Didin Hafidudin | Daan Yahya | Republika

Refleksi

Kreatif dan Inovatif di Masa Pandemi Covid-19

Kreatif dan inovatif akan memunculkan peluang manfaat baru yang mendatangkan keberkahan.

Oleh PROF KH DIDIN HAFIDHUDDIN

OLEH PROF KH DIDIN HAFIDHUDDIN

Sebagaimana yang telah kita ketahui bersama bahwa pandemi Covid-19 telah berdampak terhadap seluruh sektor kehidupan masyarakat, baik dari sisi krisis kejiwaan sampai pada krisis ekonomi. Hal ini tentunya mempengaruhi perilaku dan pola aktivitas masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, yang menuntut untuk tetap bertahan hidup dengan malakukan kreativitas dan berinovasi secara maksimal agar memunculkan peluang di tengah tantangan ujian yang begitu berat.

Bagi seorang Muslim justru menjadikan ujian pandemi ini sebagai bahan muhasabah (instropeksi diri) supaya terjadi perubahan kearah yang lebih baik dan sebagai wasilah dalam meningkatkan amal menuju kesempurnaan iman, serta menjadi peluang dalam meningkatkan kreatifitas amal.

Untuk itu, agar tetap kreatif dan inovatif di masa pademi covid 19, ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian kita, antara lain, sebagai berikut:

Pertama, gigih pantang menyerah, tanpa keluh kesah dalam menghadapi tantangan musibah, dengan penuh kesabaran, dan berharap ridha Allah. Firman-Nya dalam QS al-Baqarah [2]: 155-157: “Benar-benar Kami akan menguji kalian dengan sedikit rasa takut, kelaparan, serta kekurangan harta, lenyapnya nyawa, dan sedikitnya buah-buahan. Dan berikanlah kabar gembira bagi orang-orang yang sabar. Yaitu orang-orang yang apabila tertimpa musibah mereka mengatakan, 'Sesungguhnya kami ini adalah  milik Allah, dan kami juga akan kembali kepada-Nya'. Mereka itulah orang-orang yang mendapatkan pujian dari Rabb mereka dan curahan rahmat. Dan mereka itulah orang-orang yang diberikan petunjuk.”

 
Sabar dalam pengertian ulet, terus berbuat yang terbaik sesuai dengan kemampuan dan keahlian serta peluang dan kesempatan.
 
 

Dalam ayat yang lain Allah SWT berfirman: “Tidaklah menimpa suatu musibah kecuali dengan izin Allah. Barang siapa yang beriman kepada Allah maka Allah akan berikan petunjuk ke dalam hatinya.” (QS at-Taghabun [64]: 11).

Rasulullah SAW bersabda: “Sabar bagi keimanan laksana kepala dalam tubuh. Apabila kesabaran telah lenyap maka lenyap pulalah keimanan.” (HR Ibnu Abi Syaibah).

Sabar dalam pengertian ulet, terus berbuat yang terbaik sesuai dengan kemampuan dan keahlian serta peluang dan kesempatan.

Kedua, responsif dalam meningkatkan persahabatan, solidaritas dan empati secara intensif dan berkelanjutan. Rasulullah SAW bersabda: “Perumpamaan orang-orang beriman dalam cinta, kasih sayang, dan kelembutan mereka layaknya tubuh. Bila satu anggota tubuh sakit, maka seluruh tubuhnya turut merasakan susah tidur dan demam.” (HR. Muslim). Antara sesama Muslim dan sesama anak bangsa harus saling tolong menolong dan saling membantu.

Ketiga, kreatif dan inovatif bisa diperoleh secara maksimal, jika mempunyai banyak ide, dan ide muncul jika memiliki banyak pengetahuan dan wawasan. Untuk itu perlu adanya upaya untuk terus menambah ilmu dari waktu ke waktu. Baik melalui membaca, seminar online, sharing dengan para ahli, berkomunitas dengan orang yang berilmu, mengikuti training, dan semisalnya. Firman-Nya dalam QS Thaha [20] ayat 114: “Ya Rabbku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan.“

 
Keempat, kreativitas dan inovasi akan memunculkan peluang manfaat   baru yang mendatangkan keuntungan dan keberkahan. 
 
 

Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda: “Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim.” (HR Ibnu Majah). Dengan ilmu akan menambah keyakinan untuk melakukan yang terbaik.

Keempat, kreativitas dan inovasi akan memunculkan peluang manfaat baru yang mendatangkan keuntungan dan keberkahan. Rasulullah SAW bersabda: “Semangatlah dalam hal yang bermanfaat untukmu, minta tolonglah kepada Allah, dan jangan malas (patah semangat).” (HR Muslim).

Kelima, solutif di tengah banyaknya problematika, sehingga banyak mendatangkan manfaat bagi masyarakat luas. Rasulullah SAW bersabda: “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR Ahmad).

Dalam hadis yang lain Rasulullah bersabda: “Barangsiapa membantu keperluan saudaranya, maka Allah akan membantu keperluannya.” (HR Bukhari dan Muslim).

Juga hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang memudah kesulitan seorang mu‟min dari berbagai kesulitan- kesulitan dunia, Allah akan memudahkan kesulitan-kesulitannya pada hari kiamat. Dan siapa yang memudahkan orang yang sedang dalam kesulitan niscaya akan Allah memudahkan baginya di dunia dan akhirat.” (HR Muslim).

Keenam, membangun lebih banyak lagi jaringan silaturahim. Dari Abu Hurairah, Nabi saw bersabda: “Siapa yang suka dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya hendaklah dia menyambung silaturrahmi.” (HR Bukhari).

 
Dalam riwayat yang lain Rasulullah SAW bersabda: “Mintalah kepada Allah bahkan meminta tali sendal sekalipun” (HR al Baihaqi).
 
 

Ibnu Umar radhiyallahu anhuma berkata, “Siapa yang bertakwa kepada Rabb-nya dan menyambung silaturahim niscaya umurnya akan diperpanjang dan hartanya akan diperbanyak serta keluarganya akan mencintainya.” (HR Bukhari).

Ketujuh, menjauhkan diri dari kemalasan dalam berusaha. Nabi SAW bersabda: “Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya.” (HR Abu Daud). Dalam hadis lain Rasulullah bersabda: “Allahumma inni a'udzu bika minal a'jzi, wal kasali, wal jubni, wal haromi, wal bukhl. Wa a'udzu bika min a'dzabil qobri wa min fitnatil mahyaa wal mamaat. (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, rasa malas, rasa takut, kejelekan di waktu tua, dan sifat kikir. Dan aku juga berlindung kepada-Mu dari siksa kubur serta bencana kehidupan dan kematian).” (HR Bukhari).

Kedelapan, istiqamah dalam bermunajat kepada Allah dalam rangka untuk mencari solusi dari semua problematika, baik masalah terbesar sampai masalah terkecil. Allah Ta’ala berfirman: “Berdoalah kepadaKu, Aku akan kabulkan doa kalian. Sungguh orang-orang yang menyombongkan diri karena enggan beribadah kepada-Ku, akan dimasukkan ke dalam neraka Jahannam dalam keadaan hina dina” (QS Ghafir [40]: 60).

Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda: “Wahai hamba-Ku, kalian semua kelaparan, kecuali orang yang aku berikan makan. Maka mintalah makan kepadaku, niscaya aku akan berikan. Wahai hamba-Ku, kalian semua tidak berpakaian, kecuali yang aku berikan pakaian, Maka mintalah pakaian kepada-Ku, niscaya akan aku berikan.” (HR Muslim).

Dalam riwayat yang lain Rasulullah SAW bersabda: “Mintalah kepada Allah bahkan meminta tali sendal sekalipun.” (HR al Baihaqi).

Bagi orang yang beriman, sesulit dan seberat apapun masalah yang dihadapi harus tetap memiliki semangat kreatif dan inovatif untuk membangun kehidupan yang lebih baik dan bermanfaat. Pandemi Covid-19 bukan hanya dilihat dari aspek musibahnya, tetapi juga dari aspek hikmahnya, sehingga dengan hikmahnya itu akan timbul kreasi dan inovasi baru untuk memungkinkan ada jalan keluarnya yang bisa dilaksanakan.

Semoga umat dan bangsa kita tetap semangat dalam menghadapi musibah Covbid-19 ini, tetap berkhusnudzon pada Allah SWT dan tetap menguatkan solidaritas sosial sesama anak bangsa. Wallahu ’lam bi ash-Shawab.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat