Sejumlah petugas keamanan memeriksa kendaraan yang akan memasuki pabrik EPSON di Kawasan East Jakarta Industrial Park (EJIP), Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (21/9). | Fakhri Hermansyah/ANTARA FOTO

Nasional

Klaster Pabrik Muncul Lagi

Klaster pabrik sebelumnya juga ditemukan di Kabupaten Bekasi awal September lalu.

BEKASI -- Ledakan kasus Covid-19 klaster pabrik di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, terjadi lagi. Kasus terbaru, ada sebanyak 369 orang dari total kurang lebih 4.000 karyawan PT Indonesia Epson Industry di kawasan EJIP, Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, terkonfirmasi positif Covid-19 per Senin (21/9).

Juru Bicara Satgas Covid-19, Kabupaten Bekasi, Alamsyah, mengatakan, adanya kasus positif ini bermula dari pertemuan pihak eksternal ke dalam pabrik. “Ternyata, awalnya adalah di awal September ada pertemuan di sana. Ada narasumber dari luar. Tanpa gejala (OTG), mungkin pada saat itu sudah terkonfirmasi tapi OTG,” kata Alamsyah, Senin (21/9).

Setelah interaksi dalam pertemuan itu, kemudian muncul beberapa gejala dari karyawan pabrik printer tersebut. Selanjutnya, dilakukan pemeriksaan berupa tes cepat atau rapid test. “Ada beberapa reaktif. Dan diadakan swab, pada saat itu yang awal enam terkonfirmasi positif,” ujar dia.

Alamsyah mengeklaim, pihaknya sudah melakukan pelacakan terhadap keluarga karyawan yang terkonfirmasi positif. Rata-rata, para karyawan Epson berdomisili di Cikarang Utara, Cikarang Selatan, Serang Baru, Cikarang Barat, dan Cibitung. “Walau belum selesai semua. Kontak erat di lapangan akan di-swab,” ujar dia.

photo
Sejumlah karyawan pabrik antre untuk mengikuti rapid test atau tes cepat di pabrik Suzuki, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (4/9). - (ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah)

Klaster pabrik sebelumnya juga ditemukan di Kabupaten Bekasi awal September lalu. Ratusan orang terkonfirmasi positif yang berasal dari pabrik PT LG, PT Suzuki, dan PT NOK Indonesia di kawasan Industri MM2100 Cikarang Barat dan Tambun Selatan.

PT LG Electronics 'menyumbang’ 250 kasus positif, PT Suzuki Indonesia sebanyak 71 orang positif. Sementara PT NOK Indonesia diketahui terkonfirmasi ada 88 kasus positif dari 1.205 karyawan yang sudah dites.

Sekretaris Gugus Tugas Jabar Daud Achmad mengatakan, klaster pabrik printer Epson masih terus dilakukan pelacakan terhadap orang yang kontak erat dengan pasien positif Covid-19. "Epson itu masih terus tracing. Awalnya sekitar 150-an,” ujar Daud.

Saat ditanya bagaimana tindak lanjut dengan temuan kasus positif Covid-19 tersebut, Daud mengatakan, pabrik besar pada dasarnya sudah siap dalam melakukan pencegahan terhadap penularan Covid-19. “Artinya yang 350 ini sesuai dengan SOP dia sudah isolasi dan sebagainya,” ujar dia.

Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum, mengatakan, masyarakat perlu disadarkan tentang protokol kesehatan. Karena, kata dia, berdasarkan hasil survei daerah-daerah yang menunjukkan peningkatan adanya penyebaran Covid adalah wilayah yang mobilitas masyarakatnya tinggi.

Kemudian juga, kata Uu, beberapa daerah yang biasa mendapatkan sorotan, yaitu di wilayah Bodebek. Akan tetapi, sekarang ada beberapa daerah juga yang mengalami sedikit peningkatan, yakni Karawang dan Kota Cirebon. “Tetapi ini semua tidak terlalu mengkhawatirkan. Cuma ada peningkatan,” kata dia.

Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 merilis perkembangan terkini penambahan kasus Covid-19 secara nasional per Senin (21/9). Angka harian kasus positif Covid-19 dalam 24 jam terakhir telah tembus sebanyak 4.176 kasus. Temuan kasus baru tersebut menjadikan total kasus akumulatif sebanyak 248.852 orang.

Dari penambahan kasus harian hari ini, Provinsi DKI Jakarta menyumbang angka tertinggi, yakni 1.352 kasus baru. Kemudian disusul oleh Jabar sebanyak 680 kasus.

DKI Jakarta diketahui telah memasuki pekan kedua Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Adapun Jabar, khususnya Bogor, Depok, Bekasi, juga telah memasuki pekan kedua Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM).

Pelaksanaan PSBB yang kembali diterapkan di DKI ini tampaknya belum cukup membantu mengurangi penambahan kasus harian. Selama sepekan terakhir, DKI Jakarta masih konsisten memuncaki ranking provinsi penyumbang penambahan kasus terbanyak. Rata-rata kasus baru di Ibu Kota bahkan masih di kisaran 1.000 orang per hari.

Secara nasional, jumlah kasus aktif Covid-19 pun masih terus meningkat. Bila pada awal pekan lalu jumlah kasus aktif Covid-19 di Tanah Air sebanyak 55 ribu orang, pada Senin (21/9) ini angkanya sudah lebih dari 58 ribu orang. Kasus aktif adalah jumlah kasus positif Covid-19 yang masih menjalani perawatan, baik isolasi mandiri atau perawatan di fasilitas kesehatan.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro dalam keterangan pers di Kantor Presiden, Senin (21/9), mengatakan, angka kasus aktif dan penambahan kasus baru setiap harinya yang masih cukup tinggi merupakan cerminan dari meningkatnya kapasitas pelacakan dan pemeriksaan yang dilakukan pemerintah. Perluasan pelacakan dan pemeriksaan adalah cara terbaik untuk memutus rantai penularan, dengan cara mengisolasi kasus positif.

“Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan telah diperiksa 20 ribu hingga 40 ribu lebih orang per harinya di seluruh Indonesia. Pemeriksaan dilakukan di 343 laboratorium di seluruh Indonesia,” kata Reisa.

Berkaca pada data penambahan kasus yang masih cukup tinggi, Reisa kembali meminta masyarakat agar tidak lengah dalam menjalankan protokol kesehatan. Protokol yang dimaksud adalah pelaksanaan 3M, yakni mengenakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Protokol kesehatan menjadi jurus terampuh, bersama dengan pelacakan dan pemeriksaan untuk menekan penularan.

“Pandemi memang masih berlangsung. Jadi kita tetap harus disiplin. Berbagai penelitian telah membuktikan kombinasi 3M itu berhasil menekan angka penularan ke titik terendah,” kata Reisa.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat