Seorang tenaga kesehatan (Nakes) mengenakan pelindung diri saat akan bertugas di sebuah Puskesmas di Kota Pekanbaru, Riau, Kamis (24/9). | FB Anggoro/ANTARA FOTO

Kabar Utama

Nakes Masih Rawan Terpapar

Sebanyak 42 nakes di 16 rumah sakit di Kota Bandung baru saja terkonfirmasi positif Covid-19.

BEKASI -- Tenaga kesehatan (nakes) masih sangat rawan tertular Covid-19 di tempat mereka bekerja. Hingga saat ini, sebanyak 201 nakes di Kota Bekasi telah terpapar Covid-19. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi, Tanti Rohilawati menuturkan, sebanyak 90 persen nakes yang terpapar adalah orang tanpa gejala (OTG).

Ia merinci, sebanyak 71 nakes yang terpapar Covid-19 berasal dari empat Rumah Sakit Daerah (RSUD) Kota Bekasi, 111 berasal dari 33 puskesmas, dan 19 dari dinas kesehatan. Dia menyebut, penyebab tertularnya para nakes belum diketahui pasti. Namun, dia memastikan bahwa Alat Pelindung Diri (APD) yang digunakan sudah sesuai prosedur.

"Bagaimanapun APD diterapkan, tetap saja mungkin imun tubuhnya juga sedang turun, mungkin ada kelengahan juga di dalam penerapan, bisa terjadi. Kalau saya lihat sih ya, APD itu sudah benar-benar disiapkan dan safety," kata dia, Rabu (21/10). Meski begitu, kebanyak nakes tersebut sudah dinyatakan sembuh. 

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Bekasi, Kamarudin Askar sebelumnya mengungkapkan, ada 11 dokter di Kota Bekasi yang menjadi pasien Covid-19 OTG. Sembilan diantaranya sudah dinyatakan sembuh. Namun dua dokter lainnya meninggal dunia. 

Sementara, sebanyak 42 nakes di 16 rumah sakit di Kota Bandung baru saja terkonfirmasi positif Covid-19. Kepala Dinkes Kota Bandung, Rita Verita mengungkapkan, status 42 nakes tersebut diketahui usai dilakukan uji usap secara masif kepada nakes. 

photo
Sejumlah dokter bersama tenaga medis lainnya berdoa setelah melaksanakan shalat jenazah untuk dokter spesialis paru positif dr Zulkifli Sp yang meninggal akibat Covid-19 di Banda Aceh, Aceh, Selasa (29/9). - (AMPELSA/ANTARA FOTO)

Nakes yang terkonfirmasi positif Covid-19 langsung melakukan isolasi mandiri. Namun, ia tidak secara rinci isolasi mandiri dilakukan di rumah sakit atau di kediaman masing-masing nakes. "Sebanyak 42 yang positif dari 16 rumah sakit, semua sudah di isolasi mandiri," ujarnya, Selasa (20/10), petang. 

Menurut Rita, pihaknya telah melakukan tracing dan puluhan ribu nakes sudah mendaftarkan diri mengikuti uji usap secara masal. Dari jumlah itu, sekitar 1.000 nakes sudah melakukan uji usap di masing-masing rumah sakit tempatnya bekerja. "Nakes sementara yang sudah swab test baru sampai 1.042 orang," katanya. Uji usap direncanakan selesai pada November mendatang.

Salah seorang dokter yang telah sembuh dari Covid-19, dr Muallim Hawari MMR mengingatkan para nakes menggunakan APD secara baik dan benar. Manajer Pelayanan Medis Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta tersebut mengatakan, tertular Covid-19 bagi nakes merupakan risiko profesi. Dengan begitu, penggunaan APD yang baik dan benar merupakan sebuah keharusan.

"Untuk tenaga kesehatan pakailah APD secara baik dan benar sesuai risikonya," kata dr Alim, kemarin.

Para nakes, kata dia, tidak bisa menghindar 100 persen dari tertular Covid, meski menggunakan APD. Satu hal yang perlu diingat adalah fungsi APD bukan untuk menghilangkan penularan virus korona, tetapi untuk menekan risiko tertular.

Untuk masyarakat umum, dia juga mengingatkan pentingnya untuk melakukan gerakan 3M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. "Untuk masyarakat itu 3M. 3M itu sederhana agar dijadikan kebiasaan, benar-benar mendarah daging, tidak hanya diucapkan, tapi menjadi sehari-hari yang kita lakukan," katanya. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat