Wisatawan menaiki bus untuk berkeliling kota di Kawasan Tugu 0 Km, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Ahad (25/10). | ANTARA FOTO/Bayu Pratama S

Tajuk

Jaga Diri Saat Liburan Panjang

Mari kita tetap menjaga protokol kesehatan dan memastikan untuk benar-benar memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Masyarakat Indonesia akan menghadapi libur panjang pada akhir Oktober 2020. Hal ini setelah pemerintah memutuskan untuk tetap menjadikan 28 Oktober dan 30 Oktober 2020 sebagai cuti bersama Maulid Nabi Muhammad SAW. "Sesuai arahan Presiden, menetapkan cuti dan libur dalam kaitannya dengan peringatan Maulid Nabi tetap dilaksanakan. Jadi, tidak ada perubahan," kata Menko PMK Muhadjir Effendy, beberapa waktu lalu.

Dengan adanya ketetapan ini maka akan ada libur panjang selama lima hari, yaitu pada 28 Oktober hingga 1 November 2020. Di tengah penyebaran Covid-19 yang masih tinggi, adanya libur panjang ini memunculkan kekhawatiran baru. Masyarakat pasti menggunakan kesempatan ini untuk bepergian bersama keluarga.

Di satu sisi, liburan panjang merupakan momentum yang baik bagi masyarakat. Saat ini, banyak orang yang telah jenuh terus berada di rumah. Perekonomian pun akan terdongkrak dengan adanya pergerakan masyarakat selama beberapa hari tersebut.

 
Akan tetapi di sisi lain, penting untuk tetap mewaspadai penyebaran virus Covid-19 yang masih menjadi ancaman karena angkanya masih terus meningkat. 
 
 

Akan tetapi di sisi lain, penting untuk tetap mewaspadai penyebaran virus Covid-19 yang masih menjadi ancaman karena angkanya masih terus meningkat. Selama Sabtu-Ahad (24-25/10) saja, pemerintah mencatat adanya 3.732 kasus baru. Dengan begitu, akumulasi orang yang terpapar virus korona di Tanah Air hingga Ahad pukul 12.00 WIB mencapai 389.712 kasus.

Memang, jumlah pasien yang telah dinyatakan sembuh berdasarkan pemeriksaan dengan metode polymerase chain reaction (PCR) juga meningkat. Dari total kasus positif, pasien yang telah dinyatakan sembuh berjumlah 313.764 orang. Dengan kata lain, ada penambahan 4.545 orang, yang dinyatakan sembuh jika dibandingkan data pada satu hari sebelumnya.

Melihat data lainnya, kita temukan bahwa ada 94 orang yang terjangkit Covid-19 yang meninggal dalam 24 jam terakhir. Data tersebut menambah jumlah pasien korona yang meninggal menjadi 13.299 orang.

Jika melihat data tersebut, mungkin bisa muncul perdebatan di kalangan masyarakat mengenai fakta bahwa penderita Covid-19 bisa disembuhkan. Tetapi, satu hal yang tidak bisa diperdebatkan adalah fakta bahwa penyebaran Covid-19 belum benar-benar berakhir, bahkan bisa meningkat sewaktu-waktu. Penyebaran ini pun sangat dipengaruhi oleh mobilitas masyarakat, yang tidak memperhatikan protokol kesehatan.  

 
Mari kita tetap menjaga protokol kesehatan dan memastikan untuk benar-benar memutus mata rantai penyebaran Covid-19. 
 
 

Kasus yang terjadi di Tangerang Selatan patut menjadi pertimbangan bagi masyarakat yang hendak mengisi liburan panjang nanti. Beberapa waktu lalu, ada sejumlah warga di suatu kawasan perumahan di Pamulang yang pergi berlibur ke Puncak, Jawa Barat. Ternyata, ada satu orang dalam rombongan tersebut yang terjangkit Covid-19 dari klaster perkantoran.

Setelah kembali ke rumah masing-masing, tak lama diketahui bahwa orang tersebut telah menularkan virus korona ke beberapa orang yang lain. Tak hanya itu, "lingkaran kedua" yang terjangkit itu kemudian menularkan lagi ke anggota keluarga mereka di rumah.  

Pengalaman ini tidak bisa digeneralisasi ke semua orang. Namun, setidaknya ini bisa menjadi peringatan bagi kita semua, terutama saat akan mengisi liburan panjang mendatang. Mari kita tetap menjaga protokol kesehatan dan memastikan untuk benar-benar memutus mata rantai penyebaran Covid-19. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat