Seorang warga menunjukkan jarinya yang telah ditetesi tinta usai menggunakan hak pilihnya di TPS 08, Kelurahan Palupi, Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (9/12). | BASRI MARZUKI/ANTARA FOTO

Nasional

Partisipasi Pilkada Diklam Mencapai 75 Persen

Jika partisipasi pemilih 75,83 persen, artinya hampir 76 juta pemilih hadir ke TPS.

JAKARTA — Pemerintah mengeklaim, partisipasi pemilih Pilkada 2020 mencapai 75,83 persen, Senin (14/12). Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengaku, angka partisipasi ini masih dinamis.

Ia juga mengatakan, penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dalam tahapan pemungutan dan penghitungan suara pada 9 Desember 2020 relatif disiplin. "Ini masih dinamis, masih bergerak, tapi per hari ini 75,83 persen. Ini menjadi catatan tersendiri bagi kita," ujar Tito, Senin (14/12).

Mendagri menuturkan, partisipasi pemilih Pilkada 2020 di 270 daerah di Indonesia lebih tinggi dibandingkan partisipasi pemilih dalam pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat dan pemilihan umum (pemilu) di Korea Selatan. Meskipun, pemilihan umum di tiga negara sama-sama digelar di tengah pandemi Covid-19.

Menurut Tito, partisipasi pemilih di pilpres Amerika mencapai 66,7 persen dan pemilu Korsel sebesar 66,2 persen. "Jadi, kalau kita bisa mencapai 75,83 persen ini kita melebihi Amerika, melebihi Korsel," kata Tito. 

Jika partisipasi pemilih mencapai 75,83 persen, artinya hampir 76 juta masyarakat Indonesia hadir ke tempat pemungutan suara (TPS). Berdasarkan laporan penyelenggaraan pilkada di daerah, sejumlah daerah juga mencatat tingkat partisipasi yang tinggi.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) DIY mengatakan, partisipasi pemilih dalam pilkada serentak 2020 di DIY tinggi dibandingkan pilkada 2015. Ada tiga kabupaten yang menyelenggarakan pilkada di DIY pada 9 Desember lalu, yaitu Sleman, Bantul, dan Gunungkidul. 

Ketua KPU DIY Hamdan Kurniawan mengatakan, di Sleman, tingkat partisipasi naik sebesar tiga persen menjadi 75 persen pada 2020 ini. Sedangkan, tingkat partisipasi di Bantul naik enam persen dan Gunungkidul naik sebesar 10 persen. "Yang cukup menanjak di Gunungkidul yang naiknya 10 persen, dulu 70 sekarang jadi 80 persen. Bantul sekarang menjadi 81 persen," kata Hamdan usai rapat koordinasi terkait pelaksanaan pilkada 2020 di Hotel Melia Purosani, Yogyakarta, Senin (14/12). 

Ia menyebut, tingkat partisipasi pilkada di DIY bahkan lebih tinggi dari target partisipasi secara nasional. Secara nasional ditargetkan partisipasi pilkada 2020 sebesar 77,5 persen. Sedangkan, tingkat partisipasi secara akumulatif di DIY mencapai 79,1 persen. "(Secara kabupaten) melampaui target itu Bantul dan Gunungkidul. Tapi yang kita syukuri semua kabupaten itu naik. Meskipun kalau Sleman 75 persen, tapi itu sudah sangat baik," ujarnya. 

Di Provinsi Jawa Tengah, KPU setempat mencatat tingkat pertisipasi pemilih mencapai 74,34 persen. Angka ini naik 5,80 persen dibandingkan pelaksanaan pilkada 2015, yang hanya mencapai 68,54 persen.

“Alhamdulillah pilkada di 21 kabupaten/kota bisa berjalan dengan lancar. Partisipasi pemilih juga meningkat pada penyelenggaraan kali ini,” kata Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di Semarang, Senin.

Menurut Gubernur, capaian partisipasi pemilih tahun ini di luar dugaan. Sebab, pelaksanaan pemungutan suara berlangsung di tengah tingginya kasus baru Covid-19. “Ternyata animo dan partisipasi masyarakat untuk ternyata partisipasi tinggi. Semua bisa datang dan tertib,” ujar Ganjar.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat