Warga melintasi banjir yang melanda Bojongasih, Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (25/12). | RAISAN AL FARISI/ANTARA FOTO

Nusantara

Potensi Banjir Masih Mengancam

Potensi terjadinya banjir juga masih mengancam sejumlah wilayah di Kabupaten Cirebon.

KENDARI—Potensi bencana banjir masih mengancam sebagian wilayah di Indonesia menjelang akhir tahun 2020. Badan Meteorologi Klimatogi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan potensi banjir bandang terjadi di tiga kabupaten di Provinsi Sulawesi Tenggara. Ketiganya, yakni Konawe, Konawe Utara hingga Kolaka Utara. 

Kepala Stasiun Klimatologi Konawe Selatan Aris Yunatas mengatakan, ketiga daerah tersebut berpotensi mengalami dampak bencana hidrometeorologi karena memiliki historis pernah dilanda banjir bandang. Penyebab kedua, daerah tersebut karena mempunyai topografi yang daerahnya berada di lembah.

"Sehingga di saat terjadi alih fungsi lahan ini menyebabkan bisa terjadinya banjir bandang atau bencana hidrometeorologi," ujar Aris, Senin (28/12).

Sementara di Kabupaten Konawe terdapat sungai terbesar di Sultra, yakni Sungai Konaweeha yang setiap musim penghujan selalu meluap mengakibatkan banjir. Potensi terjadinya banjir kategori tinggi di tiga daerah tersebut juga bisa disebabkan adanya fenomena La Nina.

Potensi terjadinya banjir juga masih mengancam sejumlah wilayah di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Pada Senin (28/12), banjir merendam 36 rumah warga di Desa Kalitengah, Kecamatan Tengahtani. Banjir terjadi di dua RT di RW 06 Blok Bandil, yakni RT 13 dan RT 14. Berdasarkan data dari Pusdalops BPBD Kabupaten Cirebon, di RT 13, banjir menggenangi 16 rumah warga, sedangkan di RT 14, tercatat ada 20 rumah warga.

photo
Warga menggunakan perahu melintasi banjir yang melanda Bojongasih, Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (25/12). Hujan lebat yang melanda Bandung Raya sejak Kamis (24/12) sore hingga malam hari menyebabkan sejumlah wilayah terendam banjir. - (RAISAN AL FARISI/ANTARA FOTO)

“Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cirebon, Alex Suheriyawan, Senin. Sebelumnya, banjir juga merendam ribuan rumah warga di sejumlah kecamatan di wilayah timur Kabupaten Cirebon, Sabtu hingga Ahad (26-27/12). Di antaranya, Kecamatan Astanajapura, Gebang, Karangsembung, Lemahabang, dan Waled.

Terpisah, Forecaster BMKG Stasiun Meteorologi Kertajati, Kabupaten Majalengka, Ahmad Faa Izyn, mengungkapkan, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat diprakirakan masih berpotensi terjadi di Wilayah Ciayumajakuning hingga 31 Desember 2020 mendatang. “Potensi hujan dengan intesitas sedang hingga lebat disertai angin kencang dan petir, terutama pada sore sampai malam hari,” ujar Faiz. 

Di Gresik, Jawa Timur, luapan Kali Lamongan kembali menggenangi belasan desa di dua kecamatan, yakni Balongpanggan dan Benjeng. Ratusan rumah penduduk tergenang, serta sejumlah akses jalan desa tidak bisa dilewati.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik Tarso Sugito mengatakan banjir di wilayah setempat terjadi akibat kiriman dari wilayah barat yang mengalami hujan deras, sehingga air Kali Lamongan meluap.

Di Kecamatan Balongpanggan, banjir menggenangi tujuh desa dengan jumlah 535 rumah, serta jalan desa setinggi 70-90 cm sepanjang 15 km. Sedangkan di Kecamatan Benjeng, banjir menggenangi sebanyak 9 desa, yang menggenangi sedikitnya 345 rumah setinggi 30-50 cm.

Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) banjir memang menjadi bencana alam paling banyak terjadi selama periode 1 Januari hingga 27 Desember 2020, yakni 1.064 kejadian. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat