Asma Nadia | Daan Yahya | Republika

Resonansi

Wajah dan Harapan Baru

Nyaris semua sosok baru yang dipilih terbilang mewakili aspirasi.

Oleh ASMA NADIA

OLEH ASMA NADIA

Saya termasuk yang gembira menyambut kehadiran nama-nama baru di jajaran kementerian kabinet. Tanpa melupakan kiprah dan jasa para pendahulunya, saya melihat potensi wajah baru sebagai sosok yang menjanjikan.

Tidak berlebihan jika kita sebut jajaran yang kini hadir dalam pemerintahan merupakan figur muda yang memiliki kiprah nyata tercatat. 

Lebih penting lagi, nyaris semua sosok baru yang dipilih terbilang mewakili aspirasi hingga publik mampu lebih berharap mereka akan mengangkat Indonesia dari keterpurukan di tengah pandemi yang menenggelamkan nyaris seluruh aspek.

Sebut saja, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi. Ia menjadi orang termuda saat menjabat sebagai Ketua Umum Hipmi Jaya, Duta Besar Republik Indonesia di Jepang dan Mikronesia, juga Kepala BKPM. Latar belakang yang membuktikan figurnya sebagai sosok yang melampaui usianya. Pembuktian kapasitasnya terlihat ketika berhasil mengembangkan usahanya menjadi salah satu yang meraksasa.

Perdagangan, salah satunya pengadaan vaksin, kini menjadi deret prioritas pemerintah untuk melewati pandemi dan peran menteri perdagangan akan sangat penting untuk memastikan pengadaan ini mencapai target yang dibutuhkan.

 
Nyaris semua sosok baru yang dipilih terbilang mewakili aspirasi.
 
 

Lalu Sandiaga Salahudin Uno yang masuk kabinet sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Namanya dikenal sebagai pengusaha muda yang membangun bisnis awal hingga mempunyai aset bernilai triliunan rupiah.

Tidak banyak orang Indonesia yang berhasil mencapai aset sebesar itu dengan mengandalkan diri sendiri dan memulai semua dari nol. Pariwisata dan industri kreatif adalah salah satu bidang yang paling terkena dampak dari hadirnya wabah.

Hotel yang minim tamu, pesawat yang sulit menjual tiket, bioskop yang kosong, hanya sedikit contoh betapa industri ini terguncang parah.

Sebagai tokoh yang piawai membenahi usaha yang turun nilainya dan mengubahnya menjadi berlian, kemampuannya semoga bisa diterapkan untuk membangkitkan pariwisata dan ekonomi kreatif yang luluh lantak diterpa wabah.

Pengalaman diri yang terkena Covid-19 tentu saja membuat dirinya akan kian bijak memperhitungkan antara keharusan mengembangkan pariwisata, industri kreatif, dan protokol kesehatan, di sisi lain.

Nama Tri Rismaharini tentu saja tidak ada yang mempertanyakan. Ia bisa saja mengabaikan tugas wali kota dan maju menjadi gubernur, tapi hal ini tidak dilakukan karena komitmen dengan masa jabatan.

Tanggung jawab dan kepeduliannya terhadap masyarakat tidak perlu diragukan. Demi keteraturan dan membela kepentingan lebih besar, ia berani pasang badan, menghadapi siapa saja yang melanggar. Termasuk saat berjuang membela rakyat di tengah gejolak korona.

Kepedulian adalah bagian terpenting yang harus dimiliki seorang Menteri Sosial dan Ibu Risma sudah membuktikan dan mewujudkannya dengan meningkatkan kesejahteraan rakyat yang dipimpinnya.

Penunjukan Budi Gunadi Sadikin yang bukan dokter sebagai Menteri Kesehatan tentu unik. Namun, di sisi lain juga tepat. Di masa sebelumnya, sosok menteri yang punya latar medis justru menjadi figur yang sering memberikan pernyataan blunder dan membuat kebijakan tidak tepat di tengah wabah.  

Dengan latar sebagai Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), satuan tugas yang dibentuk begitu pandemi Covid-19 menghantam perekonomian, menkes baru insya Allah tidak hanya berpikir kesehatan, tapi juga pengaruhnya untuk mengembalikan perekonomian yang terpuruk.

 
Selamat bertugas, nama-nama baru, wajah-wajah  baru di kabinet kita. Bersama mereka semoga harapan yang sempat memudar selama pandemi, kembali kita rajut hingga terwujud.
 
 

Artinya, sosoknya lebih dari paham betapa pentingnya mengatasi pandemi demi keselamatan ekonomi. Dua tanggung jawab yang dipegang oleh figur yang kompeten. Semoga.

Menteri Kelautan dan Perikanan yang baru juga bukan kalangan biasa. Sakti Wahyu Trenggono membuktikan dirinya visioner ketika melihat masa depan ada di bidang teknologi informasi.

Perusahaannya menjadi yang terbesar di bidangnya se-Indonesia, dengan kepemilikan lebih dari 14 ribu menara. Kelautan memang bukan ranahnya, tapi visinya yang melihat jauh ke depan diharapkan membantu menyelamatkan bangsa dengan jabatan yang kini digenggamnya.

Terakhir, sosok Menteri Agama baru. Ketika Menteri Agama dipegang militer, banyak yang mempertanyakan walaupun Menteri Agama yang lama juga sosok  agamis dan banyak diapresiasi. Namun, kehadiran Menteri Agama baru mungkin bisa dianggap pertanda baik.

Keberadaannya  membuat komposisi kabinet lebih diwarnai masyarakat sipil. Selamat bertugas, nama-nama baru, wajah-wajah baru di kabinet kita. Bersama mereka semoga harapan yang sempat memudar selama pandemi, kembali kita rajut hingga terwujud.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat