Hikmah Republika Hari ini | Republika

Hikmah

Cara Sehat Ala Rasulullah SAW

Rasulullah merupakan pribadi yang menjadi contoh dan panutan, termasuk dalam menjaga kesehatan.

Oleh FAUZI BAHREISY

 

OLEH FAUZI BAHREISY

 

"Sungguh pada diri Rasulullah SAW terdapat teladan yang baik bagi kalian." (QS al-Ahzab: 21). Demikianlah rambu yang Allah tetapkan.

Rasulullah merupakan pribadi yang hadir untuk menjadi contoh dan panutan umat manusia. Tidak hanya dalam hal ibadah, tapi juga dalam berbagai aspek kehidupan lainnya. Termasuk dalam menjaga kesehatan.

Karena itu, bila dicermati beliau merupakan pribadi yang gagah, sehat, kuat, dan bugar. Para ulama menegaskan bahwa Rasulullah SAW hanya mengalami sakit dua atau tiga kali sepanjang hayat beliau. Di luar itu, beliau menjalani hidup dalam kondisi sehat dan prima.

Hal itu tidak lain karena pola dan gaya hidup Rasulullah SAW sangat teratur dan terjaga rapi. Pertama, beliau sangat memerhatikan asupan yang masuk ke dalam tubuh beliau. Beliau terbiasa makan kurma, susu, roti gandum, daging kambing, madu, dan berbagai asupan sehat lainnya. Ini sesuai dengan perintah Allah untuk mengonsumsi yang halal dan thayyib (baik). Misalnya dalam surah al-Maidah ayat 88.

Kedua, tidak hanya memerhatikan jenis asupannya yang halal dan thayyib, tapi Beliau SAW juga makan dan minum sesuai kadar kebutuhan tanpa berlebihan. Rasulullah SAW sering berpuasa dan kerap kali perutnya berada dalam keadaan kosong.

Beliau bersabda, "Tiada tempat paling buruk yang dipenuhi oleh manusia daripada perutnya. Cukup bagi manusia beberapa suap saja untuk menegakkan tulang belakangnya. Jika tidak maka sepertiga (dari perutnya) untuk makanannya, sepertiga lagi untuk minumannya dan sepertiga lagi untuk nafasnya.” (HR Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Hakim).

Ketiga, bergerak dengan cekatan dan enerjik. Sesekali beliau berlomba jalan cepat dengan Aisyah RA. Bila berjalan nyaris seperti berlari sehingga para sahabat tidak mampu mengejar beliau.

Abu Hurairah RA berkata, "Tidak pernah aku melihat orang yang lebih tampan selain Rasulullah SAW. Matahari bersinar di wajahnya. Dan aku tidak pernah melihat orang yang lebih cepat dalam berjalan selain Rasulullah SAW. Seakan-akan bumi dilipat bagi beliau, bahkan kami harus bersungguh-sungguh (jika berjalan bersama beliau) dan beliau bukan orang yang cuek.” (HR at-Tirmidzi).

Keempat, beliau beristirahat dengan cukup. Pasalnya tubuh manusia membutuhkan saat-saat untuk rehat dan tidur agar energi dan kekuatannya kembali pulih. Karena itu, Nabi SAW mengajarkan qaylulah (tidur sejenak di waktu siang). Beliau juga tidak terbiasa bicara setelah shalat Isya.

Kelima, Rasul SAW terbiasa menjaga kebersihan. Beliau senang bersiwak, membiasakan mencuci tangan, menyunahkan memotong kuku dan kumis, serta mengajarkan berwudhu dan mandi terutama saat berhadats. Keenam, Rasul SAW juga menjalani hidup dengan tenang dan tumaninah. Beliau tidak mudah marah, jauh dari emosi dan stres. Beliau yang memberi nasihat kepada sahabat, "Jangan suka marah, jangan suka marah!" (HR al-Bukhari).

Ketujuh, Nabi SAW juga menjauhkan diri dari sebab-sebab yang bisa mendatangkan bahaya dan penyakit. Karena itu beliau tidak berjabat tangan dengan orang yang sedang mengidap penyakit menular meski dalam baiat seperti disebutkan dalam riwayat Muslim. Juga beliau bersabda, "Larilah dari orang yang punya penyakit menular sebagaimana engkau lari dari singa." (HR al-Bukhari).

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat