Karyawan berjalan keluar pabrik di Leles, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (31/8). Para karyawan berhak atas Bantuan Subsidi Upah (BSU) bagi pekerja swasta dan honorer sebesar Rp 600 ribu per bulan. | ANTARA FOTO/Candra Yanuarsyah

Nasional

Bansos dan Subsidi Gaji Dilanjutkan 2021

Program subsidi gaji dianggap mampu meningkatkan daya beli masyarakat.

JAKARTA -- Pemerintah akan melanjutkan sejumlah program pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang sudah berjalan pada tahun ini ke tahun 2021 mendatang. Salah dua program yang kembali diadakan adalah pemberian bantuan sosial (bansos) dan subsidi gaji bagi warga dan karyawan yang rentan terkena dampak Covid-19. 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menjelaskan, program subsidi gaji dianggap mampu meningkatkan daya beli masyarakat. Program ini merupakan dana hibah yang diberikan kepada pekerja atau buruh bergaji rendah. Bersama dengan sejumlah program bantuan sosial lainnya, subsidi gaji memang ditujukan untuk menggenjot konsumsi rumah tangga yang sempat anjlok selama pandemi. 

"Bantuan untuk subsidi gaji. Itu juga akan dilanjutkan di kuartal pertama tahun depan (2021)," kata Airlangga dalam keterangan pers di Kantor Presiden, Senin (7/9). 

Kendati memastikan untuk dilanjutkan, Airlangga tidak menjelaskan apakah penyaluran subsidi gaji di tahun 2021 akan menyasar penerima yang sama seperti tahun ini atau penerima baru yang diperluas. Airlangga juga tidak menjelaskan mengenai alokasi anggaran yang disiapkan untuk penyaluran subsidi gaji tahun 2021 mendatang. 

Selain itu, program PEN yang juga akan dilanjutkan di tahun 2021 adalah penyaluran bantuan tunai untuk pelaku UMKM (banpres produktif), dan kartu prakerja. "Terkait program-program yang berjalan dari PEN adalah program PKH, sembako baik Jabodetabek maupun (uang) tunai di non-Jabodetabek, kartu prakerja, diskon listrik, logistik, BLT (bantuan langsung tunai) desa, investasi koperasi melalui LPDB KUMKM, dan bantuan pelaku usaha mikro BPUM,” katanya.

Ketua Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Budi Gunadi Sadikin pada Rabu (2/9), menyampaikan, realisasi penyaluran subsidi gaji ditargetkan bisa menyentuh 50 persen hingga akhir September ini. Realisasi penyaluran subsidi gaji hingga akhir Agustus baru Rp 3 triliun atau 7,9 persen dari alokasi anggaran Rp 37,8 triliun. 

Targetnya, ujar Budi, pencairan subsidi gaji bisa tembus Rp 19 triliun sampai akhir September atau sekitar 50 persen dari seluruh alokasi anggaran. "Baru nanti pada Desember (2020), targetnya semua sudah tersalurkan," ujar Budi. 

Akhir pekan lalu, Kementerian Ketenagakerjaan telah selesai melakukan check list terhadap 3 juta data calon penerima subsidi tahap II. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) juga telah menyalurkan uang subsidi tahap II tersebut kepada bank yang masuk menjadi anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). 

“Saat ini, pihak Kemenaker telah memproses ke KPPN. Kemudian ke bank penyalur dan segera dilakukan transfer kepada penerima bantuan,” kata Menaker Ida Fauziyah, Jumat (4/9). Menurut Ida, subsidi tahap I telah disalurkan ke 2.310.974 penerima. Jumlah ini mencapai 92,44 persen dari total penerima subsidi gaji tahap I, yaitu 2,5 juta penerima. 

Vaksin

Airlangga melanjutkan, selian bantuan sosial dan gaji, program lain yang dilanjutkan pada 2021 adalah pengadaan vaksin.  "Pertama, pengadaan vaksin itu sendiri. Karena pengadaan vaksin ini beberapa perusahaan sudah mempersiapkan. Yakni vaksin merah putih dipimpin oleh Menristek bersama Lembaga Eijkman," ujar Airlangga. 

Pengadaan dan distribusi vaksin, ujar Airlangga, tetap menjadi prioritas. Hal ini sejalan dengan penjelasan Presiden Jokowi bahwa ekonomi nasional baru bisa benar-benar pulih apabila penanganan Covid-19 dari sisi kesehatan bisa dilakukan dengan optimal. 

Selain vaksin merah putih yang diproduksi lokal, pemerintah juga memesan vaksin produksi asing sebagai tahap awal vaksinasi. Vaksin tersebut adalah kerja sama Bio Farma dengan pabrikan farmasi asal Cina, Sinovac, dan kerja sama Kimiar Farma dengan perusahaan asal Uni Emirat Arab, Group 42. 

"Sinovac menyiapkan 290 juta (vaksin) dan G42 menyiapkan 30 juta di tahun ini. Anggaran yang disiapkan sekitar Rp 3,8 triliun dan tahun depan secara multiyears ada Rp 37 triliun," ujar Airlangga. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat