Foto udara banjir yang menggenangi enam desa di wilayah Kecamatan Kroya, Cilacap, Jateng, Kamis (19/11). Banjir yang dipicu curah hujan tinggi beberapa hari terakhir, menggenangi 46 desa yang tersebar di 15 kecamatan. | ANTARA FOTO/Idhad Zakaria

Kabar Utama

Waspadai Bencana Banjir dan Longsor

Meningkatnya curah hujan akibat La Nina dapat menimbulkan dampak berupa banjir dan longsor.

JAKARTA -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan agar semua pihak mewaspadai efek dari fenomena La Nina yang sedang berkembang di Samudra Pasifik karena dapat meningkatkan curah hujan. Apalagi, fenomena ini terjadi bersamaan dengan musim hujan di wilayah Tanah Air.

Kepala Bidang Diseminasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG Hary Djatmiko mengatakan, pengaruh La Nina tidak seragam karena tergantung bulan, daerah, dan intensitasnya. Namun, meningkatnya curah hujan akibat La Nina dapat menimbulkan dampak berupa bencana hidrometeorologi, yaitu bencana banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung.

"Ini berpotensi mengancam sektor pertanian, perhubungan (transportasi), kesehatan, dan keselamatan masyarakat sehingga perlu diantisipasi," kata Hary kepada Republika, Kamis (19/11).

Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG Dodo Gunawan menambahkan, pengaruh La Nina di Indonesia bisa terasa di beberapa tempat, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), Sulawesi Selatan, dan Maluku selama September hingga November 2020. Di daerah-daerah itu berpotensi terjadi peningkatan musim hujan yang berujung pada bencana, seperti banjir dan tanah longsor.

photo
Personel gabungan mengikuti apel Kesiapsiagaan Antisipasi Bencana Alam di Lapangan Korpri Provinsi Lampung, Lampung, Kamis (19/11). Apel gabungan tersebut digelar untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi ancaman bencana memasuki perubahan iklim di wilayah Lampung - (ANTARA FOTO/Ardiansyah)

Untuk mengurangi ancaman bencana longsor, ia mengimbau masyarakat untuk membuat sengkedan. Kemudian, masyarakat yang ada di hilir bisa membuat drainase atau memastikan drainase lancar dan aliran sungai tidak tersumbat. Adapun daerah tangkapan hujan di daerah konservasi harus berfungsi dengan baik. "Jangan ada lereng terbuka (gundul) yang sangat mudah tergerus air hujan," ujar dia.

Dodo mengingatkan masyarakat untuk memantau perkembangan cuaca setiap tiga-enam jam per hari di seluruh kecamatan di Indonesia. Ia mengatakan, perkembangan cuaca dapat dipantau melalui aplikasi Info BMKG.

Sejumlah daerah saat ini sedang dilanda musibah banjir dan tanah longsor. Banjir terjadi karena hujan deras dan luapan air sungai. Di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, musibah banjir yang melanda sejak Selasa (17/11) menyebabkan dua korban jiwa. Salah satu korban jiwa sempat hilang akibat terbawa arus banjir.

BPBD Kabupaten Cilacap melaporkan, jumlah pengungsi akibat banjir per Kamis telah mencapai 1.323 keluarga yang terdiri atas 3.811 jiwa.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Cilacap Heru Kurniawan mengatakan, jumlah tersebut melonjak signifikan dibanding hari sebelumnya. "Pada Rabu (18/11), jumlah pengungsi sebanyak 638 keluarga atau 1.518 jiwa," kata Heru.

Peningkatan jumlah pengungsi itu disebabkan jumlah desa yang dilanda banjir di Kabupaten Cilacap bertambah menjadi 46 desa yang tersebar pada 15 kecamatan. Banjir di beberapa wilayah Cilacap memang berangsur surut, tetapi airnya justru menggenangi desa lain.

photo
Warga penyintas bencana beraktivitas di sekitar tenda hunian sementara (Huntara) di Desa Banjarsari, Lebak, Banten, Selasa (17/11/2020). Sebanyak 154 kepala keluarga (KK) penyintas bencana longsor dan banjir bandang di daerah tersebut masih menetap di tenda huntara selama berbulan-bulan dan berharap hunian tetap (Huntap) yang dijanjikan pemerintah daerah setempat bisa segera dibangun untuk ditempati - (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

"Jadi, ada desa yang banjirnya mulai surut, namun air dari desa itu justru menggenangi desa lain. Selain itu, luapan sungai juga turut menyebabkan banjir di sejumlah wilayah," ujarnya.

BPBD Kabupaten Cilacap telah mendistribusikan bantuan, termasuk mendirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan konsumsi bagi pengungsi. Selain itu, kata dia, para pengungsi termasuk sukarelawan diimbau untuk selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan agar tidak terjadi klaster baru dalam penularan Covid-19.

Di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, musibah longsor terjadi di sejumlah desa dan menimbulkan korban jiwa. Longsor salah satunya terjadi di Desa Banjarpanepen, Kecamatan Sumpih, pada Selasa (17/11) pukul 03.00 WIB saat hujan lebat berlangsung Senin (16/11) pukul 23.00 WIB.

Akibat hujan lebat tersebut, tebing setinggi 50 meter longsor dan mengenai tiga rumah warga. Satu rumah di antaranya hancur, sementara dua rumah lainnya tertimbun longsoran. Bahkan, satu keluarga yang terdiri atas empat jiwa turut tertimbun material longsor karena peristiwa tersebut terjadi saat mereka masih tidur.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP/Basarnas) Cilacap I Nyoman Sidakarya mengatakan, seluruh korban longsor di Desa Banjarpanepen telah ditemukan. "Korban terakhir ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada pukul 15.40 WIB, sekitar 30 meter dari lokasi rumah dan pada kedalaman sekitar 1,5 meter," katanya di Banyumas, Rabu. 

Selain di Banjarpanepen, bencana longsor di Desa Bogangin, Kecamatan Sumpiuh, pada Selasa (17/11) dini hari juga mengakibatkan seorang warga ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

photo
Sejumlah petugas dan relawan dibantu oleh warga, melakukan proses pencarian korban longsor di Desa Banjarpanepen, Sumpiuh, Banyumas, Jateng, Selasa (17/11). Empat orang meninggal dunia tertimbun material longsor dari tebing setinggi 30 meter yang menimpa tiga rumah warga, dengan jarak luncuran mencapai satu kilometer.- (ANTARA FOTO/Idhad Zakaria)

Sejumlah pemerintah daerah menyatakan telah meningkatkan kesiapsiagaan untuk mengantisipasi bencana hidrometeorologi akibat musim hujan yang biasanya terjadi pada akhir tahun. Pemerintah Provinsi Lampung, misalnya, melakukan langkah antisipasi dengan melakukan pembaruan, perawatan peralatan, serta menyiapkan petugas di 15 kabupaten/kota.

"Kita harus meningkatkan kesiapsiagaan setelah melihat adanya peringatan perubahan cuaca, terutama di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung," ujar Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, di Bandar Lampung, Kamis (19/11).

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, juga menyiapkan posko terpadu penanganan bencana sebagai upaya kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem. Kepala Pelaksana BPBD Kota Mataram Mahfuddin Noor di Mataram, Kamis, mengatakan, posko terpadu penanganan bencana telah dibangun di halaman pendopo kantor Wali Kota Mataram.

BPBD Mataram juga menyiapkan nomor-nomor kontak siaga bencana di 50 kelurahan dan enam kecamatan. "Ini untuk memudahkan masyarakat menghubungi tim jika ada indikasi bencana. Posko utama tetap di kantor BPBD Mataram," kata dia.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat