Pekerja kesehatan memeriksa suhu badan etnis Rohingya setibanya di Pulau Bhasan Char, Teluk Bengal, Bangladesh. | AP Photo/Saleh Noman

Internasional

Pengungsi Rohingya Kembali Direlokasi ke Pulau Terpencil

Sekitar 1.000 pengungsi Rohingya akan dipindahkan ke pulau terpencil di Teluk Benggala.

DHAKA -- Bangladesh siap merelokasi atau memindahkan gelombang berikutnya pengungsi Rohingya ke pulau terpencil dalam beberapa hari ini. Hal ini tetap dilakukan meski kelompok hak asasi manusia menyerukan untuk menghentikan relokasi lebih lanjut. 

Pada Ahad (27/12), dua Pejabat Bangladesh mengatakan, sekitar 1.000 pengungsi Rohingya akan dipindahkan ke pulau Bhasan Char di Teluk Benggala. Pemindahan ini dilakukan setelah Bangladesh merelokasi lebih dari 1.600 pengungsi awal bulan ini. 

"Mereka akan dipindahkan ke Chittagong terlebih dahulu dan kemudian ke Bhasan Char, tergantung pada air pasang," ujar salah satu pejabat Bangladesh yang ingin disebutkan jati dirinya karena persoalan ini belum dipublikasikan. 

Wakil pejabat pemerintah Bangladesh yang bertanggung jawab atas pengungsi, Mohammed Shamsud Douza mengatakan, relokasi tersebut bersifat sukarela. "Mereka tidak akan dikirim kalau bukan dari keinginan mereka sendiri," kata dia. 

Pemerintah Bangladesh mengatakan, pihaknya hanya mengirim orang-orang atau para pengungsi yang bersedia pergi. Langkah itu pun dinilai akan mengurangi kepadatan berlebihan yang kronis di kamp-kamp yang menampung lebih dari satu juta pengungsi Rohingya. Namun, pengungsi dan para pekerja kemanusiaan mengatakan, sejumlah orang Rohingya telah dipaksa pergi ke pulau Bhasan Char.

Pulau Bhasan Char muncul dari laut 20 tahun lalu. Kini pulau tersebut dikenal rawan banjir. 

PBB mengatakan, pihaknya belum mendapat izin untuk melakukan penilaian teknis dan keselamatan di pulau Bhasan Char. PBB juga mengatakan, tidak terlibat dalam pemindahanpengungsi ke sana. 

Menteri Luar Negeri Bangladesh Abdul Momen mengatakan kepada Reuters awal bulan ini bahwa PBB harus terlebih dahulu menilai dan memverifikasi seberapa kondusif lingkungan di negara bagian Rakhine di Myanmar, untuk memulangkan para pengungsi ke negara asalnya itu. Menurutnya, itu harus dilakukan sebelum PBB memeriksa pulau Bhasan Char. 

Beberapa upaya untuk memulai repatriasi Rohingya secara sukarela ke Myanmar telah gagal. Alasannya, para pengungsi mengatakan mereka terlalu takut akan kekerasan lebih lanjut untuk kembali.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat