Pelanggar protokol kesehatan berdoa bersama di makam khusus korban Covid-19, di pemakaman Delta Praloyo, Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (4/9) malam. | ANTARA FOTO/Dimas Kurniawan Trijayanto

Jawa Timur

Delapan Kadis di Sidoarjo Terpapar Covid-19

Dari mana para kadis tersebut terpapar Covid-19 masih dilacak.

SURABAYA -- Delapan kepala dinas dan pegawai setingkat eselon II di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, terkonfirmasi positif Covid-19. Informasi tersebut diungkapkan oleh Plh Bupati Sidoarjo, Achmad Zaini.

Achmad mengatakan, temuan itu didapat setelah pihaknya melakukan tes swab terhadap 768 orang pegawai di lingkungan pemkab. Dari hasil tes, sebanyak 38 orang dinyatakan positif. Delapan di antaranya pejabat.

"Dari 768 sampling swab test yang sudah dilakukan memang ada 8 kepala dinas dan setingkat kepala dinas terpapar (Covid-19)," kata Achmad saat dikonfirmasi, Ahad (6/9).

Namun, Achmad enggan menjelaskan secara perinci terkait kepala dinas yang terpapar Covid-19 tersebut. Menurut dia, hal itu merupakan privasi. "Saya menjaga privasi mereka, mohon maaf," ujarnya. 

Achmad mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih melakukan pelacakan dari mana para pejabat tersebut terpapar Covid-19. Namun, dia mengaku, para kepala dinas itu tidak tertular dari almarhum Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin (Cak Nur) yang beberapa waktu lalu wafat akibat Covid-19. "Kalau dari tracing itu, mudah-mudahan tidak sampai ke sana (tertular Cak Nur). Ndak ada dugaan ke sana," kata dia. 

 
photo
Pasien sembuh Covid-19 mendonorkan plasma darahnya di Unit Tranfusi Darah (UTD) PMI Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (29/8/). Pengambilan Plasma konvalesen atau plasma darah dari pasien yang sembuh Covid-19 yang menggunakan alat apheresis tersebut bertujuan untuk membantu penyembuhan dan terapi pasien terkonfirmasi Covid-19. - (Umarul Faruq/ANTARA FOTO)

Sejumlah pejabat yang mendampingi Cak Nur, saat berkunjung ke Kementerian Dalam Negeri sebelum ia meninggal, ternyata dinyatakan negatif Covid-19. Achmad mengatakan, dari delepan kepala dinas itu, ada dua orang yang dinyatakan telah terkonversi negatif Covid-19. "Saat ini, alhamdulillah sudah ada dua yang negatif, tinggal enam yang masih positif," kata dia.

Achmad pun memastikan, banyaknya kepala dinas yang terpapar Covid-19 tak akan mengganggu pelayanan di lingkungan Pemkab Sidoarjo. Karena, kata dia, sejak 1 September, pihaknya telah menerapkan mekanisme kerja yang mengatur waktu masuk para pegawai. 

"Jadi, 50 persen work from home, 50 persen work from office, jadi untuk layanan tidak terkendala. Tracing tetap jalan, dari dinkes jalan, mudah-mudahan tidak ada yang terpapar selanjutnya," kata dia.

Hingga Jumat, jumlah pasien positif yang ada di Kabupaten Sidoarjo sebanyak 5.276 orang. Sebanyak 340 orang di antaranya dilaporkan meninggal dunia. 

Selain di Sidoarjo, sedikitnya tiga pegawai di instansi pemerintahan di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, juga terkonfirmasi positif Covid-19. Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tulungagung, Galih Nusantoro, sumber atau simpul penularan wabah korona di instansi tersebut saat ini masih ditelusuri oleh tim epidemiologi.

photo
Petugas medis melakukan tes usap (swab test) Covid-19 kepada wartawan di Gor Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (2/9). Dinas Kesehatan Sidoarjo melakukan tes usab kepada sejumlah wartawan untuk pencegahan penyebaran virus corona atau Covid-19 di kalangan wartawan. - (Umarul Faruq/ANTARA FOTO)

"Tim kami masih melakukan kajian mengenai sumber penularan ini," katanya, Sabtu (5/9). Tiga pegawai itu merupakan hasil pelacakan kasus baru.

"Jadi, tim tracing melakukan tes usap PCR kepada 20 orang di instansi tersebut pada 2 September. Hasilnya, tiga dari 18 orang yang hasil sudah keluar dinyatakan positif Covid-19," ujarnya. Untuk dua orang sisanya, Galih menyatakan pihaknya saat ini masih menunggu. 

Jumlah kasus Covid-19 di Kabupaten Tulungagung hingga saat ini tercatat sebanyak 301 orang, dengan perincian 277 orang sembuh, 3 orang meninggal, 9 orang dalam perawatan, dan 12 orang lainnya menjalani isolasi. 

Jawa Timur menempati posisi kedua akumulasi kasus terbanyak secara nasional dengan jumlah 35.634 kasus. Kasus terbanyak masih ada di DKI Jakarta dengan jumlah 46.333 kasus. Per Ahad, ada penambahan 303 kasus baru di Jawa Timur.  

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat