Petugas mengecek suhu pesepeda sebelum memasuki Kawasan Khusus Pesepeda (KKP) di Jalan Layang Non Tol (JLNT) Antasari-Blok M, Jakarta, Ahad (19/7). Tren kasus positif Covid-19 di DKI terus naik. | Republika/Thoudy Badai

Nasional

Tren Kasus Positif Covid-19 di DKI Terus Naik

Tren harian ini menjadikan DKI provinsi terbanyak penambahan kasus baru Covid-19.

JAKARTA – Penambahan kasus konfirmasi positif Covid-19 dalam 24 jam terakhir sebanyak 1.906 orang. Dari angka itu, DKI Jakarta menjadi provinsi dengan kasus baru terbanyak, yakni 470 orang. Penambahan ini menjadikan Ibu Kota sebagai provinsi dengan tambahan kasus harian terbanyak dalam enam hari terakhir.

Sejak Sabtu (18/7), angka kasus konfirmasi positif harian Jakarta selalu paling tinggi, sebanyak 346 orang. Kasus positif harian pada hari selanjutnya secara berturut-turut yakni 313 orang, 361 orang, 433 orang, 392 orang, dan 470 orang pada Kamis (23/7). Trennya pun terus menunjukkan kenaikan.

Tren kenaikan juga terjadi secara nasional. Dari data yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19 pada Kamis (23/7) terlihat bahwa tren pertambahan kasus harian Covid-19 masih menanjak naik. Bahkan, sejak 18 Juli sampai hari ini, angka kasus baru setiap harinya konsisten di atas 1.600 orang.

Setelah Jakarta di urutan pertama, disusul Jawa Timur dengan 357 kasus, Jawa Tengah 295 kasus baru, Sulawesi Selatan 120 kasus, Kalimantan Selatan 116 kasus, dan Sumatra Utara dengan 100 kasus. Penambahan kasus harian itu dilihat di situs covid19.go.id karena tak lagi diumumkan secara langsung seperti sebelumnya yang biasa dilakukan Achmad Yurianto selaku juru bicara pemerintah.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dwi Oktavia Tatri Lestari mengatakan, secara kumulatif, pemeriksaan PCR sampai dengan 22 Juli sebanyak 486.218 sampel. Adapun jumlah kumulatif kasus konfirmasi di Jakarta sebanyak 17.951 kasus. Dari jumlah tersebut, 11.302 orang dinyatakan telah sembuh, sedangkan 767 orang meninggal dunia.

photo
Data Covid-19 Nasional 23 Juli 2020 - (covid19.go.id)

“Sampai dengan hari ini kami laporkan, 1.201 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit dan  4.680 orang melakukan isolasi mandiri (termasuk data Wisma Atlet),” kata dia di Jakarta, Kamis (23/7).

Mengingat 55 persen dari pasien positif yang ditemukan adalah orang tanpa gejala, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 DKI Jakarta mengimbau masyarakat tetap melakukan protokol dengan memakai masker, menjaga jarak aman 1-2 meter, dan mencuci tangan sesering mungkin.

Pemerintah kini memutuskan tidak lagi mengumumkan perkembangan kasus harian positif penularan Covid-19. Sebelumnya, perkembangan kasus disampaikan setiap sore pukul 15.30 WIB. Langkah ini menuai kritik dari banyak pihak karena dianggap sebagai upaya untuk menutup-nutupi informasi.

Jubir Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, informasi perkembangan data terkini mengenai kasus Covid-19 di Indonesia dapat diakses secara langsung oleh publik melalui portal yang disediakan. Menurut dia, pemerintah tak pernah berniat menyembunyikan informasi Covid-19 ke publik.

“Tidak ada niat dan bukti menutupi data Covid-19 karena update data Covid-19 bisa diakses oleh publik dari portal,” kata Wiku saat dihubungi Republika.

Wiku menyebut masyarakat dapat mengakses data Covid-19 setiap saat melalui portal yang disediakan. Kendati demikian, saat Republika mengecek portal tersebut, pemutakhiran data Covid-19 baru dilakukan pada sore hari. “Data untuk bisa realtime itu perlu perbaikan sistem kerja data manajemen di Kemenkes sebelum dikirimkan datanya ke gugus tugas,” ujar dia.

photo
Data Covid-19 DKI per 23 Juli 2020 - (corona.jakarta.go.id)

Efektivitas vaksin

PT Bio Farma dan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) dalam waktu dekat akan melakukan uji klinis fase III calon vaksin Covid-19 yang telah didatangkan dari Cina akhir pekan kemarin. Rencananya awal Agustus uji klinis ini dimulai. Pengujian tersebut akan melibatkan 1.620 relawan.

Ahli mikrobiologi UGM, Tri Wibawa, mengatakan, efektivitas vaksin Covid-19 dari Cina ke orang Indonesia belum diketahui. Uji klinis dilakukan untuk mengetahui efektivitas vaksin. “Dari uji klinis fase III ini nantinya bisa dilihat apakah cukup aman dan membangun antibodi untuk bisa melindungi orang Indonesia atau tidak,” kata Tri.

Guru besar UGM ini menambahkan, ada perbedaan urutan genom virus korona SARS-Cov-2 di Cina dan Indonesia. Namun, Tri berharap virus masih merangsang respons imun yang sama. Contohnya, vaksin Bacillus Calmette-Guerin (BCG) yang dikembangkan untuk infeksi tuberkolosis (TBC).

“Misalnya, pada BCG itu bukan tuberkolosis tapi spesies lain karena memiliki sifat sama dalam menimbulkan respons kekebalan pada manusia. Bisa merangsang proses respons imun yang sama, ini yang harus dibuktikan juga, maka ada studi fase ketiga ini,” kata Tri.

Semua relawan yang berkontribusi akan diasuransikan selama masa pengujian. Menurut Manajer Lapangan Uji Klinis Vaksin Covid-19 Eddy Fadlyana, perusahaan yang akan menjadi pihak pemberi asuransi adalah PT Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 (Bumida). Melalui perusahaan ini, relawan yang ikut serta akan mendapatkan jamian kesehatan. “Jadi, semua jenis penyakit ringan sampai berat selama periode penelitian,” ujar Eddy.

Ketua Tim Peneliti Uji Klinis Vaksin Covid-19 dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Kusnandi Rusmil, mengatakan, para relawan akan dipantau seiap hari oleh tim setelah mendapatkan suntikan vaksin maupun placebo.

“Terus kami pantau ketat, 3 hari, 5 hari, 14 hari, dan seterusnya. Kalau dia sakit, apakah gejala dari vaksin itu atau tidak,” ujar dia.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat