Andrea Pirlo, 20 Februari 2015. | ANSA

Sepak Bola

Tantangan Berkelas Sang Metronom

Pirlo mengaku menyukai format 4-3-3 dengan konsep permainan menyerang dan banyak penguasaan bola.

OLEH FREDERIKUS BATA

Keputusan Juventus memecat Maurizio Sarri bukan sesuatu yang mengejutkan. Target si Nyonya Tua tidak terbatas berjaya di ranah domestik. Bianconeri menginginkan trofi Liga Champions (UCL).

Terakhir kali raksasa Turin mendapatkan si kuping lebar, yaitu pada musim 1995/1996. La Vechia Signora sempat menembus lima final UCL. Hanya saja, semuanya berujung kekalahan.

Klub yang dimiliki keluarga Agnelli pun terus melakukan terobosan agar kembali ke posisi nomor satu di benua biru. Saat menerima pinangan Juve, Sarri memiliki tugas ganda. Selain berjuang di Liga Champions, ia dituntut membuat skuat hitam-putih tampil menghibur. Sayangnya, semuanya tidak berjalan baik.

Taktik Sarri sulit diterapkan pada skuat Bianconeri saat ini. Di lapangan, pasukan hitam-putih gagal lolos ke perempat final UCL setelah dihentikan Olympique Lyon. Manajemen bergerak cepat. Mereka menunjuk Andrea Pirlo sebagai suksesor Sarri. Padahal, belum sepuluh hari Pirlo berstatus pelatih tim U-23 Juventus.

photo
Andrea Pirlo (kiri) dan Arturo Vidal, 21 Oktober 2014 - (X90075)

Mantan penyerang Chelsea dan tim nasional Italia, Gianfranco Zola, menilai Bianconeri membuat langkah berani dengan mempekerjakan seseorang yang belum memiliki pengalaman di dunia kepelatihan. Namun, Zola yang pernah bekerja sebagai asisten Sarri di the Blues, meyakini rekannya itu bakal sukses. "Saya akan berbohong jika saya mengatakan saya tidak terkejut dengan kabar ini," katanya, seperti dilansir Sky, Senin (10/8).

Legenda hidup Juventus, Alessandro Del Piero, pun tak kalah terkejut. Namun, Del Piero mengetahui betul kapasitas kawannya di Juve dan Gli Azzurri itu. Sang metronom telah mengenal para pemain, direktur, dan klub dengan baik. Modal positif, menurut dia, akan memudahkan semua pihak ketika berkomunikasi.

Presiden Asosiasi Pelatih Italia, Ulivieri, menilai sosok 41 tahun itu memiliki pemahaman pertandingan lebih baik dibandingkan beberapa arsitek yang sudah bekerja selama bertahun-tahun. "Saat ini, Pirlo salah satu pemikir terdalam di dunia sepak bola. Dia sangat fokus, cerdas, dapat menganalisis instrumen yang melihat masa depan olahraga ini. Dia akan menyesuaikan sistem, dengan karakteristik pemainnya," ujar Ulivieri kepada Calciomercato, dikutip dari Football Italia.

Pertanyaannya, strategi apa yang bakal diterapkan Pirlo di Juve? Sebuah isyarat sempat diungkap jebolan akademi Brescia itu. Pirlo mengaku menyukai format 4-3-3 dengan konsep permainan menyerang dan lebih banyak dalam penguasaan bola. Tentu, Pirlo paham dengan situasi Juve saat ini. Proses adaptasi dengan karakteristik para pemain yang ada sangat penting ketimbang idealismenya.

"Jika Anda terpaku pada sistem dan pemain Anda tidak dapat melakukannya, Anda membuang-buang waktu. Anda tidak akan mendapatkan yang terbaik dari mereka," tutur pemain yang membawa Italia juara dunia 2006 itu.

 
Jika Anda terpaku pada sistem dan pemain Anda tidak dapat melakukannya, Anda membuang-buang waktu.
 
 

Seperti disinggung Giorgio Chiellini dalam bukunya, para pemain hebat seperti Pirlo harus menerima kenyataan bahwa saat sejumlah eks bintang tersebut menjadi pelatih, mereka berurusan dengan manusia biasa.

Apa pun itu, Juventus seperti mengikuti tren yang berkembang di era terkini. Banyak mantan pemain menjadi pelatih klub yang pernah mereka bela. Dimulai dari Josep Guardiola di Barcelona, Zinedine Zidane (Real Madrid), Gennaro Gattuso (AC Milan), dan Simone Inzaghi (Lazio). Kemudian Frank Lampard (Chelsea), Ole Gunnar Solskjaer (Manchester United), kini Pirlo di Juventus.

Beberapa nama di atas belum berganti tim. Hanya Guardiola dan Gattuso yang sudah mencari tantangan baru di tempat lain.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat