Petugas pemadam kebakaran menyemprotkan disinfektan di Vihara Nana Dasana di Jakarta, Kamis (9/7). | EPA-EFE/Bagus Indahono

Nasional

Kasus Positif Covid-19 Terus Naik, Jangan Lengah!

Kasus positif yang terus naik sudah seharusnya membuat kita jangan lengah.

Sejak era transisi menuju kenormalan baru, masyarakat yang positif Covid-19 bukannya berkurang. Secara nasional dari hari ke hari angka kasus positif terus bertambah. Bahkan, angka masyarakat yang tertular berada di atas 1.000 setiap harinya dan mencapai rekor.

Kemarin, jumlah kasus baru yang positif kembali mencapai rekor baru. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto melaporkan, ada 2.657 kasus baru positif Covid-19 di Indonesia sehingga secara keseluruhan menjadi 70.736 kasus hingga Kamis (9/7).

Kita tentu prihatin dengan angka yang tinggi tersebut. Bagaimana tidak, era transisi menuju new normal seharusnya dibarengi dengan turunnya jumlah korban positif Covid-19. Sebab, era transisi ini sudah semestinya menjadi tahapan menuju masa kenormalan baru, yang dibarengi angka-angka positif korona ikut menurun, bukan malah naik.

 
Jumlah angka-angka positif yang terus naik dari hari ke hari sudah seharusnya menjadi peringatan. Tidak hanya bagi pemerintah pusat, tetapi juga pemerintah daerah. 
 
 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut Indonesia kembali dihadapkan pada 'lampu merah' dalam penanganan Covid-19 dengan 2.657 kasus baru positif dalam 24 jam terakhir. Dari 2.657 kasus baru kemarin, total ada 1.262 kasus positif Covid-19 di Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD) di Bandung, Provinsi Jawa Barat.

Data pemerintah sampai kemarin menyebutkan, total kasus positif mencapai 70.736 orang. Sementara 1.066 orang dinyatakan sembuh dari Covid-19 sehingga jumlah total orang sembuh Covid-19 mencapai 32.651 orang. Sedangkan 58 orang meninggal, dengan demikian jumlah keseluruhan kasus meninggal akibat Covid-19 mencapai 3.417 orang.

Pengawasan ketat dilakukan terhadap 38.498 orang dalam pemantauan (ODP) dan 13.732 pasien dalam pengawasan (PDP). Pada Kamis (9/7), dilakukan pemeriksaan terhadap 23.832 spesimen. Total spesimen yang diperiksa sampai saat ini 992.069 spesimen.

Jumlah angka-angka positif yang terus naik dari hari ke hari sudah seharusnya menjadi peringatan. Tidak hanya bagi pemerintah pusat, tetapi juga pemerintah daerah. Di samping itu, yang lebih penting lagi adalah masyarakat, termasuk  lembaga pendidikan, lembaga bisnis, dan lembaga lainnya yang memungkinkan berkumpulnya masyarakat.

Memang ada beberapa faktor yang menyebabkan angka positif Covid-19 terus naik di dalam negeri. Jumlah spesimen yang diperiksa per harinya jauh lebih tinggi dibandingkan saat awal-awal wabah Covid-19. Faktor lainnya adalah pelonggaran aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sehingga aktivitas interaksi masyarakat sekarang menjadi lebih tinggi. Kerumunan orang di tempat-tempat umum, seperti di stasiun, terminal angkutan umum, pasar, dan perkantoran saat ini layaknya seperti sebelum adanya wabah Covid-19. 

 
Masyarakat jangan terlena bahwa wabah Covid-19 sudah pergi. Perlu terus ditanamkan kesadaran kepada masyarakat bahwa wabah ini masih mengancam.
 
 

Namun, kita tidak bisa menyalahkan jumlah naiknya korban positif Covid-19 karena dua faktor di atas. Dalam hal jumlah spesimen yang diperiksa, memang sudah seharusnya angkanya lebih tinggi dari hari ke hari. Di sejumlah negara, jumlah spesimen yang diperiksa sudah berkali lipat dari Indonesia. Contohnya India, jumlah orang yang dites mencapai 250 ribu setiap harinya.

Sementara itu, kita juga tidak mungkin terus berdiam diri di rumah seperti saat penerapan PSBB. Karena ekonomi kita juga akan semakin terpuruk dan hal ini akan berpengaruh terhadap daya beli masyarakat yang semakin terpukul. Di berbagai negara, aktivitas warganya sudah seperti di Indonesia. Mereka memasuki tahapan new normal.

Yang perlu sekarang terus digencarkan adalah penerapan protokol kesehatan. Masyarakat jangan terlena bahwa wabah Covid-19 sudah pergi. Perlu terus ditanamkan kesadaran kepada masyarakat bahwa wabah ini masih mengancam. Karena itu, menggunakan masker, selalu mencuci tangan, dan berusaha untuk menghindari kerumunan orang menjadi kunci untuk menekan peningkatan penyebaran wabah Covid-19. 

Pemerintah, baik di pusat maupun di daerah, harus terus memberikan sosialisasi kepada masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan secara disiplin. Sosialisasi tersebut harus juga dilakukan oleh tokoh-tokoh masyarakat, termasuk para tokoh agama. Tempat ibadah bisa dijadikan oleh para tokoh agama untuk melakukan sosialisasi pentingnya menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat