Sejumlah alat berat membersihkan puing reruntuhan bangunan Kantor Gubernur Sulawesi Barat di Mamuju, Rabu (20/1/2021). Memasuki hari keenam Pasca gempa bumi sebagian bangunan yang terdapak kerusakan berat kini mulai dibersihkan menggunakan alat berat. | AKBAR TADO/ANTARA FOTO

Kabar Utama

Pencarian Korban Gempa Dihentikan

BNPB sampai saat ini terus berupaya membuka akses bantuan bagi korban gempa di Sulbar.

JAKARTA -- Badan SAR Nasional (Basarnas) menghentikan operasi pencarian terhadap korban gempa di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar). Selain karena alasan teknis, proses pencarian dihentikan karena ada persetujuan dari pihak keluarga.

Kasi Ops dan Siaga Basarnas Fathur Rahman menyampaikan, korban meninggal dunia akibat gempa bumi di Majene dan Mamuju tercatat sebanyak 90 orang pada Rabu (20/1). Korban jiwa di Mamuju sebanyak 79 orang dan di Majene 11 orang. "Kemudian, yang dinyatakan tidak ditemukan sebanyak tiga orang, yaitu di Majene," kata Fathur dalam konferensi virtual BNPB mengenai perkembangan gempa Sulbar, kemarin.

Ia mengatakan, proses pencarian terhadap tiga korban hilang tersebut telah dilakukan selama lima hari pascabencana. Tim SAR gabungan juga sudah mengerahkan anjing pelacak K-9 selama proses pencarian.

photo
Sejumlah alat berat membersihkan puing reruntuhan bangunan Kantor Gubernur Sulawesi Barat di Mamuju, Rabu  (20/1).  - (AKBAR TADO/ANTARA FOTO)

Fathur mengakui, operasi pencarian semestinya dilakukan selama tujuh hari sesuai Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan. Menurut dia, proses pencarian dihentikan pada hari kelima karena sejumlah pertimbangan.

Alasan pertama, kata dia, struktur geologi tanah tidak stabil hingga membuat tanah rawan bergerak. Selain itu, gempa susulan kecil yang bisa membahayakan juga terus terjadi.

"Pertimbangan lain kami menghentikan pencarian yaitu adanya surat keterangan dari keluarga korban yang ditandatangani Polri," katanya. Kendati demikian, pihaknya mengaku siaga apabila ada korban hilang yang kemudian ditemukan saat proses evakuasi di lokasi tertentu. Tim akan segera melakukan evakuasi.

Hal serupa disampaikan Ketua Tim SAR Mission Coordinator (SMC) Saidar Rahman Jaya. Saidar dalam kesempatan terpisah mengatakan, operasi pencarian korban yang diduga masih tertimbun bangunan di Desa Mekkatta, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, telah dihentikan.

Ia mengatakan, pihak keluarga telah bermusyawarah dengan sejumlah pihak dan memutuskan untuk menghentikan pencarian. "Keluarga korban dapat menerima kejadian ini dengan ikhlas sebagai suatu musibah yang menimpa mereka," kata Saidar, kemarin.

Berdasarkan pemantauannya di lapangan, lokasi pencarian memiliki risiko sangat tinggi karena material longsoran, seperti tanah dan bebatuan, sangat labil dan berisiko menyebabkan longsor susulan. "Ini juga dikhawatirkan karena informasi adanya gempa dan longsor susulan dapat membahayakan tim SAR gabungan pada saat pelaksanaan pencarian, sehingga diputuskan tidak dilanjutkan, " ujarnya.

Sebelumnya, dilaporkan ada satu keluarga yang tertimbun material bangunan rumahnya karena tanah longsor di Dusun Aholeang, Desa Mekatta, Kecamatan Malunda. Tiga orang korban yang diduga tertimbun tanah di dalam reruntuhan bangunan tersebut diketahui bernama Ahmad, Nurlia, dan Nurfatmah.

Kementerian Sosial menyatakan tengah mencari ahli waris korban meninggal dunia bencana untuk memberikan santunan. Pekerja Sosial Ahli Muda Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam, Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos, Dika Yudhistira Rizqy mengatakan, santunan yang akan diberikan sebesar Rp 15 juta per jiwa.

"Ini sesuai dengan arahan dari pimpinan, Menteri Sosial Tri Rismaharini. Kami mencari ahli warisnya untuk kemudian diberikan santunan," kata dia dalam konferensi pers BNPB.

photo
Anggota TNI membagikan paket sembako bantuan presiden kepada pengungsi di Stadion Manakarra Mamuju, Sulawesi Barat, Selasa (19/1). Pembagian sembako tersebut untuk memenuhi kebutuhan warga korban gempa Mamuju-Majene. - (AKBAR TADO/ANTARA FOTO)

Dika mengatakan, Kemensos telah menerjunkan sekitar 30 orang yang terdiri atas sumber daya manusia (SDM) relawan Program Keluarga Harapan (PKH), relawan komunitas lain, dan empat tim layanan dasar psikososial (LDP) untuk mencari ahli waris para korban meninggal dunia. 

Tak hanya itu, tim juga bertugas memberikan layanan dasar psikososial. Tim tersebut disebar di dua kabupaten, yaitu Mamuju dan Majene, untuk memberikan layanan psikososial kepada masyarakat penyintas bencana. "Tugasnya melakukan pendampingan kepada penyintas, selain itu untuk memenuhi kebutuhan dasar sesuai dengan apa yang kami harapkan," katanya.

Bantuan daerah terisolasi 

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sampai saat ini terus berupaya membuka akses bantuan bagi korban gempa di Sulbar yang berada di kawasan terisolasi. Salah satu caranya dengan mengerahkan helikopter Chinook bantuan TNI.

Hal itu disampaikan Kepala BNPB Doni Monardo saat meninjau material longsoran yang menutup jalur menuju lima desa di Kecamatan Ulumanda, Kabupaten Majene, Rabu (20/1). Dalam peninjauan tersebut, Doni melihat pembukaan jalur yang tertutup timbunan material menggunakan bantuan alat berat.

Upaya membuka akses itu mulai membuahkan hasil dan untuk sementara baru dapat dilalui kendaraan roda dua. Untuk itu, BNPB bersama TNI mengerahkan helikopter untuk menangani tanggap darurat bencana. "Dalam hal ini, BNPB akan mengerahkan satu unit helikopter jenis Chinook yang memiliki kapasitas angkut kurang lebih 10-12 ton dari Makassar menuju Mamuju," kata Doni.

photo
Dokter dari Tim Pertamina Peduli memeriksa kesehatan dan mengobati pengungsi gempa bumi di Mamuju, Sulawesi Barat, Selasa (19/1). - (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Pengerahan helikopter Chinook bertujuan agar bantuan logistik dapat didistribusikan secara merata,  sekaligus memberikan dukungan logistik ke desa yang terisolasi. “Dari Mamuju menuju Majene dan beberapa tempat lainnya ada beberapa unit helikopter lainnya yang bisa disiagakan,” ujar Doni.

Sebelumnya, lima desa yang meliputi Desa Kabiraan, Tandealo, Panggalo, Popenga, dan Ulumanda sempat terisolasi karena jalur menuju desa tersebut terputus. Berdasarkan kajian sementara, longsor tersebut dipicu adanya aktivitas geologi dan tingginya curah hujan di wilayah tersebut.

Sementara itu, dalam penanganan banjir di Kalimantan Selatan (Kalsel), tim SAR TNI Angkatan Laut berhasil menjangkau daerah yang terisolasi di Kabupaten Banjar untuk menyalurkan bantuan dan mengevakuasi warga. Personel TNI AL yang tergabung dalam tim tersebut menembus daerah persawahan yang terendam setinggi sekitar 2 meter untuk menjangkau Desa Penggalaman di Kecamatan Martapura Barat, Kabupaten Banjar.

Komandan Satuan Tugas SAR TNI AL Banjarmasin Kolonel Marinir Nur Azis mengatakan, di daerah Handil 01 sampai Handil 06 di Desa Penggalaman banyak warga yang memilih bertahan di permukiman yang kebanjiran. Tim mendatangi daerah-daerah itu untuk mendistribusikan bantuan berupa makanan pokok, pakaian, selimut, dan obat-obatan kepada warga.

Mereka menjangkau daerah-daerah banjir dengan bantuan kompas karena hujan deras turun yang memperpendek jarak pandang. Sementara itu, tim kesehatan Pangkalan TNI Angkatan Laut Banjarmasin membantu pemerintah daerah melayani pengungsi di Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar.

Mereka membantu memberikan pelayanan kesehatan di Posko Puskesmas Sungai Tabuk 1 serta kompleks sekolah dan aula kecamatan yang menjadi tempat pengungsian. "Tim terus melaksanakan evakuasi dan pendistribusian bantuan terhadap masyarakat terdampak banjir, termasuk menjangkau daerah terisolasi," kata Nur Azis.

Perbaikan Rumah

Para korban gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo di Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat, berharap dana stimulan bagi warga yang rumahnya rusak segera terealisasi. Saat ini, banyak warga yang masih mengungsi karena rumahnya terdampak gempa. "Kami berharap, apa yang disampaikan Pak Presiden Joko Widodo itu bisa terealisasi," kata Supri, salah seorang warga korban gempa bumi di Mamuju, Rabu.

photo
Warga mencari harta benda yang masih bisa diselamatkan dari rumahnya pascagempa bumi di Mamuju, Sulawesi Barat, Selasa (19/1). Memasuki hari kelima pascagempa bumi Mamuju-Majene berkekuatan Magnitudo 6,2, warga yang memgungsi mulai kembali ke rumahnya, membuka toko dan mencari sisa barang yang tersisa. ANTARA FOTO . - (AKBAR TADO/ANTARA FOTO)

Ia mengatakan, walaupun rumahnya tidak masuk kategori rusak berat, dana stimulan tersebut sangat dia harapkan. Sebagian rumahnya retak-retak di beberapa bagian. "Saya khawatir kalau hanya ditempel dengan semen (plester), sangat rawan sebab jika kembali terjadi gempa, bisa langsung roboh," kata warga Perumahan Axuri yang sedang mengungsi di Patiddi, salah satu kawasan di Kabupaten Mamuju yang menjadi sasaran pengungsian karena berada di ketinggian.

Korban gempa lainnya, Ramli, juga berharap pemerintah memberikan bantuan dana perbaikan rumah untuk korban gempa di Majene, yang guncangannya sangat kuat hingga di Mamuju. Ramli mengaku senang ketika mendengar kabar bahwa pemerintah akan memberikan bantuan dana perbaikan bagi rumah warga, yang rusak akibat gempa. "Jika memang benar, kami sangat berharap bisa segera terwujud," kata warga Kali Mamuju itu.

Dampak gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo itu merusak sebagian besar rumah Ramli. Bahkan, Ramli mengaku, banyak peralatan elektronik dan dapur di rumahnya rusak akibat tertimpa reruntuhan bangunan.

Ramli mengungkapkan, bantuan perbaikan sangat dibutuhkan olehnya. Apalagi, menurut Ramli, penghasilannya selama dua bulan terakhir menurun akibat pandemi Covid-19.

photo
Pengungsi korban gempa bumi Sulawesi Barat memberi air minum kepada anaknya di UPT Inang Matutu, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (20/1). Sebanyak 795 orang pengungsi korban gempa bumi Sulawesi Barat telah tiba di Sulawesi Selatan melalui Lanud Sultan Hasanuddin pada Rabu 20 Januari. - (ARNAS PADDA/ANTARA FOTO)

Ihwal bantuan perbaikan rumah disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meninjau dampak penanganan gempa bumi di Mamuju, Sulbar, Selasa (19/1). Presiden dalam kesempatan tersebut menyampaikan, pemerintah pusat akan membantu masyarakat yang terdampak gempa, juga akan membantu untuk membangun kembali gedung-gedung pemerintah daerah yang rusak akibat gempa.

Jokowi menyebut besaran dana yang akan diberikan bergantung pada skala kerusakan. Untuk rumah yang mengalami kerusakan berat, pemerintah akan memberikan bantuan dana pembangunan sebesar Rp 50 juta. Sedangkan rumah dengan kerusakan sedang sebesar Rp 25 juta dan rumah rusak ringan Rp 10 juta.

Presiden berharap, pemberian bantuan ini dapat mendorong pemulihan ekonomi dan mempercepat pemulihan layanan pemerintahan di Provinsi Sulawesi Barat. “Kita harapkan dengan bantuan dari pemerintah pusat, pemulihan kembali, baik rumah-rumah yang roboh maupun pemulihan ekonomi, pemulihan pelayanan di pemerintahan di birokrasi, juga akan kembali normal,” kata Jokowi.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR akan mengaudit bangunan pemerintah dan perumahan, yang masih berdiri di Sulbar setelah bencana gempa bumi. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, untuk menjamin keamanan, semua bangunan akan diaudit teknis kelayakannya, khususnya bangunan pemerintah dan perumahan yang masih berdiri.

"Audit bertujuan untuk menentukan masih layak atau tidak bangunan meskipun terlihat kasatmata sekilas masih bagus. Jika masih layak untuk digunakan, cukup direnovasi sedikit," kata Basuki.

Hasil audit akan menjadi data untuk program penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi. Rehabilitasi dan rekonstruksi penting dilakukan untuk mempercepat pemulihan ekonomi di Sulbar.

Sementara terkait penanganan tanggap darurat, Basuki telah menunjuk Direktur Preservasi Jalan dan Jembatan Wilayah II Ditjen Bina Marga, Thomas Setiabudi Aden sebagai komandan lapangan penanganan darurat bencana gempa di Sulbar. Tugasnya, mengoordinasikan balai-balai teknis di lingkungan Kementerian PUPR di provinsi untuk melaksanakan penanganan tanggap darurat.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat