Perajin memeragakan pembuatan wayang suket dalam acara hasil Pameran Crafina 2012 di Jakarta Convention Center (JCC). | Republika/Aditya Pradana Putra

Kisah Dalam Negeri

Wayang Suket Jadi Warisan Budaya tak Benda 

Makin banyak warga diharap menggeluti kerajinan wayang suket sehingga tidak punah.

OLEH EKO WIDIYATNO

Wayang suket atau wayang yang terbuat dari rumput, resmi menjadi Warisan Budaya Tak Benda (WBTB). Penetapan WBTB dilakukan tim WBTB melalui konfirmasi secara virtual dengan jajaran pejabat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Purbalingga, Kamis (8/10) lalu.

“Ini menjadi satu kebanggaan bagi Kabupaten Purbalingga dan juga seniman wayang suket, Badriyanto, selaku pewaris wayang suket di Purbalingga,” jelas Kepala Bidang Kebudayaan pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Purbalingga, Rien Anggraeni saat dihubungi, Sabtu (10/10).

Dengan penetapan ini, dia berharap, makin banyak warga yang menggeluti kerajinan wayang suket sehingga tidak punah. ''Perajin seni wayang suket dan juga dinas terkait wajib melestarikan dan perlu adanya pengembangan agar wayang suket jangan sampai punah atau mati,'' katanya.

Rien menjelaskan, bila seni wayang suket sampai punah maka Surat Keputusan ditetapkannya Wayang Suket sebagai WBTB bisa dicabut. Dia menyebutkan, sebelumnya Dinas Dikbud Purbalingga mengajukan tiga jenis produk khas Purbalingga yang diajukan sebagai WBTB. Selain wayang suket, Pemkab juga mengajukan makanan kas nopia dan soto kriyik. 

photo
Perajin memeragakan pembuatan wayang suket dalam acara hasil Pameran Crafina 2012 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta. - (Republika/Aditya Pradana Putra)

''Namun untuk soto kriyik dan nopia, belum bisa lolos karena masih ada kekurangan terkait dengan makna budayanya,'' katanya. Menurutnya, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi agar agar satu produk bisa diusulkan sebagai WBTB. Antara lain, harus diproduksi selama minimal 50 tahun, sudah mengalami regenerasi minimal dua generasi, dan menjadi ciri khas suatu daerah.

Pada 2021 Pemkab Purbalingga akan kembali mengajukan nopia dan soto kriyik sebagai WBTB yang akan dilengkapi dengan naskah dan ketentuannya. Selain itu, ada pula Seni Krumpyung yang juga akan diajukan sebagai WBTB.

"Saat ini, seni krumpyung masih ada dan dimainkan warga Desa Langgar Kecamatan Kejobong dan warga Desa Tajug dan Desa Rajawana Kecamatan Karangmoncol," katanya.

Dihubungi secara terpisah, Badriyanto selaku pengrajin wayang suket Purbalingga merasa senang karena wayang suket Purbalingga bisa menjadi WBTB Tingkat Nasional Tahun 2020. Dia mengaku, hal ini akan menjadi amanah bagi dirinya agar bisa melahirkan perajin-perajin wayang suket di Purbalingga agar tidak punah.

“Saya berencana untuk membuat sanggar bagi warga yang ingin belajar membuat wayang suket,” katanya.

photo
Pengunjung melihat wayang suket dengan tokoh Rahwana karya seniman Syamsul Subakri yang ditampilkan dalam Art Journal Exhibition bertajuk Blak-blakan-Outspoken di Gedung Dewan Kesenian Malang (DKM), Jawa Timur, Jumat (28/8). - (ARI BOWO SUCIPTO/ANTARA FOTO)

Wayang gung

Taman Budaya Provinsi Kalimantan Selatan mengupayakan kesenian Wayang Gung atau wayang orang dari daerah tersebut tetap lestari. Kepala Taman Budaya Kalsel Suharyanti menyatakan kesenian berupa wayang orang khas Suku Banjar ini sudah relatif minim senimannya.

Taman Budaya Provinsi Kalsel menampilkan Wayang Gung mementaskan cerita Ramayana versi Banjar dalam iringan musik gamelan dan ketopong oleh Sanggat Pasopati Kabupaten Banjar. “Kita bersyukur di Sanggar Pasopati ini mulai ada regenerasi kesenian Wayang Gung, kita akan terus bina mereka," ujarnya.

Karena masa pandemi Covid-19 masih melanda, pergelaran kesenian harus menaati protokol kesehatan di panggung pertunjukan di Taman Budaya Kalsel. "Penonton sangat terbatas, hingga kita buat pentas secara virtual, disiarkan secara langsung juga di kanal YouTube Taman Budaya Kalsel," tutur Suharyanti. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat