Perajin sepatu cetak bahan alami (ecoprint) mengunggah foto produknya di pasar digital di rumah produksi Madukara, Malang, Jawa Timur, Senin (26/10/2020). Realisasi penyaluran KUR syariah pada 2020 sebesar Rp 4,77 triliun. | ARI BOWO SUCIPTO/ANTARA FOTO

Ekonomi

Bank Syariah Perkuat Penyaluran KUR

Realisasi penyaluran KUR syariah pada 2020 sebesar Rp 4,77 triliun.

 

JAKARTA – Perbankan syariah akan meningkatkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) pada 2021. BRI Syariah sebagai salah satu penyalur KUR syariah berhasil melampaui target penyaluran pada 2020 yang sebesar Rp 4,5 triliun.

Dengan capaian tersebut, perseroan bertekad tetap menjaga kualitas pembiayaan dengan mengarahkannya ke sektor yang minim risiko. "Alhamdulillah, kemarin 2020 sudah tercapai 100 persen dari target," kata Sekretaris Perusahaan BRI Syariah Mulyatno Rachmanto kepada Republika, Ahad (3/1).

Kuota awal KUR BRI Syariah pada 2020 sebesar Rp 3 triliun. Kemudian, pada Juli 2020 diberikan penambahan Rp 1,5 triliun sehingga total kuota mencapai Rp 4,5 triliun.

Mayoritas dana KUR atau sekitar 62 persen penyaluran KUR BRI Syariah diarahkan ke sektor ekonomi produksi dan 37,7 persen ke sektor ekonomi perdagangan. Pada masa pandemi, penyaluran pembiayaan fokus kepada sektor-sektor yang lebih minim risiko, seperti pertanian, peternakan, dan alat kesehatan.

Penyaluran pembiayaan tersebut tetap dilakukan secara selektif dan disalurkan kepada sektor-sektor yang lebih minim risiko. Sehingga hal tersebut diharapkan terus mendorong ekonomi agar terus berputar dan berkontribusi dalam pembangunan nasional, terutama akibat dampak dari pandemi Covid-19.

Untuk mengakselerasi penyaluran KUR, BRI Syariah memanfaatkan aplikasi Salam Digital yang bisa digunakan nasabah mengajukan pembiayaan tanpa harus datang ke bank. Salam Digital juga terhubung dengan aplikasi i-Kurma yang telah lebih dulu dikembangkan BRI Syariah. I-Kurma memungkinkan tenaga pemasar memproses aplikasi pembiayaan dari gawai.

 
Untuk 2021, BRI Syariah telah mengajukan plafon sebesar Rp 4,2 triliun. Jumlah tersebut meningkat jika dibandingkan awal 2020.
 
 

"Untuk 2021, BRI Syariah telah mengajukan plafon sebesar Rp 4,2 triliun. Jumlah tersebut meningkat jika dibandingkan awal 2020," katanya.

Sementara itu, BNI Syariah telah menyalurkan KUR sebesar Rp 226 miliar sejak memulai jadi bank penyalur KUR pada September 2020. Sekretaris Perusahaan BNI Syariah, Bambang Sutrisno, mengatakan pada 2021 BNI Syariah mendapatkan kuota penyaluran KUR dari pemerintah sebesar Rp 500 miliar.

"Alhamdullilah, BNI Syariah telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) melalui produk BNI KUR iB Hasanah sampai akhir Desember 2020 sebesar Rp 226 miliar," katanya.

Dengan penyaluran KUR ini diharapkan bisa memperluas akses pembiayaan kepada usaha produktif, meningkatkan kapasitas daya saing UMKM dan penyerapan tenaga kerja. Dalam penyaluran KUR, BNI Syariah tetap memperhatikan unsur kehati-hatian sesuai prinsip syariah.

 
KUR ini bisa memperluas akses pembiayaan kepada usaha produktif, meningkatkan kapasitas daya saing UMKM dan penyerapan tenaga kerja.
 
 

BNI Syariah juga melakukan pemantauan setelah penyaluran dilaksanakan dalam rangka menjaga kualitas pembiayaan. Hal ini ditunjukkan dengan rasio pembiayaan bermasalah atau NPF KUR BNI Syariah sampai Desember 2020 sebesar nol persen.

Penyaluran KUR dengan skema syariah tercatat terus meningkat setiap tahun. Meski begitu, terjadi kenaikan signifikan penyalurannya terutama pada 2020. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mencatat total penyaluran sebesar Rp 4,77 triliun sejak awal 2020 hingga 21 Desember 2020.

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Iskandar Simorangkir menyampaikan, akumulasi KUR Syariah sejak pertama kali disalurkan pada Agustus 2015 telah mencapai Rp 7,34 triliun. Jumlah tersebut terdiri dari KUR Super Mikro Rp 3,55 triliun, KUR Mikro Rp 4,34 triliun dan KUR Kecil Rp 3,3 triliun.

"Realisasi penyaluran KUR syariah tahun berjalan 2020 sebesar Rp 4,77 triliun dengan rincian Rp 3,55 triliun KUR Super Mikro, Rp 2,89 triliun KUR Mikro, dan Rp 1,83 triliun KUR Kecil," kata Iskandar.

 
Realisasi penyaluran KUR syariah tahun berjalan 2020 sebesar Rp 4,77 triliun. Rinciannya Rp 3,55 triliun KUR Super Mikro, Rp 2,89 triliun KUR Mikro, dan Rp 1,83 triliun KUR Kecil.
 
 

Penyalur KUR syariah skema subsidi marjin yang aktif hingga saat ini meliputi BRI Syariah, BNI Syariah, Unit Usaha Syariah (UUS) BPD Riau Kepulauan Riau, serta UUS BPD Jawa Tengah.

Sejak 2015 hingga saat ini, KUR syariah telah disalurkan kepada 193.880 debitur. Pada 2020, total debitur KUR syariah mencapai 118.358 debitur. Mayoritasnya dalam skema mikro sebesar 60,68 persen dari total penyaluran, diikuti KUR Mikro 39,4 persen dan KUR Super Mikro 0,074 persen.

Iskandar mengatakan, tidak ada pembatasan plafon untuk KUR syariah pada 2021. Jumlahnya disesuaikan dengan permintaan masyarakat atau UMKM sehingga memungkinkan terus meningkat.

"Untuk tahun depan tidak ada pembatasan atau terserah permintaan masyarakat atau UMKM terhadap KUR syariah," katanya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat