Talkshow online bertemakan | Republika/nur hasan murtiaji

Kabar Utama

Antara Orang Tua, Anak, dan Gawai

Kebutuhan gawai saat pandemi Covid-19 memang menjadi yang paling krusial.

OLEH ZAINUR MAHSIR RAMADHAN

Pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang diterapkan di masa pandemi Covid-19 mengharuskan anak banyak berinteraksi dengan gawai. Di satu sisi, keharusan belajar menggunakan gawai tak bisa ditolak di saat berkerumun menjadi satu aktivitas yang tidak dianjurkan.

Menurut Founder Republik Dongeng, Syamsul Yusuf, kebutuhan gawai saat pandemi Covid-19 memang menjadi yang paling krusial. Namun, esensi dari gawai hanya sebagai alat penunjang, bukan untuk mendidik anak di rumah ataupun sekolah.

“Yang awalnya kita ingin mengurangi penggunaan gawai saat belajar, sekarang malah menggunakan gawai untuk berbagai kebutuhan utama, khususnya untuk sekolah,” ujar dia dalam webinar ‘Mencetak Anak Cerdas di Tengah Pandemi’ yang diselenggarakan Republika, Sabtu (7/11).

Dia mengatakan, seperti memberikan pendidikan, pemanfaatan gawai masih menjadi tanggung jawab para orang tua. Sehingga, kebutuhan gawai anak yang harus dipenuhi untuk pembelajaran, juga harus diselaraskan dengan pengertian bagaimana menggunakan gawai dan aplikasi di dalamnya dengan bijak.

photo
Talkshow online bertemakan Mencetak Anak Cerdas dengan Gadget di Tengah Pandemi yang digelar Republika bekerja sama dengan Satgas Penanganan Covid-19 BNPB, Sabtu (7/11). - (Republika/nur hasan murtiaji)

Tak ada salahnya memberikan anak gawai di luar pembelajaran. Mengingat, kemajuan zaman yang terus terjadi dan semakin dalam genggaman. Gawai bisa diumpamakan sebagai pisau bermata dua. Sehingga, bisa menjadi manfaat besar asal digunakan anak dengan benar.

“Jika mengutip Sayyidina Ali bin Ali Thalib, didiklah anakmu sesuai dengan zamannya karena mereka hidup bukan di zamanmu. Itu ungkapan yang ada jauh sebelum ada gawai,” kata dia.

photo
Talkshow online bertemakan Mencetak Anak Cerdas dengan Gadget di Tengah Pandemi yang digelar Republika bekerja sama dengan Satgas Penanganan Covid-19 BNPB, Sabtu (7/11). - (Republika/nur hasan murtiaji)

Ketika mendidik anak usia pelajar dalam memahami gawai, kata dia, para orang tua juga dituntut menanamkan nilai terlebih dahulu, sembari mengawasi. Anak-anak juga harus diberi tahu, jika ada yang mengawasi meskipun gawai adalah alat pribadi. Dia menilai, memberikan gawai pada anak memang harus, asal dengan batasan dan pendidikan yang harus diberikan pula.

Hal serupa juga ditekankan Wakil Pemimpin Redaksi Republika, Nur Hasan Murtiaji. Menurutnya, selain kesehatan, saat pandemi kali ini, pendidikan juga menjadi sektor yang membutuhkan perhatian lebih.

photo
Talkshow online bertemakan Mencetak Anak Cerdas dengan Gadget di Tengah Pandemi yang digelar Republika bekerja sama dengan Satgas Penanganan Covid-19 BNPB, Sabtu (7/11). - (Republika/nur hasan murtiaji)

Menurut dia, anak-anak yang mendapat pembelajaran jarak jauh, belum tentu mendapatkan feedback yang sesuai. Apalagi, masalah pendidikan jarak jauh saat ini memiliki banyak gap yang kosong.

“Ada banyak permasalahan saat ini memang. Sekarang bagaimana kita menjadikan mereka lebih cerdas dengan metode pembelajaran yang ada dengan gawainya,” ujar dia.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat