Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf. | youtube

Kabar Utama

Habib Ali, Pendakwah Istiqamah Itu Berpulang 

Habib Ali merupakan sosok yang istiqamah dalam berdakwah.

JAKARTA -- Indonesia kembali kehilangan salah satu ulama besar. Pada Jumat (15/1), Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf meninggal dunia di Rumah Sakit Holistic Purwakarta, Jawa Barat, sekitar pukul 15.30 WIB. 

Habib Ali dikenal sebagai ulama yang punya pengabdian dan dedikasi pada dakwah dan keumatan. Masyarakat, terutama warganet, yang mengenalnya pun langsung membanjiri ucapan duka cita di media sosial. 

Habib Ali meninggal selang sehari setelah berpulangnya ulama Syekh Ali Jaber. Wafatnya dua ulama besar dalam tempo dua hari ini menjadi kabar duka bagi Indonesia di awal tahun 2021.

Kabar meninggalnya Habib Ali disampaikan Rabithah Alawiyah. Ormas habaib se-Indonesia ini menyatakan duka yang mendalam atas wafatnya ulama pimpinan Majelis Taklim Al-Afaf, Tebet, Jakarta Selatan, tersebut. 

"DPP Rabithah Alawiyah mengucapkan turut berduka cita atas wafatnya sesepuh Alawiyyin dan pimpinan majelis taklim Al Afaf," begitu keterangan resmi Rabithah Alawiyah, Jumat (15/1).

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) turut berduka atas meninggalnya Habib Ali. “Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun. Kita sangat kehilangan atas kepulangan almarhum. Semoga semua salah, khilaf beliau diampuni oleh Allah SWT, amal ibadahnya diterima dan segenap keluarga yang ditinggalkan tabah serta kita semua dapat melanjutkan perjuangan beliau dalam mendakwahkan Islam ala Aswaja,” kata Ketua PBNU Robikin Emhas kepada Republika, kemarin. 

Menurut Robikin, dipanggilnya ulama merupakan tanda dicabutnya suatu ilmu. Kendati demikian, menurut dia, umat Islam harus meyakini bahwa ketentuan Allah SWT merupakan hal yang terbaik bagi hamba-Nya. “Oleh karena itu kita harus ridha dan ikhlas menerimanya,” ucap Robikin.  

Ketua Yayasan Syekh Ali Jaber, Habib Abdurrahman Al-Habsyi, menilai Habib Ali merupakan sosok yang istiqamah dalam berdakwah. Putra kedua dari Syaidul Walid Habib Abdurrahman Assegaf pendiri majelis taklim Al-Busyro Parung Banteng, Bogor, ini juga dinilai memiliki budi pekerti yang ramah. 

"Beliau adalah ulama yang yang masya Allah keilmuannya, kemudian kiprah beliau berdakwah itu sejak muda dan Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf ini termasuk salah satu sesepuh habaib yang berada di Jakarta," katanya.

Ia mengatakan, Habib Ali setiap hari selalu hadir mengisi taklim di Al-Afaf menyampaikan tentang pentingnya iman dan amal saleh kepada santri dan para guru majelis taklim di Jakarta dan sekitarnya. 

"Tidak ada waktu yang dilakukan, kecuali mengisi majelis-majelis ilmu. Saya pernah dikisahkan oleh salah seorang pengurus dari Masjid al-Makmur Tebet, Habib Ali mengisi kajian di tempat tersebut tidak pernah absen sama sekali. Ini menunjukkan bahwa betapa beliau sangat istiqamah," katanya.

Di Majelis Taklim Al-Afaf, Habib Ali mengajar kitab Aqidatul Awam (tauhid), kitab Attadzhib fi'i Adlilati Matnil Ghayah wa Taqriib (fiqih), kitab Al Insanul Kamil. Pengajianya digelar setiap Sabtu pukul 16.00 WIB di Jalan Tebet Utara 2B, Jakarta Selatan. 

Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amirsyah Tambunan turut berduka cita atas wafatnya Habib Ali. Menurut dia, ada pelajaran yang bisa diambil dari wafatnya para ulama beberapa hari terakhir ini. “Ada hikmah atau nilai yang bisa diambil dari berita duka yang belakangan hadir,” ujar Amirsyah kepada Republika, Jumat (15/1).

republikaonline

Ceramah Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf.##TiktokBerita original sound - Republika

Besarnya hikmah di balik wafatnya para ulama, menurut dia, antara lain terdapat dalam hadis riwayat Imam at-Tirmidzi. “Sesungguhnya Allah jika mencintai satu kaum, maka Allah memberi cobaan kepada mereka. Maka barangsiapa yang ridha (terhadap cobaan itu), maka dia mendapat ridha Allah. Barangsiapa yang murka, maka dia mendapat murka Allah.” (HR Tirmidzi, no 2396,).

Jadi, menurut Amirsyah, ketika ditimpa musibah, seharusnya seorang Muslim menyikapinya dengan ridha kepada takdir Allah, bukan dengan menggerutu atau malah menghujat Allah SWT. Misalnya dengan berkata, ”Ya Allah, mengapa harus ulama? Apa dosanya?" kata dia.

republikaonline

Ceramah Habib Ali tentang Kemuliaan Bertasbih Sebelum Fajar.##Tiktokberita original sound - Republika

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat