Mantan direktur Janet Yellen saat diwawancarai Fox News beberapa waktu lalu. Yellen jadi kandidat menteri keuangan presiden terpilih AS, Joe Biden. | AP

Internasional

Kabinet Biden Rombak Jejak Trump

Kini Biden mengisyaratkan AS akan kembali ke pentas global.

WASHINGTON -- Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Senin (23/11) telah mengumumkan daftar nominasi kabinetnya. Selain berasal dari latar belakang yang beragam, kabinet ini mencerminkan kebijakan yang amat berbeda daripada Presiden AS Donald Trump dengan slogannya, “America First”. Kini Biden mengisyaratkan AS akan kembali ke pentas global.

“Jangan membuang waktu saat kita berurusan dengan keamanan nasional dan kebijakan luar negeri,” ujar Biden dikutip Aljazirah, Selasa (24/11). “Saya membutuhkan tim yang siap mulai dari hari pertama untuk membantu saya meraih kembali posisi Amerika untuk memimpin, menjelajahi dunia untuk memenuhi tantangan terbesar yang kita hadapi, dan meningkatkan keamanan, kesejahteraan, dan nila-nilai kita,” katanya.

Sejumlah pilihan merupakan “alumni” pemerintahan AS semasa dipimpin Barack Obama. Salah satu pilihannya di bidang kebijakan luar negeri adalah mantan menteri luar negeri (menlu) John F Kerry untuk mengurusi isu perubahan iklim global. Ia berperan dalam perundingan untuk mencapai Kesepakatan Paris 2015.

photo
Mantan menlu AS John Kerry saat berkampanye mendukung Joe Biden pada Januari 2020.  - (AP)

Biden memilih Antony Blinken untuk menduduki kursi menlu. Blinken merupakan mantan wakil menlu dan mantan wakil penasihat keamanan nasional pada era Obama.

Laman Aljazirah menyebutkan, Blinken menekankan pentingnya organisasi internasional dan aliansi dengan negara-negara lain. Di tangannya, AS diperkirakan kembali bergabung dengan Badan Kesehatan Dunia (WHO), kembali ke Kesepakatan Paris, dan menghidupkan kembali komitmen pada kesepakatan nuklir Iran atau Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA). Hal ini membalikkan kebijakan luar negeri semasa Trump.

Biden menunjuk Jake Sullivan untuk posisi penasihat keamanan nasional atau national security adviser (NSA). Aljazirah menyebutkan, Sullivan memiliki reputasi sebagai pelaksana di balik layar. Ia ikut serta dalam perundingan rahasia Iran yang berujung pada penandatanganan JCPOA.

Untuk menteri keamanan dalam negeri, Biden menunjuk Alejandro Mayorkas. Pengacara kelahiran Kuba ini akan menjadi imigran dan orang Latin pertama yang menduduki posisi tersebut.

Biden menunjuk Avril Haines untuk kursi direktur intelijen nasional. Jika lolos, ia akan menjadi wanita pertama yang menduduki jabatan itu. Di bawahnya akan ada 17 badan intelijen, termasuk Badan Intelijen Pusat (CIA) dan NSA.

Posisi duta besar AS untuk PBB bakal diserahkan kepada Linda Thomas-Greenfield. Ia wanita kulit hitam pertama pada era Obama yang memimpin posisi diplomasi penting untuk Afrika 2013-2017. Ia memimpin kebijakan AS di Afrika Sub-Sahara saat Afrika Barat dilanda wabah ebola.

Janet Yellen dinominasikan untuk menjadi menteri keuangan. Ia sebelumnya merupakan wanita pertama yang duduk sebagai gubernur bank sentral AS. Nama lain yang juga dinominasikan adalah Lael Brainard dan Sarah Bloom Raskin. Siapa pun yang terpilih akan menjadi wanita pertama yang menjabat menteri keuangan AS.

Untuk posisi menteri pertahanan, sosok yang paling dijagokan adalah Michele Flournoy. Calon lainnya adalah Tammy Duckworth, veteran angkatan darat berdarah Thailand. Siapa pun yang terpilih akan menjadi wanita pertama yang memimpin Kementerian Pertahanan atau kerap disebut Pentagon.

Biden menominasikan Sally Yates untuk posisi jaksa agung. Wanita ini sempat menjadi penjabat jaksa agung pada era Trump. Ia dipecat karena menolak mengesahkan kebijakan Trump yang memberlakukan larangan berkunjung ke AS bagi warga di tujuh negara Muslim. Calon lainnya adalah Doug Jones, mantan jaksa penuntut federal yang memiliki rekam jejak dalam perjuangan hak sipil.

Biden ingin menyerahkan kepemimpinan CIA kepada Michael Morell. Ia sempat menjadi deputi direktur CIA dan penjabat direktur CIA semasa pemerintahan Obama. Ia bukan orang baru untuk bidang ini.

Proses transisi ini dijadwalkan dimulai pada Selasa waktu AS. Transisi ini bisa dilakukan setelah pemerintahan Trump akhirnya memberi akses pada sumber-sumber daya penting.

Berbincang

Joe Biden juga melakukan percakapan via telepon dengan Raja Yordania Abdullah II pada Senin (23/11). Percakapan ini merupakan pembicaraan perdana Biden dengan pemimpin Arab sejak dinyatakan memenangkan pemilihan presiden AS.

Dalam pembicaraan itu, Biden menyampaikan terima kasih kepada Raja Abdullah atas ucapan selamatnya yang hangat dan tekad memperkuat kemitraan strategis AS-Yordania. Biden berharap dapat bekerja sama dengan Raja Abdullah dalam berbagai isu.

Isu tersebut antara lain penanganan Covid-19, perubahan iklim, terorisme, termasuk solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina. “Dia (Biden) menyampaikan apresiasi atas peran tak ternilai Yordania dalam menampung pengungsi Suriah dan regional lainnya,” kata tim transisi Biden-Kamala Harris dalam sebuah pernyataan, dikutip laman Israel National News.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat