Aisyah Allisa (10), berada di Rumah Lawan Covid-19 Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (19/1/2021). | MUHAMMAD IQBAL/ANTARA FOTO

Kisah Dalam Negeri

Aisyah Allisa, Anak Sebatang Kara yang Terpapar Covid-19

Belasan orang sudah mendaftar ingin mengadopsi Aisyah Allisa.

OLEH EVA RIANTI

Aisyah Allisa kini harus hidup sebatang kara. Bocah berusia 10 tahun itu baru saja ditinggal sang ibu, Rina Danukusumah (46 tahun), yang meninggal dunia pada Sabtu (16/1), karena Covid-19. Satu hari berikutnya, Aisyah turut dinyatakan positif Covid-19.

Selama ini, Aisyah tinggal hanya bersama ibunya di sebuah kontrakan di Jalan Bhayangkara, Kelurahan Benda Baru, Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan. Magrib menyingsing pada Sabtu pekan lalu, ketika Aisyah menangis disertai rintihan meminta bantuan. 

Selang beberapa menit, warga sekitar, mengecek ke rumah kontrakannya dan mendapati gadis kecil itu berpeluh di hadapan sang Ibu yang tak lagi bernyawa. “Saya ngeliat (Rina) sudah tergeletak di lantai,” kata Ketua RT 01/18 Kelurahan Benda Baru, Agung Nugroho ketika ditemui Republika di kediamannya, kemarin.

Agung mengatakan, dirinya dan beberapa warga yang mendatangi lokasi tidak bisa berbuat banyak. Mereka tidak berani mendekati tubuh Rina karena khawatir dalam kondisi Covid-19. Akhirnya, seorang perempuan yang merupakan ibu dari teman sekolah Aisyah memberanikan diri mengecek kondisi Rina dengan mengenakan alat pelindung diri (APD). Dari situ diketahui denyut nadi Rina sudah tidak berdetak.

photo
Ketua RT 01/18 Kelurahan Benda Baru, Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan, Agung Nugroho di depan rumah kontrakan Aisyah. - (Eva Rianti/Republika)

“Sekitar pukul 21.00 WIB, baru ada dari Polsek datang terdiri dari enam orang. Mereka menemukan salah satu map putih dari RS Permata Pamulang yang menunjukkan Rina dinyatakan positif Covid-19. Entah kenapa dia (Rina) sakitnya enggak bilang sama saya dan warga lingkungan,” kata Agung.

Sepanjang malam itu, jasad Rina masih berada di kontrakan. Hingga keesokan harinya, Ahad (17/1), sekira pukul 09.00 WIB, pihak Dinas Perumahan, Permukiman, dan Pemakaman Kota Tangsel datang menjemput jasad wanita yang 10 tahun telah menjadi mualaf itu. 

Sementara itu, Aisyah langsung dibawa ke fasilitas kesehatan untuk melakukan tes swab dan dinyatakan positif Covid-19. Dengan usaha keras warga, bocah kelas 4 di SDN 04 Pamulang itu akhirnya bisa ditampung di Rumah Lawan Covid (RLC).

“Kalau di sini (di kontrakan) anaknya sendiri hidup sebatang kara. Kalau Covid itu kan juga orang-orang pada takut. Dengan jaminan surat dari puskesmas dan ada penanggung jawabnya, akhirnya ditaruh di RLC. Dalam hal ini, saya yang bertanggung jawab,” terangnya.  

Menemukan sanak baru

Menurut catatan sipil, ayah Aisyah tidak diketahui jelas identitas dan keberadaannya. Sejauh ini, seseorang dari Bangka Belitung yang mengaku sebagai tante dari Aisyah. Sementara, belasan orang sudah mendaftar ingin mengadopsi anak perempuan kelahiran Depok tersebut. Keputusan, pada akhirnya ada di tangan Aisyah. 

photo
Aisyah berada di Rumah Lawan Covid-19 Serpong, Tangerang Selatan, Selasa (19/1/2021). Aisyah kini hidup sendiri sejak ibundanya meninggal dunia akibat Covid-19. - (Eva Rianti/Republika)

Hingga pada Senin (18/1/) malam itu, rumah Agung didatangi seorang perempuan, Alma Almira (20). Gadis itu mengaku sebagai kakak kandung Aisyah dengan memperlihatkan KK yang di dalamnya tertera nama Rina Danukusumah, persis dengan identitas ibunda Aisyah. 

“Semalam saya mengundang Pak Sekel (sekretaris kelurahan) dan RW, setelah diklarifikasi memang kayaknya 100 persen kakak kandung,” ujar Agung.

Aisyah, yang dihubungi dari RLC mengakui dirinya memiliki kakak kandung bernama Alma. Bahkan, dia mengaku sudah mengenal Alma sejak kecil karena pernah hidup bersama. Setelah sembuh dari Covid-19, dia ingin tinggal lagi bersama kakaknya tersebut.

Pengennya sih (setelah sembuh tinggal) sama kakak. Kakak kandung. Iya (namanya Alma). Sudah (pernah ketemu) waktu aku masih kecil. Waktu umur 2 tahunan kali," tutur Aisyah kepada Republika.

Aisyah juga tahu selama ini Alma tinggal di Kedoya, Jakarta Barat bersama keluarganya yang lain. Selain memiliki kakak, dia juga memiliki saudara di Bangka Belitung. Sementara ayahnya sudah meninggal dunia. 

Aisyah mengatakan dirinya saat ini dalam kondisi baik-baik saja. Ia tidak mengalami keluhan sakit fisik. Secara psikologis, dia juga mengatakan dalam kondisi baik.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat