Satgas Kampung Tangguh membagikan alat pelindung wajah (face shield) kepada pedagang di Pasar Keputih, Surabaya, Jawa Timur, Ahad (28/6). | Didik Suhartono/ANTARA FOTO

Nasional

Gugus Tugas: Waspadai Tiga Tempat Penularan Covid-19

Penambahan kasus positif harian Covid-19 masih terbilang tinggi.

JAKARTA – Pemerintah mewanti-wanti masyarakat agar benar-benar menjalankan protokol kesehatan di tengah penerapan new normal atau kenormalan baru. Masyarakat diminta tidak lupa bahwa pandemi Covid-19 masih berlangsung, dengan penambahan angka harian yang masih tinggi.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, ada setidaknya tiga titik yang dianggap rawan terjadi penularan Covid-19 di tengah kenormalan baru. Sejak dijalankannya kebiasaan baru kendati pandemi masih berlangsung, berangsur-angsur aktivitas masyarakat sudah kembali pulih.

“Tempat yang rawan penularan adalah tempat di mana orang memungkinkan untuk bertemu, berkumpul dalam waktu cukup lama. Misalnya di kantor. Kita harus perhatikan pengaturan tempat kerja sehingga penjagaan jarak bisa dilakukan,” kata dia, Ahad (28/6).

Selain kantor, pasar juga dianggap paling rawan terjadi penularan Covid-19. Di tempat inilah bertemu penjual dan pembeli setiap hari, bahkan pengunjung pasar bisa berbeda-beda setiap harinya. Yuri meminta Gugus Tugas daerah untuk melakukan pengaturan terhadap operasional pasar agar protokol kesehatan benar-benar dipatuhi oleh penjual dan pembeli.

Kemudian ada juga rumah makan dan warung makan yang dianggap rawan terjadi penularan Covid-19. Warung makan yang dimaksud terutama yang berada di lokasi keramaian kantor. Menurutnya, para pegawai kantor harus mewaspadai hal ini sehingga penerapan protokol kesehatan bisa dijalankan saat berkunjung ke warung makan saat jam istirahat siang.

Rekor sembuh

Jumlah pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh secara harian menyentuh rekor tertingginya. Selama 24 jam terakhir, sejak Sabtu (27/6) hingga Ahad (28/6), tercatat ada 1.027 pasien yang dinyatakan sembuh, sehingga totalnya mencapai 22.936 pasien sembuh.

Pasien Covid-19 dinyatakan sembuh setelah mendapat hasil tes PCR negatif dua kali berturut-turut. Pasien sembuh terbanyak pada Ahad (28/6) disumbang Provinsi Papua yakni sejumlah 335 orang. Namun, jumlah pasien sembuh di Papua adalah akumulasi dari temuan beberapa hari terakhir.

“Dinas kesehatan setempat belum melakukan konfirmasi orang perorang. Data ini sebenarnya adalah data yang sudah di-collect sejak kemarin,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto.

Menyusul Papua, ada DKI Jakarta dengan jumlah pasien Covid-19 yang sembuh sebanyak 255 orang. Kemudian selanjutnya Jawa Timur dengan 101 orang sembuh, Kalimantan Selatan dengan 80 pasien sembuh, Sulawesi Selatan dengan 60 orang sembuh, dan provinsi lain dengan jumlah pasien sembuh yang lebih sedikit.

Kendati tingkat kesembuhan terus menanjak naik, namun penambahan kasus positif harian masih terbilang tinggi. Tercatat ada 1.198 kasus positif baru dalam 24 jam terakhir. Dari angka tersebut, Jawa Timur masih menjadi provinsi dengan penambahan kasus harian tertinggi yakni 330 kasus baru. Kemudian disusul Sulawesi Selatan dengan 192 kasus baru, Jawa Tengah dengan 188 kasus baru, DKI Jakarta dengan 125 kasus baru, dan Kalimantan Selatan dengan 73 kasus baru.

photo
Pedagang dengan masker di wajahnya melayani pembeli dari balik sekat plastik pemisah di Pasar Santa, Jakarta, Sabtu (27/6). - (ANTARA FOTO/RENO ESNIR)

Penambahan kasus hari ini juga semakin mengukuhkan posisi Jawa Timur sebagai provinsi dengan angka kumulatif kasus positif terbanyak nasional. Sedangkan DKI Jakarta menduduki posisi kedua.

Yurianto menjelaskan, angka penambahan kasus hari ini didapat dari pengujian terhadap 17.230 spesimen. Angka ini menurun dibanding kapasitas uji pada Sabtu (27/6) yakni sebanyak 21.589 spesimen. Menurunnya kapasitas uji spesimen disebabkan sejumlah laboratorium yang libur pada akhir pekan.

Indonesia memang mulai konsisten mencatatkan penambahan kasus harian di kisaran 800 sampai 1.300 orang per hari selama nyaris sebulan terakhir. Pemerintah mengklaim, penambahan kasus yang cukup tinggi disebabkan kapasitas uji spesimen yang terus meningkat.

Pemprov Jatim menyiapkan sejumlah rancangan dalam menekan laju jumlah positif Covid-19. Salah satunya dengan membentuk Tim Gabungan  Forkopimda Jawa Timur dan Gugus Tugas Surabaya Raya.

“Yaitu Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, dan Kabupaten Gresik yang saat ini menjadi wilayah penyebaran tertinggi di Jatim. Pembentukan tim ini bertujuan untuk mengintensifkan koordinasi dalam sinergi, kolaborasi dan evaluasi,” kata Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, di Surabaya.

Rancangan aksi berikutnya, Pemprov Jatim akan terus memasifkan tes, pelacakan, isolasi dan penyembuhan pasien positif. Upaya ini dilakukan melalui penerjunan Tim Gabungan Covid-19 Hunter Dinas Kesehatan lokal. Tim akan lebih dikhususkan di klaster utama Surabaya Raya untuk melakukan uji Covid-19 dan isolasi.

photo
Pekerja jasa penyeberangan mengikuti rapid test atau tes cepat COVID-19 di kawasan Pelabuhan Sanur, Denpasar, Bali, Sabtu (27/6/2020). Tes cepat COVID-19 tersebut diikuti 208 orang sebagai tahapan awal menuju adaptasi normal baru di kawasan pariwisata dan jalur penyeberangan wisatawan ke pulau Nusa Penida - (ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo)

Tim Gabungan Covid-19 Hunter juga ditugaskan melakukan pelacakan minimal 20 orang per kasus positif. Menurut Khofifah, saat ini kapasitas mesin PCR di Jatim dapat melakukan tes 2.250 per hari. Hal ini berarti uji Covid-19 bisa mencapai 13.500 spesimen dalam sepekan. Khofifah berencana akan memperbanyak mesin PCR sehingga dapat memaksimalkan tes Covid-19 ke depannya.

Kapasitas pemeriksaan tes usap untuk dua unit mobil laboratorium PCR milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang diperbantukan di Kota Surabaya, Jawa Timur, ditambah. Kapasitas tes kini bisa menjadi sekitar 500 tes usap per hari. 

Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya Febria Rachmanita mengatakan, sasaran tes usap tersebut untuk semua masyarakat terutama orang dalam pemantauan (ODP), pasien dengan pengawasan (PDP) dan orang tanpa gejala (OTG), orang dengan risiko (ODR). “Sabtu (27/6) kemarin langsung dioperasikan dua unit mobil itu. Ada yang melakukan tes usap di Asrama Haji dan ada pula yang di Gelora Pancasila,” ujar dia.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat