Abu Bakar Baasyir saat meninggalkan Lapas Kelas I Gunung Sindur, Bogor, Jumat (8/1). | Ditjen Pas

Nasional

Ustaz Baasyir akan Kembali Berdakwah

PM Australia menyayangkan pembebasan Ustaz Baasyir

OLEH BINTI SHOLIKAH

Iring-iringan mobil memasuki kompleks Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah, sekira pukul 13.45 WIB, Jumat (8/1). Dari salah satu mobil berwarna putih, pendiri Ponpes Al Mukmin Ustaz Abu Bakar Baasyir turun.

Hanya pihak keluarga dan ponpes yang melakukan penyambutan. Semua gerbang pintu masuk kompleks ponpes sengaja ditutup. Baik pintu utara, selatan, maupun barat, semua dijaga petugas ponpes.

Baasyir yang mengenakan baju putih dengan warna peci senada untuk pertama kali sejak ditangkap Densus 88 beberapa tahun silam kembali ke kediamannya. Ia dibebaskan dari Lapas Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat, setelah menjalani masa tahanan 15 tahun dikurangi remisi 55 bulan. Salah satu putra Ustaz Abu Bakar Baasyir, Abdul Rohim, menuturkan, setelah bebas dari penjara, sang ayah bakal kembali berdakwah. 

Ia menegaskan, Ustaz Baasyir seorang ulama yang memiliki kewajiban menyampaikan ilmunya kepada masyarakat. "Maka tugas itu akan beliau lakukan sampai mati, sampai beliau dipanggil oleh Allah SWT. Nah, bentuknya bagaimana sesuai dengan kemampuannya, karena memang kewajiban setiap Muslim dilaksanakan sesuai kemampuan," ujar Abdul Rohim kepada wartawan setelah kedatangan Ustaz Baasyir di Ponpes Al Mukmin Ngruki, Jumat (8/1).

Pihak keluarga juga menyatakan komitmennya untuk menjauhkan Ustaz Baasyir dari paham ekstremisme. Meskipun, Abdul Rohim tidak spesifik mengatakan apakah akan menjauhkan Ustaz Baasyir dari ISIS atau pihak tertentu.

"Apa pun pemikiran, apa pun cara berpikir yang tidak benar, baik itu karena berlebih-lebihan, ekstremisme, dan sebagainya, apa pun namanya ISIS atau tidak ISIS, semua akan diupayakan oleh pihak keluarga semampunya untuk kemudian kami memberikan penjelasan dan upaya untuk menjauhkan dari pemikiran demikian," katanya menegaskan.

Baasyir dalam sebuah video yang dibagikan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) menyampaikan terima kasih kepada pihak yang telah membantunya selama ditahan. "Saya menyampaikan banyak terima kasih dan semoga Allah menyampaikan pahala kepada Bapak dan Ibu yang telah banyak menolong saya selama di sini," ujar Baasyir sebelum meninggalkan Lapas Gunung Sindur.

Protokol kesehatan

Kepala Bagian Humas dan Protokol Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kemenkumham Rika Aprianti mengakui, jadwal pembebasan Baasyir dimajukan untuk menghindari terjadinya kerumunan di tengah pandemi Covid-19. Baasyir meninggalkan lapas sekitar pukul 05.21 WIB, lebih cepat dari yang diagendakan pada saat jam kerja.

Agenda pemulangan juga menerapkan standar protokol kesehatan. Baasyir terlebih dahulu menjalani uji cepat antigen dengan hasil negatif dan keluarga yang menjemput dimintai surat hasil uji usap.

"Pada saat dibebaskan (Abu Bakar Baasyir) bawaannya bahagian dan dalam kondisi sehat. Tadi pun sebelum bebas sempat dicek, ditensi, alhamdulillah dalam kondisi sehat," kata Aprianti.

Protokol kesehatan juga diterapkan di sekitar Ponpes Al Mukmin selama penyambutan kedatangan Baasyir. Bahkan, tim gabungan TNI, Polri, dan Satpol PP Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, ikut melakukan patroli yustisi di kawasan ponpes. Mereka berpatroli di sekitar Ponpes Ngruki Sukoharjo dengan melintasi kawasan itu hingga tiga kali guna memastikan tidak ada kerumunan di wilayah itu.

Kepala Polres Sukoharjo AKBP Bambang Yugo Pamungkas mengaku, kegiatan patroli tersebut dilakukan secara rutin. Jika ada masyarakat yang berkerumun, pihaknya meminta mereka membubarkan diri.

Namun, Kapolres menegaskan, aparat keamanan tidak melakukan pengamanan khusus terkait dengan kepulangan Abu Bakar Baasyir di Sukoharjo. Akan tetapi, Satgas Covid-19 yang melakukan operasi yustisi untuk menjaga supaya tidak ada kerumunan massa. 

Tanggapan Australia

Baasyir merupakan kader Masyumi, sebab parpol itu dibubarkan rezim Orde Lama. Sepanjang masa Orde Baru, ia tinggal di Malaysia dan baru kembali ke Indonesia selepas Reformasi.

Ia disebut sebagai pendiri Jamaah Islamiyah dan dituding mendorong sejumlah terpidana pelaku terorisme melakukan aksi. Perannya jadi sorotan setelah terjadi kasus Bom Bali yang menewaskan 88 warga Australia dan sejumlah warga negara lain.

photo
Abu Bakar Baasyir saat meninggalkan Lapas Kelas I Gunung Sindur, Bogor, Jumat (8/1). - (Ditjen Pas)

Terkait hal itu, Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan, pembebasan Abu Bakar Baasyir "menyayat hati". Dia mengatakan, pemerintah Australia telah lama menyerukan hukuman yang lebih keras terhadap mereka yang berada di balik pengeboman yang didalangi Baasyir.

Morrison juga menyuarakan keprihatinan kepada Indonesia bahwa individu harus dicegah untuk menghasut perilaku tersebut. "Keputusan tentang hukuman, seperti yang kami tahu, adalah masalah sistem peradilan Indonesia dan kami harus menghormati keputusan yang diambil," kata Morrison kepada wartawan, Jumat (8/1) waktu setempat.

PM Morrison mengatakan, meskipun pembabasan Baasyir sejalan dengan sistem peradilan Indonesia, namun hal itu tidak mudah bagi warga Australia untuk menerimanya. Pada akhirnya, mereka yang bertanggung jawab atas pembunuhan warga Australia kini akan bebas.

"Terkadang ini bukan dunia yang adil. Dan itu salah satu hal tersulit untuk dihadapi," ujar PM Morrison. Pihak berwenang Indonesia, menurutnya, telah berjuang untuk membuktikan keterlibatan Baasyir dalam pengeboman Bali dan bertempur dalam banyak pertempuran untuk menegakkan hukuman atas dakwaan lainnya.

Sebelum pembebasan Baasyir, Garil Arnandha, yang ayahnya termasuk korban bom angkat suara. "Saya tidak setuju Abu Bakar Baasyir dibebaskan karena menurut saya dia masih sangat berbahaya dan berpotensi menghidupkan kembali terorisme. di Indonesia," ujar Garil dikutip laman BBC, Jumat (8/1).

photo
Abu Bakar Baasyir saat meninggalkan Lapas Kelas I Gunung Sindur, Bogor, Jumat (8/1). - (Ditjen Pas)

Endang, ibunya, memiliki pandangan berbeda. "Sebagai korban bom, saya telah memaafkannya," katanya kepada BBC. "Dia telah menjalani hukuman penjara atas kejahatannya dan saya sangat berharap dia akan kembali ke jalan yang benar. Saya khawatir, tetapi saya mencoba untuk berpikir positif karena trauma kehilangan suami saya dalam pengeboman itu mengerikan," ujar Endang menambahkan.

Juru bicara klub liga rugbi Coogee Dolphins di Sydney, lbert Talarico tidak setuju pembebasan Baasyir. Klub yang kehilangan enam anggotanya dalam pengboman klub malam di Bali mengatakan, insiden itu sangat membuat frustrasi bagi keluarga yang harus menjalani kembali kenangan menyakitkan yang sama.

"Saya tidak percaya dia harus dibebaskan, tapi itu aturan mereka. Sepertinya tidak adil bagi keluarga," kata dia.

Jaksa sebelumnya sempat tidak dapat membuktikan keterlibatan Baasyir dalam serangkaian tuduhan terkait terorisme Bom Bali. Ia hanya dijerat dengan kasus pemalsuan dokumen dianggap ringan.

Setelah dibebaskan dari penjara pada 2004, Baasyir ditangkap dan kembali didakwa mengepalai Jemaah Islamiyah (JI) serta memberikan restu kepada pelaku bom Bali.

photo
Warga beraktivitas di kawasan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Mukmin Ngruki jelang kebebasan Abu Bakar Baasyir, Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (5/1).  - (Maulana Surya/ANTARA FOTO)

Pengadilan membebaskannya dari pos JI ,tetapi menjatuhkan hukuman 30 bulan karena konspirasi dalam bom Bali. Setelah dibebaskan pada 2006, ia kembali mengajar di sekolah Al-Mukmin di kampung halamannya, Solo di Jawa Tengah, dan berkeliling negara memberikan khotbah.

Sementara itu, Sidney Jones, direktur Institut Analisis Kebijakan Konflik yang berbasis di Jakarta, yang memantau secara dekat kelompok-kelompok militan Muslim Asia Tenggara, mengatakan pembebasan Baasyir tidak akan meningkatkan risiko terorisme di Indonesia karena banyak calon teroris saat ini terlalu muda untuk mengingat JI kampanye pengeboman yang terjadi saat Baasyir menjadi pemimpinnya.

"Sel-sel ekstremis jauh lebih retak daripada saat Baasyir masuk penjara," katanya.

 
Sel-sel ekstremis jauh lebih retak daripada saat Baasyir masuk penjara.
 
 

Menurutnya, Baasyir belum menulis apa pun yang dapat digunakan sebagai bahan pengajaran untuk kelompok radikal. "Selain itu, dengan tindakan keras pemerintah terhadap 'radikal', saya ragu Baasyir akan memiliki banyak ruang untuk dakwah radikal, bahkan jika dia menginginkannya," kata Jones.

Baasyir dipindahkan dari isolasi di pulau penjara ke penjara Gunung Sindur pada 2016 karena alasan usia dan kesehatan. Dia telah beberapa kali dirawat di rumah sakit karena kesehatannya yang memburuk.

Presiden Joko Widodo hampir mengabulkan permintaan pembebasan lebih awal pada tahun 2019 dengan alasan kemanusiaan. Namun pemerintah membatalkan setelah protes dari pemerintah Australia serta dari kerabat korban bom Bali.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat