Petugas medis menscreening warga saat proses simulasi uji coba vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Tapos, Depok, Jawa Barat, Kamis (23/10). | Prayogi/Republika

Nasional

Pengadaan Vaksin Hati-Hati

Pemerintah belum memutuskan untuk membeli vaksin dari AstraZeneca.

JAKARTA -- Pemerintah masih menunggu penyelesaian tahapan uji klinis calon vaksin yang akan didatangkan ke Indonesia. Sembari menunggu, pemerintah kini sedang menyusun rencana detail proses vaksinasi, melakukan simulasi di beberapa daerah, hingga mempersiapkan fasilitas kesehatan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, Presiden Joko Widodo meminta agar pelaksanaan vaksinasi dilakukan dengan aman dan efektif. Artinya, vaksin harus mengikuti tahapan uji klinis secara benar dan memenuhi aspek kajian ilmiah ataupun standar kesehatan internasional.

“Indonesia tidak akan gunakan standar berbeda. Kita gunakan standar yang sama dengan internasional,” kata dia dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (27/10).

Sri menjelaskan, kehati-hatian harus ditekankan untuk memberikan keyakinan bahwa Indonesia tidak mempercepat atau melakukan mekanisme dan standar sendiri. Sebab, langkah ini akan menimbulkan persepsi keraguan dari keamanan vaksin tersebut.

Sambil menunggu, Sri menambahkan, pemerintah menyusun rencana detail pengadaan vaksin dan proses vaksinasinya. Sebab, jumlah dosis yang dibutuhkan Indonesia terbilang banyak, yaitu harus memenuhi setidaknya 267 juta penduduk.

Pemantauan juga terus dilakukan terhadap vaksin Merah Putih yang dikembangkan di dalam negeri. Sri berharap, langkah-langkah ini dapat membuat Indonesia menjadi negara yang terus mengikuti perkembangan vaksin.

Berbagai persiapan juga diharapkan dapat membantu Indonesia menjadi negara pertama atau urutan paling awal yang melakukan vaksinasi. “Sehingga bisa memberikan dampak confidence dan pemulihan ekonomi,” kata Sri.

Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro mengatakan, akan ada enam versi vaksin Merah Putih untuk penanganan Covid-19. Enam versi vaksin itu otomatis muncul karena menggunakan platform yang berbeda-beda.

Enam versi vaksin tersebut didapatkan dari enam institusi dalam negeri yang mengembangkan vaksin Merah Putih, yakni Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Universitas Airlangga, dan Institut Teknologi Bandung.

Vaksin yang dibuat Eijkman dengan platform subunit protein rekombinan sudah mencapai kemajuan lebih dari 50 persen dari skala laboratorium dan direncanakan untuk uji praklinik pada hewan pada November 2020. LIPI mengembangkan vaksin dengan platform protein rekombinan fusi, sedangkan UGM mengembangkan vaksin dengan platform protein rekombinan. Selain itu, Universitas Indonesia mengembangkan vaksin dengan platform DNA, mRNA, dan virus-like-particles. Kemudian, ITB mengembangkan vaksin dengan platform //adenovirus// dan Universitas Airlangga mengembangkan vaksin dengan dua platform, yakni adenovirus dan adeno-associated virus (AAV).

Perbedaan platform yang digunakan dalam pengembangan vaksin Merah Putih untuk Covid-19 bergantung pada teknologi yang dikuasai oleh masing-masing institusi atau peneliti. 

“Saat ini enam institusi bekerja masing-masing tetapi pada intinya akhirnya mereka akan keluar dengan vaksin Covid-19 dan kita akan fasilitasi untuk produksinya,” ujar dia.

Belum beli

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah belum memutuskan untuk membeli vaksin Covid-19 dari AstraZeneca. Seperti diketahui, dalam uji klinis di Brasil, satu relawan berusia 28 tahun meninggal setelah divaksin hasil produksi AstraZeneca.

“Berita tersebut (pembatalan pembelian vaksin AstraZeneca) tidak sepenuhnya benar karena belum diputuskan dan AstraZeneca itu menjadi salah satu kandidat,” kata Airlangga.

Menurut dia, pemerintah tetap mengkaji produsen vaksin Covid-19, di antaranya AstraZeneca, Sinovac, dan prosuden lainnya. Airlangga yang juga ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional ini menyebut AstraZeneca menjadi salah satu kandidat karena harganya mendekati harga publik.

Perusahaan tersebut, kata dia, juga menyakinkan bisa menyediakan vaksin dalam volume yang besar. Namun, Airlangga melanjutkan, ketersediaan vaksin dari perusahaan yang bermarkas di Inggris itu tidak dalam waktu dekat dan baru bisa masuk diperkirakan pada kuartal kedua 2021.

Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengajak seluruh komponen bangsa harus ikut berperan serta dalam penanganan Covid-19 sebagai wujud bela negara. “Saat ini negara kita terancam oleh Covid-19 yang tidak terlihat. Korban sudah banyak,” kata Doni.

Doni mengatakan, salah satu pejuang dalam penanganan Covid-19 adalah wartawan. Bila dulu para pejuang kemerdekaan berjuang dengan mengangkat senjata, kini para dokter berjuang merawat pasien Covid-19 dan para wartawan berjuang mengajak masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat