Pemandangan Masjid al-Aqsha di Yerusalem. | Maya Alleruzzo/AP

Internasional

Liga Arab Bahas Nasib Palestina Pascanormalisasi

Mosi yang akan diajukan oleh kepemimpinan Palestina kemungkinan tidak akan didukung oleh sejumlah negara Teluk.

KAIRO -- Pertemuan Liga Arab akan fokus pada perjuangan Palestina setelah kesepakatan normalisasi Israel-Uni Emirat Arab (UEA). Pada kesempatan ini, Arab Saudi mengatakan mereka mendukung semua upaya untuk mencapai solusi komprehensif untuk konflik Israel dan Palestina. 

Pernyataan Menteri Luar Negeri Saudi Faisal bin Farhan Al-Saud tidak menyinggung soal normalisasi hubungan Uni Emirat Arab (UEA) dan Israel yang diteken 13 Agustus 2020. Sang pangeran mengatakan, Saudi mendukung berdirinya Negara Palestina dengan batas negara seperti sebelum Perang 1967 dan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.

Namun, pertemuan virtual Liga Arab kali ini terasa getir. Bahkan pada Ahad (7/9), Otoritas Palestina (PA) menuduh UEA dan Bahrain memblokir rancangan resolusi yang diajukan. Rancangan itu meminta negara-negara Arab untuk mematuhi rencana Inisiatif Perdamaian Arab tahun 2002 sebelum menormalisasi hubungan dengan Israel. 

Saudi mengajukan Inisiatif Damai Arab pada 2002 yang menyerukan untuk membangun hubungan dengan Israel jika Israel menarik diri ke perbatasan sebelum Perang 1967. Langkah ini merupakan solusi yang adil bagi pengungsi Palestina dan menempatkan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara Palestina di masa depan. 

Kini, para pengamat menilai bahwa setelah normalisasi UEA dan Israel, Palestina tampaknya menjadi ganjalan baru bagi kesatuan Liga Arab. 

"Perjuangan Palestina secara tradisional menjadi tema pemersatu untuk Liga Arab, yang tahun ini tampaknya lebih menjadi penyebab perpecahan, membuat Liga Arab semakin tidak relevan dalam mengelola urusan dunia Arab," kata asisten profesor studi keamanan di King's College London, Andreas King. 

King menyatakan, mosi yang akan diajukan oleh kepemimpinan Palestina kemungkinan tidak akan didukung oleh sejumlah negara Teluk. "Meskipun mungkin tidak ada langkah segera oleh negara Arab lainnya untuk menormalisasi hubungan dengan Israel secara resmi, akan ada lebih banyak pertukaran dan keterlibatan dengan Israel, yang tidak lagi terkait dengan perjuangan Palestina," katanya dikutip dari Aljazirah

Kunjungi AS

Sumber di pemerintahan Amerika Serikat (AS) menyebutkan, Israel dan UEA akan menandatangani kesepakatan normalisasi hubungan di AS  pada 15 September. Pemimpin kedua negara akan mengunjungi Negeri Paman Sam. 

Israel akan diwakilkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sementara UEA akan diwakilkan Menteri Luar Negeri Sheikh Abdullah bin Zayed Al Nahyan yang juga saudara laki-laki putra mahkota Negara Teluk Arab tersebut. 

Selasa (8/9) malam kemarin Netanyahu mencicitkan rencana kunjungan itu di Twitter. Ia menulis, "Bangga terbang ke Washington pekan depan atas undangan Presiden (Donald) Trump dan untuk berpartisipasi dalam upacara bersejarah di Gedung Putih".

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat