Petugas kesehatan melakukan tes usap (swab test) kepada seorang guru di Puskesmas Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Rabu (26/8). | ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA

Jawa Timur

Ratusan Guru Tertular Covid-19

Sebanyak 393 guru positif Covid-19 di Surabaya.

SURABAYA – Kasus tenaga pendidik atau guru terpapar Covid-19 di Indonesia kian banyak. Kondisi ini semakin membuat khawatir rencana pemerintah membolehkan daerah dengan zona tertentu membuka proses belajar mengajar tatap muka di sekolah. Di Kota Surabaya, jumlah guru terkonfirmasi Covid-19 mencapai 393 orang.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPB) Linmas Kota Surabaya Irvan Widyanto mengaku, pada data terakhir beberapa waktu lalu, jumlah guru terpapar Covid-19 masih di angka 137 orang. Namun, dari hasil tes usap terakhir, ditemukan penambahan kasus, sehingga jumlah guru positif Covid mencapai 393 orang.

Irvan mengatakan, data terbaru sudah 3.882 orang guru jenjang SD dan SMP di Surabaya yang dilakukan tes swab. "Hasilnya yang sudah keluar sebanyak 3.082 spesimen, dengan 393 positif, 2.675 negatif, dan 12 spesimen invalid," ujar Irvan di Surabaya, Selasa (1/9).

Ia menegaskan, tes usap untuk guru SD-SMP serta ibu hamil akan terus dilakukan dengan jadwal rutin. Khusus untuk para ibu hamil dilakukan tes di Gelanggang Olahraga (GOR) Pancasila. "Untuk tes swab para Guru SD dan SMP difokuskan di Laboratoriun Kesehatan Daerah (Labkesda). Tes masih terus berlangsung," ujarnya.

photo
Petugas kesehatan dari Lanud El Tari Kupang mengambil sampel darah sejumlah guru saat dilaksanakannya tes cepat (rapid test) Covid-19 bagi guru-guru di Kota Kupang, NTT, Senin (31/8). Sebanyak 36 guru mulai dari guru Taman Kanak-Kanak (TK) hingga sekolah Menengah Pertama (SMP) menjalani tes cepat untuk memastikan salah satu komponenan pendidikan itu bersih atau bebas dari Covid-19 sebelum dimulainya sekolah tatap muka. - (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha)

Sesuai perintah Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, para guru SD dan SMP hingga saat ini diminta bekerja dari rumah (WFH). Menurut Irvan, tes massal pada guru ini sekaligus bagian dari pematangan persiapan bila nanti belajar tatap muka benar-benar dilakukan.

Selain para guru, tes Covid-19 kemungkinan juga dilakukan pada para siswa. Namun itu dilakukan saat belajar tatap muka benar-benar dipastikan akan dimulai.

Di Kota Cimahi, Jawa Barat, sebanyak 13 guru SD dan SMP terkonfirmasi positif Covid-19 usai menjalani pemeriksaan uji usap pekan kemarin. Mereka saat ini sedang menjalani isolasi di Rumah Sakit Cibabat maupun di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) yang berada di Cimahi.

"(Dari) 400 lebih yang diperiksa yang hasilnya keluar baru 208 orang, ditemukan 13 orang (positif Covid-19). Ada guru SD dan SMP," ujar Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Chanifah Listyarini, Ahad (30/8).

Ia menyebutkan pihaknya belum bisa memastikan penyebab para guru tersebut tertular terlebih selama ini mereka mengajar berbasis daring. "Tentunya belum bisa menyimpulkan kami masih mencari ketularan dimana, apakah dia bepergian atau keluarganya ada yang sakit," katanya.

Chanifah menyebutkan belasan puskesmas melakukan tes usap masif kepada guru-guru sekolah yang diitargetkan mencapai 1.000 orang guru. Dengan adanya tes masif, status level kewaspadaan penyebaran Covid-19 di Cimahi bisa naik.

"Status Cimahi kalau dari pusat, base on data dua pekan lalu, kuning. Kita saat ini belum keluar lagi, ada tren naik sempat kuning, orange, kuning bisa jadi orange lagi," katanya.

photo
Seorang guru dengan menggunakan masker dan pelindung wajah mengajar di ruang praktik saat uji coba kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di SMKN 2 Jiwan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Senin (31/8). SMKN 2 Jiwan merupakan salah satu dari tiga SMA, SMK dan SMA Luar Biasa di Kabupaten Madiun yang melakukan uji coba kegiatan belajar mengajar secara tatap muka pada masa pandemi Covid-19. - (ANTARA FOTO/Siswowidodo)

Terpisah, enam tenaga kependidikan di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, juga terkonfirmasi Covid-19. Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Penajam Paser Utara, Alimuddin mengaku, keenamnya terdiri dari lima tenaga pendidik atau guru dan satu tenaga umum.

"Jadi sebelum ada kabar tenaga kependidikan terkonfirmasi positif virus korona sudah diberlakukan bekerja dari rumah bagi tenaga kependidikan di sekolah," klaimnya.

Sementara, proses belajar mengajar di sekolah di Kabupaten Lebak, Banten terpaksa dihentikan karena ada guru terkonfirmasi positif Covid-19. "Kami menghentikan semua kegiatan belajar di sekolah," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lebak Wawan Ruswandi di Lebak, Sabtu.

Menurut dia, guru yang positif Covid-19 tersebut bekerja di SDN 1 Rangkasbitung Timur, Jalan Siliwangi Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak. Pemerintah daerah kini menutup sementara sekolah agar tidak melaksanakan kegiatan belajar untuk pencegahan penyebaran Covid-19.

"Kami minta guru dan siswa agar menaati protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan menggunakan sabun," katanya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat