Anggota Tim Rukyatul Hilal Kanwil Kementerian Agama DKI Jakarta melakukan pemantauan hilal di Gedung Kanwil Kemenag DKI Jakarta, Jakarta Timur, Selasa (21/7). Kementerian Agama menggelar pemantauan hilal (rukyatul hilal) untuk penetapan awal 1 Dzulhijjah | Republika/Thoudy Badai

Khazanah

Keutamaan Puasa Sunah di Awal Dzulhijjah

Pada bulan Dzulhijjah terdapat momen istimewa bagi umat Islam untuk mendulang pahala.

OLEH FEBRYAN A, MABRUROH

Hari ini bertepatan dengan tanggal 1 Dzulhijjah 1441 H. Jangan biarkan bulan Dzulhijah berlalu begitu saja. Pada bulan ini terdapat momen istimewa bagi umat Islam untuk mendulang pahala, salah satunya melalui puasa sunah pada sembilan hari pertama bulan Dzulhijjah.

Rasulullah SAW memang menganjurkan umatnya untuk banyak beramal saleh pada bulan Dzulhijjah. Sebab, pahalanya sebanding dengan orang yang mati syahid di medan perang.

Diriwayatkan oleh Ibnu 'Abbas RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada hari-hari yang amal salehnya paling disukai oleh Allah SWT daripada hari-hari ini, yaitu 10 hari pertama bulan Dzulhijjah." Lalu, bertanya para sahabat, "Sekalipun jihad fi sabilillah, wahai Rasulullah?" Rasulullah SAW menjawab, "Sekalipun jihad fi sabilillah, kecuali seorang yang keluar (jihad fi sabilillah) dengan dirinya dan hartanya kemudian tidak kembali."

Oleh karena itu, sebagaimana termaktub dalam buku Hikmah dan Rahasia Puasa oleh al-Ghazali, umat Islam dianjurkan melaksanakan puasa sunah pada sembilan hari pertama bulan Dzulhijjah. Puasa-puasa tersebut yaitu, pertama, puasa pada tanggal 1-7 Dzulhijjah. Keutamaan puasa pada tujuh hari pertama Dzulhijjah ini pernah disabdakan Rasulullah SAW sebagaimana diriwayatkan Ibnu 'Abbas RA (Al-Ghazali dkk, 2004: 131).

Hari pertama Dzulhijjah adalah hari ketika Allah mengampuni Nabi Adam AS. Barang siapa yang berpuasa pada hari itu, Allah akan mengampuni segala dosanya.

Hari kedua Dzulhijjah adalah hari ketika Allah mengabulkan doa Nabi Yunus AS dengan mengeluarkannya dari mulut ikan. Siapa yang berpuasa pada hari itu seakan-akan dia telah beribadah selama setahun penuh tanpa disertai kemaksiatan sekejap mata sekalipun.

Hari ketiga Dzulhijjah ialah hari dikabulkannya doa Nabi Zakaria AS. Barang siapa yang berpuasa pada hari itu, Allah akan mengabulkan doanya.

Hari keempat ialah hari kelahiran Nabi Isa AS. Barang siapa yang berpuasa pada hari itu akan diselamatkan dari kesengsaraan dan kemiskinan.

Hari kelima ialah hari kelahiran Nabi Musa AS. Barang siapa yang berpuasa pada hari itu akan terbebas dari kemunfikan dan siksa kubur.

Hari keenam ialah hari Allah membuka pintu kebajikan bagi para Nabi-Nya. Barang siapa yang berpuasa pada hari itu, Allah akan memandangnya dengan pandangan rahmat dan tidak akan disisihkan.

Hari ketujuh ialah hari ditutupnya pintu-pintu jahanam dan tidak akan dibuka kembali sebelum hari yang ke-10. Barang siapa yang berpuasa pada hari itu, Allah akan menutup 30 pintu kesusahannya dan kesukaran serta membuka 30 pintu kesenangan dan kemudahan.

Selain puasa sunah pada tanggal 1-7 Dzulhijah, ada pula puasa sunah pada 8 Dzulhijjah atau puasa tarwiyah.

Rasululah SAW bersabda, barang siapa yang berpuasa pada hari itu akan memperoleh pahala yang tidak diketahui besarnya kecuali oleh Allah SWT.

"Puasa tarwiyah dan Arafah merupakan puasa untuk memperingati kisah ketaatan Nabi Ibrahim AS saat beliau bermimpi menyembelih anaknya, Nabi Ismail AS," demikian ditulis Nur Solikin dalam Buku Pintar Puasa Wajib & Sunnah (2018: 82).

Lalu, ada puasa pada 9 Dzulhijjah atau puasa Arafah. Puasa ini disunahkan bagi mereka yang sedang tidak melaksanakan ibadah haji. Barang siapa berpuasa pada hari itu, puasanya menjadi tebusan dosa untuk setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat