Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon (tengah). | Republika/Prayogi

Nasional

Jokowi Beri Bintang Jasa ke Fadli dan Fahri

Fahri dan Fadli akan menerima Bintang Mahaputra Nararya.

JAKARTA—Presiden Joko Widodo (jokowi) dijadwalkan memberi bintang jasa pada sejumlah tokoh dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Kemerdekaan RI. Dua di antaranya adalah mantan wakil ketua DPR Fadli Zon dan Fahri Hamzah.

"Dalam rangka HUT Proklamasi RI ke-75, 2020, Presiden RI akan memberikan bintang tanda jasa kepada beberapa tokoh dalam berbagai bidang," cicit Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Moh Mahfud MD di akun Twitter-nya, Senin (10/8).

Fahri dan Fadli akan menerima Bintang Mahaputra Nararya. "Fahri Hamzah @Fahrihamzah dan Fadli Zon @fadlizon akan mendapat Bintang Mahaputra Nararya. Teruslah berjuang untuk kebaikan rakyat, bangsa, dan negara," lanjut cicitan Mahfud.

Bintang Mahaputera merupakan tanda kehormatan tertinggi setelah Tanda Kehormatan Bintang Republik Indonesia. Adapun Bintang Mahaputera Nararya merupakan penghargaan tingkat kelima dari Bintang Mahaputera. Sesuai Pasal 28 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan, ada tiga syarat khusus untuk mendapatkan Bintang Mahaputera. Pertama, berjasa luar biasa di berbagai bidang yang bermanfaat bagi kemajuan, kesejahteraan, dan kemakmuran bangsa dan negara.

Kedua, pengabdian dan pengorbanannya di bidang sosial, politik, ekonomi, hukum, budaya, ilmu pengetahuan, teknologi, dan beberapa bidang lain yang besar manfaatnya bagi bangsa dan negara. Terakhir, darmabakti dan jasanya diakui secara luas di tingkat nasional dan internasional.

photo
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Rizal Mallarangeng (kanan) bersama Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah (kiri) saat diskusi pada acara Mukadimah dan Peluncuran Nagara Institute, serta rilis Daerah Terpapar Dinasti Politik sebagai Dampak Oligarki Politik di Jakarta, Senin (17/2). - (Republika/Putra M Akbar)

Fahri dan Fadli diketahui merupakan dua politikus yang vokal mengkritik pemerintahan Presiden Joko Widodo. Selama menjabat sebagai pimpinan DPR, keduanya menjadi pengkritik keras kebijakan pemerintahan era Kabinet Kerja. Bahkan, hampir seluruh kebijakan pemerintah saat itu tak pernah luput dari kritik duo pimpinan DPR dari partai yang saat itu sama-sama menjadi oposisi pemerintahan Presiden Jokowi, Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Namun, sejak Pemilu 2019, keduanya tak lagi menduduki jabatan pimpinan DPR periode 2019-2024. Fadli yang merupakan politikus Partai Gerindra yang kini menjabat sebagai Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR. Posisi pimpinan DPR dari Gerindra pada periode 2019-2024 dipercayakan pada koleganya, Sufmi Dasco Ahmad. Hasilnya, kritikan pedas khas Fadli Zon untuk pemerintah sudah tak sesering dulu lagi. 

Sementara, Fahri Hamzah merupakan mantan wakil ketua DPR yang berasal dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Namun, PKS sendiri sudah memecat Fahri akibat konflik internal pada periode lalu. Bahkan, Fahri dikeluarkan dari dari keanggotaan PKS dengan masih menyandang jabatan pimpinan DPR. Sebab, Fahri memang melakukan perlawanan terhadap keputusan PKS melalui langkah hukum. 

Setelah keluar dari PKS, Fahri kini mendirikan partai baru bersama koleganya sesama mantan kader PKS, Anis Matta. Fahri menjadi Wakil Ketua Umum di partai barunya, Partai Gelora.

Fahri mengaku telah mengetahui, ia akan diberi Bintang Mahaputra Nararya. "Sesungguhnya sudah disampaikan oleh DPR beberapa bulan yang lalu karena tentu ini semua proses kelembagaan," ujar Fahri saat dihubungi, Senin (10/8).

Bintang jasa yang diberikan Jokowi, kata Fahri, merupakan penghargaan bagi sosok yang dinilai berjasa pada suatu bidang. Dalam hal ini, ia yang pernah memimpin kelembagaan negara, yakni DPR.

"Saya sendiri memang 15 tahun menjadi anggota DPR dan beberapa tahun menjadi anggota MPR dalam transisi dari Presiden Habibie kepada Presiden Abdurahman Wahid," ujar Fahri. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat