Pesepak bola Persik Kediri Andri Ibo mengikuti latihan fisik setelah dinyatakan sembuh dari Covid-19 menjelang digulirkannya kembali kompetisi Liga 1 di Stadion Brawijaya Kota Kediri, Jawa Timur, Senin (21/9). | Prasetia Fauzani/ANTARA FOTO

Kabar Utama

Kompetisi Liga 1 Batal Dimulai

Kompetisi sepak bola di Indonesia terhenti sejak Maret karena pandemi Covid-19.

JAKARTA – Rencana dimulainya kembali kompetisi sepak bola kasta tertinggi Tanah Air terhenti secara mendadak. Hanya dua hari sebelum pertandingan perdana di masa pandemi, pihak kepolisian mengumumkan penolakan penerbitan izin keramaian yang diperlukan guna melaksanakan pertandingan.

"Terkait Liga Indonesia Baru 1 dan 2 yang akan dilaksanakan mulai tanggal 1 Oktober 2020, Polri tidak mengeluarkan izin Keramaian dengan pertimbangan," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono dalam keterangannya, Selasa (29/9).

Menurut Argo, salah satu pertimbangan adalah angka penularan Covid-19 di masyarakat yang masih terus meningkat. Kemudian, Polri sebelumnya sudah mengeluarkan maklumat dan penegasan tidak akan keluarkan izin keramaian di semua tingkatan.

"Polri bersama TNI serta stakeholder terkait sedang konsentrasi mendukung kebijakan pemerintah, melaksanakan Operasi Yustisi di semua jajaran," ungkap Argo.

photo
Menpora Zainudin Amali (kanan) didampingi Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan (kiri) dan Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita (tengah) bersiap menyampaikan paparan dalam konferensi pers terkait penyelenggaraan kompetisi sepak bola nasional di Jakarta, Selasa (29/9). - (ADITYA PRADANA PUTRA/ANTARA FOTO)

Kompetisi sepak bola di Indonesia terhenti sejak Maret karena pandemi Covid-19. Pada 22 Agustus lalu, ketua Satgas Penanganan Covid-19 yang dijabat Doni Monardo mengizinkan dilanjutkannya kompetisi. Syaratnya, harus dengan protokok kesehatan ketat dan seluruh pertandingan tanpa penonton.

LIB kemudian menyusun prosedur standar operasi (POS) pencegahan Covid-19 yang dipaparkan kepada semua klub pada Rabu (16/9). Prosedur itu mengacu ketentuan WHO, Satgas Penanganan Covid-19, FIFA, AFC, dan Federasi Sepak Bola Jerman (DFB). Salah satu protokol itu ialah melakukan tes usap setiap 14 hari untuk semua pihak yang terlibat pertandingan. 

Pada Senin (28/9), PT LIB juga telah membentuk Satgas Penanganan Covid-19 yang dipimpin Direktur Operasional PT LIB, Sudjarno. Satgas Penanganan Covid-19 rencananya memantau dan berkoordinasi secara langsung terhadap pelaksanaan protokoler kesehatan di kompetisi nasional, baik di Liga 1 maupun Liga 2.

Sedangkan. Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Mochamad Iriawan mengatakan federasi menghormati keputusan pihak kepolisian. "PSSI menghormati keputusan ini dan memahami keputusan yang diambil Mabes Polri. Tentunya pertimbangan keamanan dan keselamatan menjadi yang utama," kata Iriawan yang juga mantan perwira tinggi kepolisian tersebut, Selasa (29/9).

Iriawan berharap penundaan kembalinya kompetisi sepak bola Indonesia ini hanya untuk waktu satu bulan. Jika lebih dari itu, maka kompetisi musim 2020 akan terancam batal sama sekali sehubungan berlangsungnya sejumlah helatan sepak bola internasional seperti Piala Dunia U-20.

"Kalau mulainya Desember maka akan membuat jadwal lainnya mundur. Kita juga tahu kalau kompetisi tidak berlanjut, maka kita akan kehilangan satu generasi sepak bola. Namun sekali lagi PSSI menghormati keputusan pemerintah," ujarnya.

Iriawan tidak menafikan bahwa dampak dari penundaan kompetisi ini cukup luas, tapi dengan alasan kemanusiaan maka pihaknya menerima. "PSSI yakin dan optomistis kompetisi akan dilanjutkan kembali. Untuk itu kepada klub dan perangkat pertandingan tetap semangat. Sambil berdoa agar Covid-19 segera berakhir," katanya.

Jika tak dibatalkan kemarin, sedianya Liga 1 akan dimulai lagi dengan pertandingan antara PSS Sleman melawan Persipura pada Kamis (1/10). Pada hari yang sama, digelar juga pertandingan Arema melawan Persela dan Persebaya melawan juara bertahan Bali United.

Mengenai penundaan kemarin, Direktur Utama PSS Sleman Marco Gracia Paulo mengatakan, pihaknya akan berkirim surat kepada PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) agar mengundang semua klub untuk mendiskusikan lebih lanjut tentang kelanjutan kompetisi yang kembali mengalami penundaan ini.

“PSS ingin semua pihak benar-benar bijak untuk memikirkan kelanjutan kompetisi," kata Marco dalam pesan singkat yang diterima Republika, Selasa (29/9).

photo
Pesepak bola Persik Kediri Vava Mario Zagalo (kanan) menendang bola saat latihan perdana usai libur panjang, di Stadion Brawijaya Kota Kediri, Jawa Timur, Selasa (11/8). Persik Kediri kembali menggelar latihan untuk mengembalikan stamina dan kerja sama tim sebagai persiapan menjelang digulirkannya kembali kompetisi Liga 1. - (Prasetia Fauzani/ANTARA FOTO)

Sedangkan manajemen Arema FC menilai penundaan membuat upaya menggerakkan ekonomi melalui sepak bola dengan tetap menerapkan protokol kesehatan kembali terhambat. Media Officer (MO) Arema FC Sudarmaji menilai, banyak pihak yang bergantung dari bergulirnya sepak bola di Indonesia. Tidak hanya bagi pengelola, tapi juga keluarga pemain dan pelatih tim. 

"Bahkan, para karyawan yang bekerja di klub," kata Sudarmaji kepada wartawan, Selasa (29/9). Sudarmaji menyadari Covid-19 masih mengancam kehidupan masyarakat. Namun hal tersebut sebenarnya dapat diatasi dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. 

Bagaimanapun, Arema FC mencoba mengambil hikmah dari penundaan Liga 1 Indonesia. Salah satunya mengenai kedatangan para pemain asing dan pelatih baru, beberapa waktu lalu. Penundaan ini menjadi waktu tepat untuk mereka beradaptasi dengan Arema FC. 

Menurut Sudarmaji, terdapat satu hal yang menjadi kerugian besar atas penundaan Liga 1. Ialah harapan publik menjadikan sepak bola sebagai hiburan di tengah pandemi Covid-19. "Publik harus kembali diyakinkan agar sepak bola kita mampu berproses untuk bisa berprestasi kembali lewat berkompetisi," jelasnya.

Sudarmaji berharap, kendala dalam pelaksanaan Liga 1 Indonesia dapat diselesaikan. Para stakeholder dan kepolisian harus segera membangun pola komunikasi yang sesuai.

Setidaknya bisa muncul solusi dan jalan tengah atas penundaan Liga 1 Indonesia. "Selanjutnya, kami akan berdiskusi dengan tim pelatih dan pemain terkait program selanjutnya, termasuk menunggu arahan PSSI dan LIB (Liga Indonesia Baru)," ucap Sudarmaji.

photo
Pesepak bola Persik Kediri Andri Ibo (kanan) mengikuti latihan fisik menjelang digulirkannya kembali kompetisi Liga 1 di Stadion Brawijaya Kota Kediri, Jawa Timur, Senin (21/9). Mantan pemain Persipura Jayapura tersebut kembali berlatih bersama rekan setimnya setelah dinyatakan sembuh dari Covid-19. - (Prasetia Fauzani/ANTARA FOTO)

Manajemen Persipura Jayapura juga menyatakan akan patuh pada keputusan PSSI menunda lanjutan Liga 1. "Sebagai warga negara Indonesia kami akan tunduk dan patuh apa yang dilakukan pemerintah adalah dalam upaya memproteksi setiap warga negaranya. Tidak ada yang salah dengan (keputusan penundaan) ini," ujar asisten manajer Persipura Bento Madubun dalam keterangan melalui akun Instagram resmi klub, Selasa.

Manajemen Persipura berharap PSSI segera mengambil langkah strategis lainnya setelah memutuskan menunda Liga 1. Apalagi sejumlah klub, terutama tim luar Jawa, telah terbang ke tempat yang akan dijadikan markas dalam menghadapi lanjutan Liga 1. "Mudah-mudahan ada langkah terbaik dan jalan terbaik untuk kita semua dalam situasi seperti ini," kata Bento.

Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali mengapresiasi sikap PSSI yang menunda Liga 1 dan 2 musim 2020. Menurut Menpora, sikap tersebut tidak lepas dari kesadaran akan pentingnya keselamatan umum.

"Dan saya mohon kepada semua insan sepak bola nasional agar dapat memahami keputusan federasi. Semoga dalam satu bulan ke depan sudah ada tanda-tanda baik sehingga kompetisi dapat diputar kembali," ujar Zainudin. 

Subsidi klub

Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita menyebut bahwa pihaknya akan mengomunikasikan kembali soal subsidi klub dan semua pembiayaan setelah PSSI memutuskan menunda lanjutan Liga 1 dan Liga 2 musim 2020. "Pasti dikomunikasikan dengan semua pihak termasuk klub, PSSI dan sponsor karena ada perubahan jadwal," kata Akhmad Hadian kepada Antara di Jakarta, Selasa.

photo
Pesepakbola Persipura mengikuti pemusatan latihan di lapangan Agrokusuma, Batu, Jawa Timur, Kamis (27/8). Pemusatan latihan sebagai persiapan menghadapi Kompetisi Liga 1 tersebut diadakan selama sebelas hari dengan menerapan protokol kesehatan. - (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)

Oleh karena itu, LIB belum bisa memastikan soal subsidi kepada klub mulai Oktober 2020. "Namun untuk September 2020, subsidi sudah kami berikan," tutur Akhmad Hadian.

Terkait pembiayaan, beberapa yang harus dibicarakan kembali oleh LIB seperti hotel dan transportasi tim, yaitu bus.

Lanjutan Liga 1 Indonesia 2020 digelar seluruhnya di Pulau Jawa sehingga klub-klub luar Jawa, yaitu Persiraja, Barito Putera, Borneo FC, Bali United, PSM dan Persipura harus memindahkan markasnya. LIB pun menyediakan akomodasi berupa hotel untuk tim-tim tersebut. Kemudian, karena rencana semula perpindahan tim diakses melalui darat, LIB juga memberikan dua bus kepada setiap tim.

Terkait perubahan jadwal Liga 1 dan Liga 2, LIB menegaskan siap menyusun kembali jadwal pertandingan secara komprehensif. Hal itu dilakukan agar ketika liga bergulir kembali, jadwal pertandingan tidak mengganggu agenda sepak bola lainnya.

Meski demikian, Akhmad Hadian Lukita belum bisa memastikan apakah ada rencana perubahan format Liga 1 dari sistem liga ke turnamen. "Perubahan format itu bergantung PSSI," kata dia.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat