undefinedFoto aerial makam COVID-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Rabu (2/9). Satgas Penanganan COVID-19 menyatakan adanya peningkatan jumlah kasus kematian pasien COVID-19 di Indonesia dalam sepekan terakhir sebesar 24,4 persen | Republika/Thoudy Badai

Kisah Dalam Negeri

TPU Pondok Ranggon Khusus Covid-19 Diperluas

Jumlah jenazah Covid-19 terus meningkat setiap hari.

 

JAKARTA -- Dinas Bina Marga DKI Jakarta melakukan pematangan lahan seluas 13.500 meter persegi untuk pembukaan lahan permakaman baru jenazah Covid-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur. Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho mengatakan, proses pematangan lahan berdasarkan permintaan Dinas Pertamanan dan Hutan Kota.

"Luasnya 13.500 meter persegi. Permintaan Dinas Pertamanan karena lahan untuk penguburan jenazah Covid-19 di TPU Pondok Ranggon sudah mulai terbatas. Jadi, kami buka lahan lagi selama luas areanya mencukupi," kata Hari, Jumat (11/9).

Hari mengatakan, pengerjaan pematangan lahan mengerahkan alat berat seperti ekskavator, payloader, dan dump truck. Alat berat tersebut melakukan proses cut and fill, yaitu menjadikan permukaan tanah menjadi lebih rata sehingga memudahkan proses penggalian untuk penguburan jenazah.

"Kondisinya di sana masih ada kayak bukit-bukit atau gundukan, jadi kita cut and fill. Kami buat datar nantinya supaya bisa memudahkan penguburan jenazah," kata Hari.

Proses pematangan lahan sudah berlangsung enam hari lalu dan ditargetkan selesai pekan ini. "Pekan ini selesai nanti sudah selesai sudah langsung bisa digunakan. Kami pindah lagi ke Tegal Alur atau TPU yang lain sesuai permintaan," ujar Hari.

Sebelumnya, lahan pemakaman khusus Covid-19 di TPU Pondok Ranggon diperkirakan akan segera penuh dalam sebulan ke depan. Hal ini bisa terjadi apabila dalam sehari lebih dari 30 jenazah Covid-19 dimakamkan di lahan TPU ini.

Petugas pemakaman TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur, Imang Maulana, mengakui, lahan pemakaman TPU Pondok Ranggon memang kian terbatas. Hal ini karena jenazah yang meninggal akibat Covid-19 yang akan dimakamkan kian melonjak setiap harinya.

Kapasitas lahan permakaman khusus jenazah Covid-19, kata dia, semakin terbatas. Berbanding terbalik dengan jumlah jenazah Covid yang terus bertambah. Rekor terbaru, kata dia, Sabtu (5/9), sehari di TPU Pondok Rangon telah dimakamkan 37 jenazah dalam satu hari.

photo
Petugas memakamkan jenazah COVID-19, di TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Petugas administrasi TPU Pondok Ranggon mengatakan saat ini jumlah makam yang tersedia untuk jenazah dengan protokol COVID-19 tersisa 1 - (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

"Rata-rata bulan sebelumnya hanya 20-an jenazah Covid sehari, bulan September ini sudah 300an jenazah setiap hari. Kalau gak ada penambahan lahan, seandainya 30-an saja sehari. Dipastikan dalam akhir bulan ini atau Oktober nanti lahan pemakaman khusus Covid di sini sudah habis," kata Imang.

Memang, dia mengakui, masih ada cadangan lahan di TPU Pondok Ranggon, dekat bantaran kali. Namun, lahan itu pun ia pastikan luasnya sangat terbatas. Sampai saat ini, terhitung sejak Maret hingga akhir Agustus, petugas TPU Pondok Ranggon telah memakamkan sebanyak 2.623 jenazah Covid-19.

 

Pemesan terus meningkat

photo
Ilustrasi peti jenazah. - (REUTERS/Ueslei Marcelino)

Sementara itu, produsen peti jenazah di Jakarta Timur mengemukakan jumlah pemesan dalam kurun waktu Agustus hingga awal September 2020 mengalami peningkatan hingga tiga kali lipat akibat pandemi Covid-19. Saat Maret 2020 permintaan mulai meningkat rata-rata 10-20 persen per hari.

“Kalau sejak Agustus sampai sekarang bisa tiga kali lipatnya," kata produsen peti jenazah Ari Lesmawan, Jumat (11/9).

Pada Jumat siang jumlah pemesan dari yayasan maupun rumah sakit rujukan Covid-19 di DKI Jakarta mencapai 40 peti jenazah. "Minimal bisa 20 sampai 30 peti keluar sehari. Paling banyak bisa seperti sekarang sampai 40 peti," kata dia.

Sedikitnya sepuluh pegawai dilibatkan untuk memproduksi dua jenis peti jenazah, yakni untuk jasad pasien Covid -19 dan non-Covid-19. Khusus peti jenazah Covid-19 dibuat secara kedap udara menggunakan material kayu sengon yang dilapisi alumunium foil serta dibalut plastik.

"Kalau untuk pasien Covid-19 ada lapisan plastik dan alumunium foil, harus rapat. Lalu materialnya jenis kayu sengon dilapisi lagi pakai tripleks dan dibungkus plastik," kata dia.

Akibat jumlah pemesan yang terbilang tinggi, Ari terpaksa tidak melayani permintaan pelapisan alumunium foil dan plastik perekat peti. "Seharusnya sampai dilapisi plastik dan alumunium foil, tapi untuk saat ini paling kita kasih lapisan lem perekat untuk menutup celah kayu, sementara untuk alumunium foil dan plastiknya dikerjakan pemesan," kata dia.

Peti jenazah tersebut diproduksi di kawasan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur. Satu unit peti jenazah dibanderol mulai dari Rp1 jutaan, tergantung dengan tingkat kerumitan pembuatan serta kualitas bahan baku.

"Ukuran dan standarnya tergantung dengan permintaan dan arahan dari petugas TPU. Biasanya dibuat satu ukuran dengan panjang 2 meter, lebar 45 sentimeter dan tinggi 50 sentimeter," kata dia.

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat