Seorang dokter menyuntikan vaksin Covid-19 ke tenaga kesehatan di Jakarta, Jumat (15/1). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendapatkan jatah 120.040 dosis vaksin Covid-19 pada tahap awal yang akan diberikan kepada sekitar 60.000 tenaga kesehatan. | Republika/Putra M. Akbar

Jakarta

Anies: Dokter dan Pakar Kesehatan Paling Dipercaya

Vaksinasi Covid-19 itu dilakukan terhadap para tenaga kesehatan yang telah melakukan registrasi ulang.

JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengatakan, Pemprov DKI Jakarta pernah melakukan survei terhadap 180 ribu responden mengenai siapa saja pihak-pihak yang dipercaya masyarakat terkait informasi mengenai Covid-19. Anies mengungkapkan, berdasarkan hasil survei itu, dokter dan pakar kesehatan menjadi pihak yang paling dipercaya oleh masyarakat.

"Ditanya terkait dengan informasi Covid siapa yang paling anda percaya, hasilnya nomor satu adalah dokter dan pakar kesehatan, yang kedua adalah pejabat publik, yang ketiga adalah tokoh masyarakat," kata Anies dalam sambutannya pada pencanangan vaksinasi Covid-19 di Pendopo Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (15/1).

Oleh karena itu, kata dia, pada pencanangan vaksinasi Covid-19 tahap awal hari ini, ketiga unsur tersebut diundang untuk menjadi penerima vaksin pertama. Adapun 21 tokoh yang hadir dalam kegiatan itu, di antaranya, perwakilan Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus dan Kapendam Jaya Letkol Arh Herwin Budi Saputra yang mewakili Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman.

photo
Tenaga kesehatan memperlihatkan kartu vaksinasi Covid-19 usai disuntik di Jakarta, Jumat (15/1). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendapatkan jatah 120.040 dosis vaksin Covid-19 pada tahap awal yang akan diberikan kepada sekitar 60 ribu tenaga kesehatan - (Republika/Putra M. Akbar)

"Bapak/ibu adalah yang pertama (divaksin) dan bapak/ibu yang nanti akan menjadi rujukan. Kita berharap ini ada akan mengirimkan pesan tentang salah satu ikhtiar untuk memutus mata rantai penularan Covid-19," ujar dia.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menyebut, sejumlah tenaga kesehatan (nakes) di Jakarta pun sudah mulai menerima vaksin Covid-19, Kamis (14/1). Dia mengungkapkan, pelaksanaan vaksin itu dilakukan di beberapa rumah sakit maupun puskesmas.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Pemprov DKI Jakarta (dkijakarta)

"Contoh sebagian puskesmas sudah mulai (lakukan vaksinasi), RSCM sudah mulai, RSUD Cengkareng sudah mulai, silakan. Kita berikan kebebasan sesuai aturan yang berlaku," kata Widyastuti.

Widyastuti mengatakan, vaksinasi Covid-19 itu dilakukan terhadap para tenaga kesehatan yang telah melakukan registrasi ulang. "Kami mengikuti aturan yang ada, nakes yang mendapatkan kesempatan untuk di vaksin mendapatkan SMS plus pemberitahuan. Kemudian teman-teman nakes akan melakukan registrasi ulang melalui aplikasi peduli," ujar dia.

Prioritas

Dinas Kesehatan Kota Depok, Jawa Barat telah resmi menjalankan program vaksinasi virus Covid-19, Kamis (14/1). Vaksin Sinovac itu diprioritaskan kepada warga yang berusia 18 hingga 59 tahun.

photo
Petugas medis melakukan penyuntikan kepada peserta penerima vaksin Covid-19 Sinovac di Rumah Sakit Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Kamis (14/1/2021). Dinas Kesehatan Kota Depok mulai melaksanakan penyuntikan vaksinasi Covid-19 tahap satu sejumlah 11.140 dengan prioritas tenaga kesehatan - (ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha)

Kepala Dinkes Kota Depok Novarita menjelaskan alasan kelompok usia 0 hingga 17 tahun dan lanjut usia (lansia) tidak masuk dalam daftar prioritas vaksinasi. "Penggunaan vaksin Sinovac itu kan mengacu pada hasil uji klinis. Uji klinisnya, sementara baru dilakukan kepada kelompok usia 18-59 tahun," kata Novarita, Jumat.

Menurut Novarita, lantaran usia 18-59 tahun itu merupakan rentang kelompok usia yang paling banyak terpapar Covid-19, sehingga diprioritaskan. "Jadi, kelompok usia tersebutlah yang paling banyak terpapar (Covid-19). Makanya diprioritaskan,” ujar dia.

Dia menambahkan, untuk pemberian vaksin pada anak usia 0-17 tahun dan lansia, masih diperlukan kajian mendalam oleh para ahli. Meski usia tersebut termasuk pada kelompok yang rentan terhadap penularan.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat