Hikmah
Kedermawanan
Dalam kedermawanan, karunia Tuhan dirasakan dan keadilan-Nya ditemukan.
Oleh IU RUSLIANA
OLEH IU RUSLIANA
Apabila semua yang manusia miliki adalah titipan, apalah artinya kekayaan, jabatan, dan pujian kehormatan yang dibanggakan. Semuanya kesementaraan. Manusia harus banyak menanam benih kebaikan dan yakinlah saatnya tiba akan dituai tidak hanya di dunia, tapi akan sampai di keabadian.
Oleh karena itu, mari belajar pada kisah masyhur tentang kedermawanan. Pada satu waktu, Rasulullah SAW meminta kesediaan sahabat untuk menyumbang hartanya. Infak dan sedekah itu akan dipergunakan untuk membiayai peperangan. Bergegaslah Abdurrahman Bin Auf pulang ke rumahnya. Kemudian, segera kembali ke hadapan Rasulullah.
Sesampainya di hadapan Rasulullah, ia kemudian berkata, “Wahai Rasulullah, saya memiliki uang sebanyak empat ribu dirham. Namun, kali ini akan disumbangkan dua ribu dirham saja karena yang dua ribu dirham lagi akan ditinggalkan untuk keluarga.”
Rasulullah menjawab: “Semoga Allah melimpahkan berkah-Nya kepadamu, atas harta yang engkau sumbangkan ataupun yang kau tinggalkan untuk keluargamu.”
Ketika Rasulullah memerlukan biaya untuk mempersiapkan Perang Tabuk, Abdurrahman mendermakan dua ratus uqiyah emas. Hal tersebut kemudian diketahui oleh Umar bin Khattab. Umar pun berbisik kepada Rasulullah yang berada di sampingnya, “Agaknya Abdurrahman tidak meninggalkan uang sama sekali untuk istrinya.”
Rasulullah pun bertanya kepada Abdurrahman, “Engkau mendermakan uang begitu banyak. Namun, aku khawatir, engkau tidak meninggalkan uang sepeser pun untuk belanja istrimu.”
Abdurrahman menjawab, “Ada, ya Rasulullah. Untuk istriku, aku tinggali yang lebih banyak dan lebih besar dari apa yang aku dermakan.”
Rasulullah bertanya, “Berapa?”
Sambil tersenyum ia menjawab, “Ia kutinggali sebanyak rezeki, kebaikan dan upah yang dijanjikan Allah.”
Sedekah adalah amal yang tak akan terputus walau pelakunya telah meninggalkan dunia. Dengan menebar kebaikan, tak hanya memberikan diri dan keluarga keberkahan, juga keturunan.
Ibarat bunga mekar yang indah, kedermawanan adalah cahaya dalam gelap, oase di padang pasir dan air yang mengalir, memberikan jalan kehidupan dan kemanfaatan. Energi dahsyat yang memastikan kemanusiaan dimuliakan, rahman dan rahimnya Tuhan terwujud dalam tangan kebaikan yang memberikan senyum bagi saudara yang berkesusahan.
Kedermawanan adalah kekuatan, pilar peradaban penolak keserakahan. Pelaksana keadilan, lawan dari kezaliman. Peneduh kehidupan dari gersangnya kebencian, sikap melampaui batas dan pertikaian. Dalam kedermawanan, karunia Tuhan dirasakan dan keadilan-Nya ditemukan.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.