Presiden Donald Trump berpidato di Mount Rushmore National Memorial, Jumat (3/7). | AP Photo/Mark Thompson

Kisah Mancanegara

Trump Disebut Hentikan Rencana Aneksasi Israel

Israel diperingatkan tentang kemungkinan terjadinya intifada ketiga.

OLEH KAMRAN DIKARMA 

Mantan ketua parlemen Israel (Knesset) Abraham Borg mengatakan, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menghentikan rencana Israel untuk mencaplok sebagian wilayah Tepi Barat. Hal itu dia ungkap dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Italia, Il Fatto Quotidiano.  "Dia (Trump) tidak punya waktu untuk membantu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam mengimplementasikan pencaplokan Tepi Barat," kata Borg saat ditanya alasan mengapa Trump menghentikan rencana Israel mencaplok Tepi Barat, dikutip laman Anadolu Agency, Ahad (5/7). 

Borg pun sempat ditanya tentang waktu eksekusi kebijakan pencaplokan Tepi Barat yang sebelumnya diagendakan pada 1 Juli lalu. "Sangat sulit, jika bukan tidak mungkin, untuk menetapkan ekspektasi pada pencaplokan karena tidak ada transparansi dalam rencana ini, tidak ada yang tahu detailnya," ujarnya. 

Pencaplokan sebagian wilayah Tepi Barat rencananya dilakukan pada Rabu (1/7) lalu. Namun, Netanyahu memutuskan menunda pelaksanaannya. AS selaku pendukung rencana pencaplokan dilaporkan belum bisa menerima skema yang disiapkan Israel terkait aneksasi Tepi Barat.  Di sisi lain, terdapat keretakan di tubuh pemerintahan Netanyahu, khususnya dengan Ketua Blue and White Party Benny Gantz yang saat ini menjabat sebagai menteri pertahanan Israel. 

Rencana pencaplokan Tepi Barat telah dikritik komunitas internasional, termasuk PBB, Uni Eropa, dan Indonesia. Hal itu dianggap melanggar hukum internasional dan membahayakan prospek perdamaian serta solusi dua negara Israel-Palestina.

Sementara, penasihat presiden Palestina Nabil Shaath memperingatkan Israel tentang kemungkinan terjadinya intifada (gerakan perlawanan) ketiga jika rencana pencaplokan Tepi Barat dilanjutkan. Dia menyebut, hal itu tak hanya akan terjadi di Tepi Barat, tapi juga Jalur Gaza. 

"Ketika segala sesuatunya bergejolak dan menjadi intifada sepenuhnya, kita akan melihat kombinasi kekuatan antara Gaza dan Tepi Barat," kata Shaath saat diwawancara lembaga penyiaran The Kan pada Sabtu (4/7), dikutip laman Times of Israel

photo
Pendukung Hamas sambil mengenakan topeng meneriakkan penentangan terhadap rencana Israel menganeksasi sepertiga wilayah Tepi Barat, Palestina - (AP/Adel Hana)

Sebelumnya, Fatah dan Hamas berjanji bersatu untuk menentang rencana pencaplokan Tepi Barat oleh Israel. Pejabat senior dari kedua belah pihak telah melakukan konferensi pers bersama yang jarang terjadi pada Kamis (2/7). 

Dia memperkirakan gerakan perlawanan itu akan didanai oleh dunia Arab. Shaath mencatat Arab Saudi mengirim miliaran dolar AS selama beberapa hari pertama peristiwa intifada kedua yang meletus pada awal 2000-an.

Kala itu terjadi rentetan serangan bom bunuh diri dan aksi ofensif lainnya. Hal tersebut menyebabkan lebih dari seribu warga Israel tewas. Sebelumnya Fatah dan Hamas berjanji bersatu untuk menentang rencana pencaplokan Tepi Barat oleh Israel. Pejabat senior dari kedua belah pihak telah melakukan konferensi pers bersama yang jarang terjadi pada Kamis (2/7).

"Kami akan memberlakukan semua langkah yang diperlukan untuk memastikan persatuan nasional dalam upaya menentang pencaplokan (Tepi Barat)," ujar pejabat senior Fatah Jibril Rajub dalam konferensi pers di Ramallah, dikutip laman Al Araby.

Pejabat Hamas Saleh al-Arouri turut berpartisipasi melalui telekonferensi dari Beirut, Lebanon. "Hari ini kami ingin berbicara dengan satu suara," ujarnya menyambut pernyataan Rajub.

Arouri sangat menyambut konferensi pers bersama tersebut. Dia menggambarkan konferensi itu sebagai kesempatan untuk memulai fase baru antara Hamas dan Fatah yang terlibat perselisihan selama lebih dari satu dekade terakhir.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat