Petugas medis menunjukkan hasil screening rapid test non reaktif pasien di tenda darurat di depan IGD RSU Cut Meutia Aceh Utara, Aceh, Selasa (22/9). | RAHMAD/ANTARA FOTO

Nasional

Klaster Faskes Terbesar

Klaster faskes menyumbang 63 persen dari total kasus di Ibu Kota.

JAKARTA – Kasus positif Covid-19 harian kembali mencatatkan rekor tertinggi, yakni 4.465 kasus. Daerah ‘penyumbang’ paling banyak masih dari DKI Jakarta 1.133 kasus positif pada Rabu (23/9). Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, klaster penularan terbesar di DKI dari pasien fasilitas kesehatan (faskes).

Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengatakan, klaster faskes menyumbang 63 persen dari total kasus di Ibu Kota. Berdasarkan data sebaran kasus pada masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi, sejak 4 Juni hingga 12 September, mayoritas klaster DKI Jakarta berasal dari pasien yang datang ke faskes.

“Pasien yang datang ke rumah sakit termasuk klinik, sukarela datang ke laboratorium untuk periksa juga masuk atau masyarakat yang secara sukarela memeriksakan diri ke klinik atau fasyankes yaitu sebanyak 24.400 kasus atau 63,4 persen,” ujar Dewi saat konferensi virtual, Rabu (23/9).

Persentase klaster pasien ke faskes per 12 September 2020 meningkat dibandingkan bulan Agustus yang masih 50 persen. Klaster kedua terbesar di Jakarta, kata Dewi, adalah pasien dari komunitas sebanyak lebih dari 15 ribu kasus atau sekitar 39 persen.

Hingga Rabu (23,9), total kasus positif kumulatif Covid-19 di seluruh Tanah Air mencapai 257.388 kasus. Dari penambahan kasus tersebut, Jakarta masih tertinggi. Kemudian disusul Jawa Barat dengan temuan 516 kasus baru.

Di posisi ketiga Jawa Timur dengan laporan 338 kasus baru, Jawa Tengah 257 kasus baru, dan Banten melaporkan 216 kasus. Satgas juga mencatat, seluruh daerah melaporkan adanya temuan kasus baru Covid-19.

Meski telah memasuki pekan kedua usai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menarik tuas rem darurat untuk kembali menerapkan PSBB, angka tambahan kasus harian di Ibu Kota masih terus tinggi.

Menurut Anies, pemberlakuan PSBB kembali tidak bisa menurunkan angka positif Covid-19 sampai habis, karena perlu waktu. Namun, kata dia, kemungkinan untuk terjadi lompatan tinggi tidak terjadi kembali seperti di akhir Agustus. Ini karena banyak orang yang kini melakukan aktifitas lebih banyak di rumah.

“Makin banyak berada di rumah makin kecil penularan, jika harus keluar sebisa mungkin jangan lama-lama dan tetap menggunakan masker kemudian pulang segera cuci tangan,” ujar dia dalam sebuah talk show, Selasa (22/9).

Sementara Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mengklaim, terjadi peningkatan kepatuhan dari masyarakat dan pihak perkantoran di Ibu Kota terhadap pelaksanaan protokol kesehatan. Dari evaluasi yang dilakukan selama sepekan terakhir, kata Riza, kesadaran warga dan pihak perkantoran meningkat.

Namun, menurut dia, hasil evaluasi tersebut belum dapat menurunkan angka kasus harian Covid-19 di Jakarta. Dia menyebut, perlu adanya kesadaran yang lebih tinggi lagi dari seluruh masyarakat. Dia meminta kepada seluruh Ketua RT dan RW untuk segera membentuk kader Covid-19 dalam setiap rumah warga.

Tujuannya, agar meningkatkan kesadaran serta kepatuhan masyarakat terhadap pentingnya menjalankan protokol kesehatan saat beraktivitas di manapun. “Mudah-mudahan dengan upaya yang demikian, kita bisa mengurangi penyebaran (Covid-19),” ujar dia.

Terisi 527

Hanya dalam waktu dua hari sejak dibuka sejak Senin (21/9), Tower 4 Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, yang disiapkan bagi warga untuk melakukan isolasi sudah terisi 527 orang pasien positif Covid-19 dengan kategori orang tanpa gejala (OTG). Kini persentase kapasitas tempat tidur di Tower 4 sudah terpakai oleh pasien OTG sebesar 34,08 persen, berdasarkan data pada Rabu (23/9) pagi.

“Masih tersedia 1.019 tempat tidur atau 65,92 persen dari kapasitas total 1.546 tempat tidur untuk pasien OTG yang tak memiliki tempat,” ujar Tim Komunikasi Publik Satgas Penanganan Covid-19 Suryopratomo.

Sedangkan di Tower 5 Flat Isolasi Mandiri yang sudah beroperasi sejak Jumat (11/9) lalu telah terisi 1.445 orang pasien OTG dari total kapasitas 1.570 tempat tidur. “Artinya Tower 5 sudah terisi 92,03 persen dan masih tersedia 125 tempat tidur,” ujar dia.

Sementara di RS Darurat Covid-19 yang letaknya bersebelahan dengan Flat Isolasi Mandiri, masih tersedia 480 tempat tidur. Rinciannya 310 tempat tidur di Tower 6 dan 170 tempat tidur di Tower 7.

“Secara persentase hunian di RS Darurat Covid-19 yang terisi para pasien positif Covid-19 sudah mencapai 83,32 persen atau 2.398 tempat tidur dari total 2.878 kapasitas tempat tidur yang tersedia di kedua tower tersebut,” kata dia.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat