Seorang qoriah tampil saat perlombaan dalam MTQ Nasional ke-28 di Padang, Sumatra Barat, Ahad (15/11). | ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

Kabar Utama

MTQ Momentum Persatuan Umat

Presiden berharap MTQ menjadi spirit seluruh masyarakat Indonesia.

PADANG -- Kementerian Agama (Kemenag) menggelar Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke-28 di Padang, Sumatra Barat. Organisasi masyarakat Islam menginginkan helatan itu jadi momentum persatuan sekaligus membumikan Alquran.

"Yang terpenting dalam MTQ bukan kejuaraan, melainkan kebersamaan, ukhuwah, dan persatuan umat," kata Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Abdul Mu'ti kepada Republika, Ahad (15/11).

Menurut dia, MTQ merupakan forum yang penting dan bermanfaat untuk meningkatkan kecintaan kepada Alquran. Akan tetapi, yang lebih penting adalah pemahaman dan pengamalan Alquran dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, dan bangsa.

MTQN ke-28 diselenggarakan secara luring dan ditayangkan secara daring. Untuk itu, Muhammadiyah mengingatkan agar penyelenggaraan MTQ harus dipastikan mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah penularan dan penyebaran Covid-19.

MTQN ke-28 dibuka Presiden Joko Widodo secara virtual dari Istana Negara. Sementara Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi ditemani Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno dan sejumlah pejabat dari provinsi lain hadir di Stadion Sikabu untuk upacara pembukaan MTQ. 

Upacara pembukaan agenda dua tahunan khusus untuk umat Islam ini berlangsung di Stadion Sikabu, Kabupaten Padang Pariaman. Mayoritas kafilah peserta dari 32 provinsi sudah tiba di Sumbar sejak pekan lalu.

Menurut Presiden Joko Widodo, MTQ mengandung semangat kebersamaan melalui pengamalan ukhuwah Islamiyah, wathaniyah, dan insaniyah. 

"Selamat mengikuti MTQ kepada semua peserta. Semoga keikutsertaan Saudara-Saudara memberi manfaat dan maslahat dalam mengembangkan syiar Islam di tanah air," kata Jokowi saat membuka MTQN ke-28 secara virtual, Sabtu (15/11).

Presiden berharap MTQ menjadi spirit seluruh masyarakat Indonesia. Terutama bagi peserta dan panitia untuk mewujudkan bangsa yang beragama dan humanis. Jokowi mengatakan, MTQ juga menjadi ajang untuk meneladani kitab suci Alquran yang diwariskan oleh Nabi Muhammad SAW. Menurut Presiden, saat ini seluruh umat Islam harus meneladani Nabi Muhammad SAW dalam menghadapi cobaan dan musibah. 

Jokowi berpendapat, saat ini yang sangat dibutuhkan adalah semangat persaudaraan dan kepedulian terhadap sesama. "Semangat persaudaraan dan kepedulian kepada sesama sebagaimana dicontohkan Nabi Muhammad SAW harus menjadi semangat bangsa kita pada masa pandemi seperti sekarang ini. Kita harus ikhlas, saling membantu tanpa melihat perbedaan suku, agama, maupun kelompok," ujar Jokowi.

photo
Sejumlah penari menyambut peserta MTQ Nasional dari Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, di Terminal Kedatangan Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padangpariaman, Sumatra Barat, Rabu (11/11). PT Angkasa Pura II BIM memperketat penerapan dan pengawasan protokol kesehatan menyambut kedatangan kafilah MTQ nasional ke-28 yang akan dibuka pada 14 November 2020 - (Iggoy el Fitra/ANTARA FOTO)

Kepala Biro Bina Mental dan Kesejahteraan Rakyat (Bintal dan Kesra) Sumatra Barat Syaifullah mengatakan, ada delapan cabang yang akan diperlombakan di MTQN ke-28 sejak Kamis (12/11) sampai Sabtu (21/11) nanti. Di antaranya seni baca Alquran, qira'at Quran, hafalan Alquran, tafsir Alquran, fahmil Alquran, seni kaligrafi Alquran, syarhil Alquran, dan karya tulis ilmiah Alquran.

Cabang seni baca Alquran terdiri dari lima golongan usia. Selain itu, ada juga kompetisi khusus yang melibatkan kaum difabel. Sedangkan, cabang qira'at Alquran terdiri dari tiga golongan usia. 

Untuk cabang hafalan Alquran terdiri dari lima golongan usia. Kemudian cabang tafsir Alquran terdiri dari tiga golongan usia. Untuk cabang fahmil Alquran hanya satu regu yang terdiri dari tiga remaja putra dan satu regu tiga orang putri dengan usia maksimal 18 tahun 11 bulan dan 29 hari.

Cabang syarhil Alquran terdiri dari tiga orang putra dan satu regu tiga orang putri usia maksimal 18 tahun 11 bulan 29 hari. Kemudian cabang seni kaligrafi Alquran terdiri dari empat golongan. Di antaranya golongan naskah penulisan buku putra dan putri, golongan hiasan mushaf putra putri, golongan dekorasi putra putri, golongan kontemporer putra putri. Terakhir cabang karya tulis ilmiah Alquran (KTIQ) putra putri usia maksimal 24 tahun 11 bulan 29 hari.

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Dakwah KH Abdul Manan A Ghani berharap, dengan digelarnya MTQN ke-28, masyarakat makin mencintai Alquran. "Kami berharap tentu masyarakat dapat makin mencintai Alquran, makin mempelajari Alquran, dan mengamalkannya sehingga Alquran tidak hanya diperlombakan, tetapi juga menjadi napasnya bangsa Indonesia dan menjadi sumber moral bangsa Indonesia," ujarnya kepada Republika, Ahad (15/11).

Kiai Abdul Manan menjelaskan, Nabi Muhammad SAW memiliki akhlak yang mulia dan akhlaknya sendiri adalah Alquran. "Jadi, kalau Alquran itu diamalkan, kita orang Indonesia akan menjadi manusia yang beradab dan bermoral. Maka, pahami, pelajari, kaji, dan amalkan Alquran," kata dia.

Rabithah Alawiyah juga berharap MTQN ke-28 bisa membangkitkan semangat generasi muda mempelajari Alquran. “Dan memasyarakatkan tilawah sebagai bagian dari keseharian kita," kata Ketua Umum Rabithah Alawiyah Habib Zein bin Umar Smith saat dihubungi, Ahad (15/11).

Selain dapat menarik generasi muda Indonesia belajar Alquran, MTQN ke-28 ini dapat mempersatukan umat Islam. "Khususnya saat di mana kesatuan dan kebersamaan umat makin terkikis dengan adanya perbedaan pendapat yang makin meruncing," ujarnya. "Juga dengan adanya acara-acara keagamaan seperti ini, semoga Allah meridhainya dan mengangkat wabah dari negara kita."

Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat Persis Ustaz Jeje Zaenudin mengatakan, MTQN ke-28 yang pembukaannya digelar secara virtual patut diapresiasi, terutama pada masa pandemi Covid-19.

"Pelaksanaan MTQ dengan menjaga protokol kesehatan merupakan komitmen pemerintah dan umat Islam agar dua aspek itu tetap berjalan dengan konsisten. MTQ berlangsung dan penerapan protokol di musim pandemi juga terlaksana. Jangan karena salah satunya mengorbanķan agenda yang lainnya," ujar dia kepada Republika, Ahad (15/11). 

photo
Qori asal Sumatra Selatan M. Faizul Haromain mengikuti Tilawah Al-Quran Golongan Anak-anak pada MTQ Nasional ke-28 di Masjid Al-Hakim, Padang, Sumatera Barat, Minggu (15/11) - (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno meminta maaf kepada semua peserta dan ofisial MTQN ke-28 karena Pemprov Sumbar harus menerapkan protokol kesehatan secaara ketat. Menurut Irwan, segala upaya, termasuk penerapan perda, dilakukan untuk meminimalisasi penularan Covid-19.

Irwan mengatakan, ada lebih kurang 2.000 orang dari 32 provinsi di Indonesia hadir di Sumbar untuk mengikuti MTQN ke-28. Guna mengantisipasi penularan, selain mewajibkan tes swab, kata Irwan, panitia juga sudah merancang lokasi acara dan lomba sesuai protokol kesehatan. "Kita tidak ingin MTQ menjadi klaster baru penularan Covid-19," ujar Irwan. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat