Sejumlah pasien Covid-19 menaiki bus sekolah yang akan membawa mereka menuju Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet di Puskesmas Kecamatan Duren Sawit, Jakarta, Senin (30/11). | Prayogi/Republika

Nasional

Ambang Batas RS Covid Mulai Terlewati

Lonjakan kasus positif membuat tingkat keterisian sejumlah rumah sakit (RS) rujukan Covid-19 ketar-ketir.

OLEH ARIE LUKIHARDIANTI, DADANG KURNIA

Lonjakan kasus positif membuat tingkat keterisian sejumlah rumah sakit (RS) rujukan Covid-19 ketar-ketir. Bed Occupancy Rate (BOR) di beberapa daerah sudah kelewat ambang batas. Pemerintah daerah memutar otak berupaya menyelesaikan persoalan. Di sisi lain, penularan terus terjadi dan kian tak terkendali.

Tingkat keterisian RS rujukan Covid-19 di Jawa Barat kini 75 persen, melewati standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang mematok maksimal 65 persen. Pada Jumat (27/11), keterisian ruang isolasi dan perawatan RS di Jabar sudah mencapai 65 persen. Artinya, hanya dalam waktu tiga hari, tingkat keterisian RS rujukan melonjak 10 persen. 

“Sebenarnya ini juga sudah di ambang batas, kan ambang batas itu 65 persen,” ujar Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum, Senin (30/11).

Meskipun tidak merinci, menurut Uu, angka 75 persen itu didominasi oleh daerah Bogor, Depok, dan Bekasi (Bodebek). Daerah tersebut tercatat cukup banyak pasien Covid-19. “Kalau wilayah lain ini relatif aman tapi dari jumlah itu kan diakumulasikan di Jabar,” katanya.

photo
Sejumlah pasien Covid-19 bersiap menaiki bus sekolah yang akan membawa mereka menuju Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet di Puskesmas Kecamatan Duren Sawit, Jakarta, Senin (30/11). Menurut petugas Puskesmas Duren Sawit, sebanyak 20 pasien Covid-19 dibawa menuju Wisma Atlet untuk menjalani isolasi mandiri. - (Prayogi/Republika)

Sebagai solusinya, kata dia, Pemprov Jabar akan terus berupaya memberikan penyadaran kepada masyarakat. Terutama dalam menjalankan anjuran pemerintah mengenai kepatuhan terhadap protokol kesehatan (prokes) 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Uu menambahkan, dari 27 kota kabupaten di Jabar, terdapat sejumlah daerah yang dianggap terbaik dalam mengupayakan penanganan Covid-19. Adapun daerah itu, yakni Kabupaten Bekasi, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Garut, dan Kota Sukabumi. “Walaupun zona merah, Kabupaten Bekasi penanganan Covid-nya bagus,” ujar dia. 

Pemerintah merilis ada penambahan kasus konfirmasi positif Covid-19 sebanyak 4.617 pada Senin (30/11). Angka ini jauh di bawah penambahan kasus harian pada Ahad (29/11) yang mencatatkan rekor, yakni 6.267 kasus baru. 

Namun, ada catatan lain yang perlu diperhatikan. Penurunan kasus baru ini sejalan dengan berkurangnya kapasitas pemeriksaan. Menurunnya kapasitas tes setiap akhir pekan dan tanggal merah merupakan pola berulang yang terjadi sejak awal Covid-19 melanda Indonesia.

photo
Seorang pengurus RW menyemprotkan cairan disinfektan di sebuah ruangan isolasi mandiri di Baros, Cimahi, Jawa Barat, Ahad (29/11). Akibat penuhnya ruang isolasi bagi pasien yang terduga terinfeksi Covid-19 di berbagai rumah sakit di Bandung Raya, pengurus RW 05 Kelurahan Baros berinisiatif untuk mengubah sebuah ruangan menjadi ruang isolasi mandiri secara swadaya guna mengantisipasi penularan Covid-19. - (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

RS lapangan

Ketua Rumpun Kuratif Satgas Covid-19 Jawa Timur, Joni Wahyuhadi mengatakan, tingkat keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 di Malang Raya mengalami peningkatan. Angka BOR di RS rujukan Covid-19 di Malang Raya saat ini mencapai 70 persen. Melebihi standar yang ditetapkan WHO di angka 60 persen.

“Kemarin di Malang kan kita analisis, perlu penambahan, karena BOR-nya lebih dari 70 persen,” ujar Joni di Surabaya, Senin (30/11).

Maka dari itu, kata Joni, Satgas Covid-19 Jatim merencanakan pembangunan rumah sakit darurat Covid-19 di Malang Raya, seperti yang dibangun di Surabaya. Nantinya, rumah sakit darurat tersebut diperuntukkan bagi pasien Covid-19 yang bergejala klinis ringan.

“Memang BOR-nya naik. Karena naik menjadi 70 persen, Ibu Gubernur (Khofifah) memutuskan ada alternatif membuat rumah sakit lapangan. Seperti yang kita buat di sini (Surabaya). Supaya apa? Supaya bisa relaksasi rumah sakitnya,” ujar Joni.

Selain itu, sejumlah hotel di Jakarta yang menjadi tempat karantina mandiri pasien Covid-19 mulai penuh, termasuk flat isolasi mandiri di Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 Wisma Atlet yang mencapai 80 persen.

photo
Warga melintas di depan Gedung Rusunawa yang akan dijadikan tempat Isolasi Pasien Covid-19 di Kasemen, Serang, Banten, Senin (23/11). Pemda setempat membenahi rumah susun 5 lantai yang selama ini belum difungsikan di kawasan Kasemen untuk dijadikan ruang isolasi yang akan menampung 110 pasien guna mengantisipasi terjadinya lonjakan jumlah warga terpapar Covid-19. - (ASEP FATHULRAHMAN/ANTARA FOTO)

Kepala Sekretariat Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 Wisma Atlet Kolonel Laut (K) RM Tjahja Nurrobi mengaku mendapatkan informasi itu dari Dinas Kesehatan (Dinkes) maupun Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Dinas Parekraf) DKI Jakarta. "Misalnya hotel Hotel Ibis di Senen, Grand Asia Hotel di Penjaringan, Hotel U Stay Mangga Besar yang bahkan mencapai 100 persen," katanya saat mengisi konferensi virtual BNPB bertema Menyikapi Tren Kenaikan Kasus Covid-19, Senin (30/11).

Sementara itu, ia menyebutkan empat gedung yang disiapkan di RSD Covid-19 Wisma Atlet yaitu tower 4, 5, 6, dan 7 juga menunjukkan peningkatan hunian. Sejak satu pekan lalu terjadi tren penambahan jumlah kasus sehingga koordinator RSD Wisma Atlet menginstruksikan mengalihfungsikan salah satu tower yang biasanya dipakai untuk isolasi mandiri yaitu tower 4 yang kini menjadi tower perawatan.

Sehingga, dia menambahkan saat ini ada tiga tower untuk perawatan pasien Covid-19 di RSD Wisma Atlet yaitu tower 4, 6, dan 7. Sedangkan tower 5 tetap digunakan sebagai tempat isolasi mandiri. "Total pasien di RSD Wisma Atlet ini masih 3.500. Rinciannya keterisian di tower 5 sebagai flat isolasi mandiri mencapai 80 persen, sedangkan tower 4,6,7 mencapai 50 persen sekian," ujarnya.

Ia menekankan, kecepatan pengisian pasien perlu diantisipasi. Di antaranya RSD Wisma Atlet telah menyiapkan Wisma Atlet Pademangan, kemudian beberapa hotel di DKI Jakarta yang ditunjuk Dinas Parekraf maupun Dinas Kesehatan DKI Jakarta kemungkinan akan menggunakan Twin Plaza, kemudian tempat seperti Jakarta Islamic Center, dan Graha Wisata di PMII sebagai tempat isolasi mandiri.

Namun, ia mengaku tidak tahu persis kepastian tempat tersebut menjadi tempat tambahan isolasi pasien Covid-19. Pihaknya berharap tren kasus Covid-19 tidak bertambah dan bisa melandai. "Kami takut timbul semacam luapan. Mudah-mudahan tidak terjadi seperti itu (lonjakan kasus). Namun kami tetap siap siaga," katanya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat