Peserta mengikuti konvoi dengan memakai baju ala pejuang kemerdekaan di Jembatan Tirtonadi, Solo, Jawa Tengah, Selasa (10/11). | Maulana Surya/ANTARA FOTO

Kabar Utama

Bersama Lawan Pandemi

Bangsa Indonesia diyakini akan menang melawan pandemi Covid-19.

JAKARTA -- Hari Pahlawan yang diperingati setiap 10 November diharapkan menjadi momentum untuk meningkatkan persatuan dan semangat dalam melawan pandemi Covid-19. Menjaga protokol kesehatan dan memutus rantai penyebaran Covid-19 merupakan salah satu bentuk perjuangan yang mesti dilakukan bersama-sama.

Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mengajak masyarakat Indonesia mengenang jasa para pahlawan. Ia mengatakan, sikap para pahlawan yang memiliki semangat juang tinggi, pantang menyerah, tahan uji, rela berkorban, bersatu, dan cinta Tanah Air sudah sepatutnya menjadi teladan bagi bangsa. Terlebih, dalam situasi pandemi Covid-19 yang saat ini menjadi tantangan berat bangsa Indonesia.

Kiai Ma'ruf meyakini bangsa Indonesia akan menang dan bangkit kembali dari keterpurukan akibat dampak pandemi Covid-19. "Mari bangkitkan jiwa kepahlawanan dalam diri kita dan perkokoh persatuan dan kesatuan. Percayalah akan besarnya potensi yang kita miliki untuk menang dan bangkit kembali," ujar Kiai Ma'ruf, Selasa (10/11).

Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak Maret belum juga mereda sampai saat ini. Per Selasa kemarin, kasus positif Covid-19 bertambah sebanyak 3.779 orang dalam 24 jam terakhir. Tingkat kasus positif atau positivity rate harian pun tercatat naik tipis dari 11,52 persen pada Senin (9/11) menjadi 11,8 persen pada Selasa.

Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan, semua masyarakat bisa menjadi pahlawan kemanusiaan pada masa pandemi ini. Caranya dengan mematuhi protokol kesehatan dan menerapkan 3M (memakai masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak dan menghindari kerumunan).

"Semoga upaya kita mengajak semua pihak akan menyelamatkan lebih banyak keluarga besar bangsa Indonesia. Dan, apabila kita mampu melakukan itu, kita adalah pahlawan-pahlawan kemanusiaan," ujar Doni.

Meski pandemi masih melanda, hal itu tak menyurutkan semangat untuk memperingati Hari Pahlawan. Kemarin, Presiden Joko Widodo memimpin upacara peringatan Hari Pahlawan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta. Upacara digelar pukul 08:10 WIB dan dihadiri sejumlah pejabat negara dengan menerapkan protokol kesehatan. Mengawali upacara, dilakukan penghormatan kepada arwah pahlawan. Kemudian, terdengar suara sirine panjang untuk mengenang pertempuran 10 November 1945 di Surabaya dan dilanjutkan dengan mengheningkan cipta.

Presiden kemudian melakukan penghormatan dengan meletakkan karangan bunga di Tugu TMP Kalibata Jakarta, tepat di bawah patung burung Garuda. Setelah mengakhiri upacara, Jokowi dan Kiai Ma'ruf Amin melakukan tabur bunga di makam para pahlawan. Selain memimpin upacara, Presiden juga menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada enam tokoh bangsa.

Di berbagai daerah, Hari Pahlawan dijadikan momentum untuk menggalakkan penerapan protokol kesehatan. Hal tersebut seperti yang dilakukan para tenaga kesehatan dan petugas di  Kelurahan Kersanagara, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya. Dengan mengenakan busana layaknya pahlawan kemerdekaan, mereka mendatangi rumah warga untuk mengingatkan masyarakat akan pentingnya penerapan protokol kesehatan.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta masyarakat menjadi pahlawan masa kini untuk berjuang melawan pandemi. Dalam delapan bulan terakhir ini, kata dia, para tenaga kesehatan pun telah berjuang melawan Covid-19 dan tak sedikit yang telah gugur.

"Kita lanjutkan semangat perjuangan, termasuk melawan musuh yang tidak kalah kuatnya, yaitu Covid-19,” kata dia.

Peran kaum milenial

Harian Republika bersama Telkomsel turut memperingati Hari Pahlawan dengan menggelar webinar bertajuk "Pahlawan di Mata Zaman". Webinar ini menghadirkan budayawan Slamet Rahardjo dan VP Corporate Communicatioms Telkomsel Deni Abidin.

Dalam era digital saat ini, kaum milenial diharapkan dapat membuat berbagai konten dan program yang bermanfaat untuk masyarakat Indonesia.

Menurut Slamet Rahardjo, pahlawan tidak harus mengorbankan nyawanya demi orang lain, tetapi dengan memberikan hal-hal yang bermanfaat bagi dirinya juga sesama. "Kalau Anda merasa bangsa ini belum memberikan kebanggaan pada Anda, itu masalah lain. Tapi, kita harus berpikir, mengapa saya belum memberikan apa pun kepada negara kita," kata Slamet.

Slamet pun mengingatkan agar teknologi tidak semata-mata dijadikan sebagai konsumsi.  Masyarakat, khususnya kaum milenial, harus dapat menjadi produsen dan memanfaatkannya untuk memajukan budaya bangsa. Dengan pola pikir seperti ini, kata Slamet, siapa pun dapat menjadi pahlawan.

photo
Tangkapan layar Pemimpin Redaksi Republika Irfan Junaidi saat acara webinar bertema Pahlawan di Mata Zaman yang digelar secara virtual melalui youtube di Jakarta, Selasa (10/11). Webinar yang diselenggarakan oleh Republika tersebut digelar dalam rangka memperingati Hari Pahlawan 10 November 2020 - (Republika/Thoudy Badai)

VP Corporate Communicatioms Telkomsel Deni Abidin mengatakan, generasi milenial dapat menjadi orang-orang yang bermanfaat dengan menggunakan teknologi. Teknologi dan akses informasi yang canggih telah banyak membantu kaum milenial untuk membuat gerakan yang membantu orang lain.

Namun, kemajuan teknologi juga memicu banyaknya konten negatif, salah satunya konten pornografi yang semakin mudah diakses. "Untuk menghambat konten negatif, kita harus memperbanyak konten positif," ujar Deni.

Ia juga menilai bahwa pandemi Covid-19 tak seharusnya membatasi kreativitas. Kondisi ini justru harus dijadikan dorongan untuk bergerak maju.

Pemimpin Redaksi Republika Irfan Junaidi menilai, setiap orang memiliki peran masing-masing dalam mengaktualisasikan sikap kepahlawanan. Menurut dia, begitu banyak pihak yang telah menjalankan peran untuk membantu orang lain di sekitarnya. Adapun media massa memiliki peran untuk menyampaikan pesan-pesan kebaikan dan inspirasi untuk masyarakat. "Tujuannya agar orang-orang yang menikmati konten media massa tergugah hatinya dan mendapatkan inspirasi untuk melakukan kebaikan," kata Irfan.n idealisa masyrafina/sapto andika/fauziah mursid/mabruroh/bayu adji n ed: satria kartika yudha

282 Pahlawan Kesehatan Gugur

Jumlah tenaga medis Tanah Air yang meninggal dunia akibat Covid-19 terus bertambah. Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengumumkan, ada lebih dari 200 'pahlawan kesehatan' yang gugur akibat Covid-19.

Ketua Tim Mitigasi IDI, Adib Khumaidi mengatakan, sejak Maret hingga November ini, terdapat total 282 petugas medis dan kesehatan yang meninggal dunia karena terinfeksi Covid-19. Jumlah tersebut terdiri atas 159 dokter, sembilan dokter gigi, dan 114 perawat. Per pekan kemarin, jumlah dokter yang meninggal dunia tercatat sebanyak 152 orang.

"Dalam situasi pandemi saat ini, para petugas medis dan kesehatan adalah pahlawan dalam arti sebenarnya. Mereka berani dan kuat pada saat ketakutan," kata Adib saat dihubungi Republika, Selasa (10/11).

Ia mengatakan, para tenaga medis bekerja setiap hari untuk melawan virus korona, bahkan sering kali dengan membahayakan kesehatan mereka dan keluarga. Oleh karena itu, ia berharap, masyarakat bisa menghargai perjuangan tenaga medis dengan mematuhi protokol kesehatan dan memberikan dukungan moral.

photo
Petugas medis dari tim gugus tugas penanganan COVID-19 melakukan tes usap atau swab test terhadap anggota polisi di Mapolres Temanggung, Jateng, Selasa (10/11/2020).Tes ini dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 - (ANIS EFIZUDIN/ANTARA FOTO)

IDI juga berharap, pemerintah turut mengapresiasi pengorbanan setiap tenaga medis dan kesehatan, yang terlibat dalam penanganan Covid-19 dengan memberikan jaminan kesehatan dan kesejahteraan dari negara. "Baik kepada tenaga medis dan kesehatan yang masih menjalankan tugasnya, maupun yang sedang dirawat, juga yang sudah wafat," katanya.

Adib memerinci, dokter yang wafat terdiri atas 84 dokter umum, 73 dokter spesialis, serta dua residen yang berasal dari 20 IDI Wilayah (provinsi) dan 71 IDI Cabang (kota/kabupaten). Menurut data provinsi, jumlah kematian dokter tercatat paling banyak terjadi di Jawa Timur (36 dokter).

Ketua Konsil Kedokteran Indonesia (KKI), Putu Moda Arsana mengatakan, meninggalnya dokter akibat Covid-19 tentu saja mengurangi jumlah dokter di Indonesia. Untuk mengatasi itu, KKI berupaya mempercepat penyusunan sejumlah regulasi. "Dalam hal ini, menyiapkan nakes dokter, dokter gigi, dan dokter spesialis supaya kebutuhan-kebutuhan bisa terpenuhi," katanya.

Budi Santoso, seorang dokter RS rujukan Covid-19 di Jakarta, berharap dokter ataupun perawat yang gugur karena terinfeksi Covid-19. "Jangan sampai ada tenaga medis lagi yang berguguran," ujarnya dalam sebuah webinar yang diselenggarakan BNPB untuk memperingati Hari Pahlawan, Selasa (10/11).

Budi juga berharap agar para tenaga kesehatan dan tenaga medis bisa menjaga keselamatan dirinya sendiri, sebelum memprioritaskan pasien. Sebab, jika dokter dan perawat sudah terinfeksi, mereka tidak bisa lagi membantu pasien-pasien. "Kita boleh memprioritaskan pasien, tapi kita jangan lupa diri sendiri juga," ujar dia.

Ketua DPR RI, Puan Maharani menilai, sosok-sosok pahlawan terus muncul dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia sesudah masa perjuangan kemerdekaan. Menurut dia, para pembawa perubahan yang memberikan kontribusi positif dalam berbagai sektor kehidupan layak diberi gelar pahlawan. "Termasuk para tenaga medis, peneliti, dan akademisi yang terus berjuang dalam menghadapi pandemi Covid-19,” kata Puan.

Selain itu, lanjut Puan, masyarakat yang disiplin menerapkan gerakan 3M (mencuci tangan, menjaga jarak, dan memakai masker) juga dinilai, telah menjadi pahlawan bagi sesama karena telah berjuang menekan penularan Covid -19. Ia menambahkan, masyarakat yang bergotong royong dalam meringankan beban sesama, yang terdampak pandemi Covid-19 juga layak disebut pahlawan karena berkontribusi dalam menyelamatkan kehidupan.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat