Ilustrasi jamaah melaksanakan umrah. | EPA/SAUDI MINISTRY OF MEDIA

Khazanah

Jamaah Umrah Melepas Rindu kepada Allah di Masjidil Haram

 

 

Setelah enam bulan ditutup, kini pintu Masjidil Haram terbuka kembali untuk para jamaah umrah. Untuk pertama kalinya, jamaah berduyun-duyun datang memasuki pintu-pintu masjid suci. mereka bergegas menuju area tawaf (mataf), kemudian berlari kecil dari area Safa ke Marwah seperti yang dilakukan istri Nabi Ibrahim, Hajar, mencari air, ribuan tahun lalu.

Dilansir dari Arab News, lebih dari 1,8 miliar Muslim di seluruh dunia berbahagia dengan kabar ini. Bahwa pada Ahad (4/10) pagi ini, jamaah Umrah yang beruntung sudah memasuki masjid sejak pukul 6 pagi untuk melakukan umroh setelah mendaftar melalui aplikasi Eatmarna milik Kementerian Haji dan Umrah.

Setiap harinya, ada enam ribu jamaah yang akan melakukan umroh. Menurut Kementerian Haji dan Umrah, pihaknya telah menyiapkan lima titik pertemuan, di antaranya Al-Gaza, Ajyad dan al-Shash. Di sana jamaah akan bertemu dan bergabung dengan tenaga kesehatan profesional di bus menuju Masjidil Haram.

Untuk menyambut kedatangan pertama, kamera termal akan di tempatkan di pintu masuk dan di dalam aula Masjidil Haram. Kamera termal akan memantau suhu tubuh peserta umroh dan mengeluarkan peringatan jika mendeteksi adanya gejala Covid-19.

Pimpinan Umum Urusan Dua Masjid Suci, bekerja sama dengan otoritas lainnya, telah menyiapkan segala tindak pencegahan penyebaran virus sebelum menerima jemaah. Ada sekitar 1.000 karyawan yang disiagakan untuk memantau jalannya ibadah umrah di Masjidil Haram.

Masjid akan dibersihkan sebanyak 10 kali dalam satu sehari di antara kehadiran masing-masing kelompok umroh. Pembersihan lebih lanjut di area dengan lalu lintas tinggi juga akan dilakukan, termasuk air mancur, karpet, dan kamar mandi. Eskalator menuju lantai atas juga telah dilengkapi dengan alat pembersih, sedangkan alat cuci tangan telah di tempatkan di pintu masuk masjid.

Sistem pendingin udara juga telah dilengkapi dengan teknologi sanitasi ultraviolet, sementara kru akan menjaga jadwal pembersihan filter udara sembilan kali sehari dalam tiga tahap berbeda. Kepresidenan telah meluncurkan beberapa inisiatif, termasuk masker dan face shield, untuk memastikan keselamatan jamaah.

Dengan daya tampung 2,5 juta jamaah, maka area mataf di sekitar Ka'bah dipilih jamaah umrah untuk melakukan ritual. Jalur khusus, mirip dengan ziarah haji di bulan Agustus, telah diperkenalkan untuk kemudahan akses.

Kepala Pimpinan Umum Urusan Dua Masjid Suci (al-Haram dan Nabawi), Syekh Abdulrahman Sudais, dengan merujuk pada persetujuan kerajaan Raja Salman, telah menyetujui jamaah umrah memasuki Masjidil Haram dan mengunjungi Rawdah di Masjid Nabawi. Semuanya harus mematuhi protokol pencegahan Covid-19, seperti mengenakan masker, menjaga jarak aman, dan cuci tangan. 

Syarat umrah

Kerajaan Arab Saudi telah memutuskan membuka penyelenggaraan ibadah umrah tahap satu mulai 4 Oktober 2020. Mekanisme pendaftaran sepenuhnya dilakukan melalui aplikasi Eatmarna.

Pada tahap pertama, umrah hanya dibuka 30 persen dari kapasitas untuk orang Saudi dan ekspatriat yang tinggal di kerajaan. Tahap selanjutnya akan diperluas untuk jamaah dari luar Arab Saudi. 

Calon jamaah umrah diwajibkan mengunduh aplikasi tadi. Lalu, memasukkan data dan memilih waktu yang tersedia untuk umrah atau shalat di Masjidil Haram maupun di Raudhah Masjid Nabawi.

Calon jamaah juga diwajibkan melakukan registrasi pada aplikasi Tawakkalna, aplikasi milik Kementerian Kesehatan Saudi. Jamaah umrah yang mendaftar wajib mengajukan bukti bebas dari virus covid-19. Jamaah yang dinilai memenuhi persyaratan akan mendapatkan izin menjalankan ibadah umrah dari Kerajaan Saudi.

Bagi mereka yang mendapat izin, pada tanggal yang telah diajukan akan diminta berkumpul di salah satu tempat berkumpul jamaah umrah. Lokasi atau titik kumpul akan diumumkan kemudian. Izin yang didapat nantinya ditunjukkan kepada petugas di pusat pengangkutan. Jamaah diminta mematuhi waktu yang telah ditentukan.

Selama menjalani ibadah, jamaah wajib menggunakan masker dan mematuhi prosedur pencegahan. Bagi mereka yang datang ke Masjidil Haram melalui pusat pengangkutan jamaah umrah, diminta menggunakan sarana transportasi yang telah disediakan. Terakhir, setelah melaksanakan ibadah, jamaah diminta segera kembali ke pusat pengangkutan atau tempat berkumpul jamaah umrah.

Jamaah umrah diizinkan menginap di salah satu Hotel di Makkah. Izin diberikan dengan catatan telah mendapatkan izin apabila ingin shalat di Masjidil Haram, sesuai waktu yang tersedia pada aplikasi.

Bagi umat Islam yang berdomisili di Makkah, dapat melakukan registrasi untuk mendapatkan izin apabila ingin shalat di Masjidil Haram, sesuai waktu yang tersedia pada aplikasi.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat