Warga penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) menunjukkan uang tunai yang diterima di Bank Kalteng, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Ahad (31/5). | Makna Zaezar/ANTARA FOTO

Nasional

Mendes: Petani Penerima BLT Terbanyak

Jika dilihat dari jumlah kabupaten belum secara merata menyalurkan dana desanya.

JAKARTA—Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengeklaim, keluarga penerima manfaat (KPM) bantuan langsung tunai (BLT) Dana Desa adalah petani dan buruh tani. Ia menuturkan, presentase penerima dari pekerjaan ini sebanyak 6.297.025 atau 88 persen dari 7.181.331 KPM yang telah menerima BLT dana desa.

Penerima terbanyak kedua terbanyak adalah pedagang dan UMKM sebanyak 394.345 atau lima persen. Sementara, ketiga adalah nelayan sebanyak 316 ribu KPM atau sekitar empat persen, buruh pabrik sebanyak 138.754 atau dua persen, dan terakhir guru, yakni 36.179 KPM atau satu persen.

"Jadi, terbesar penerima BLT dana desa ialah petani dan buruh tani, yakni 88 persen. Ini sesuai kondisi desa desa kita yang mayoritas pertanian," ujar Abdul Halim saat konferensi pers virtual, Senin (22/6).

Ia juga menjelaskan alasan jumlah penerima manfaat BLT dana desa dari kelompok buruh pabrik hanya dua persen, padahal jumlah buruh di Indonesia cukup banyak. Hal ini karena kelurahan tidak masuk dalam penerima BLT Dana Desa lantaran buruh lebuh banyak berada di kota-kota. Mendes mengatakan, BLT Dana Desa yang telah terserap hingga 21 Juni sekitar Rp 4,3 triliun. Jumlah BLT Dana Desa ini sudah diterima sebanyak 7.181.331 KPM.

Ia menguraikan, di antara tujuh juta KPM itu, terdapat KPM khusus, yakni 1.938.959 KPM yang kepala keluarganya adalah perempuan kepala keluarga dan 278.084 KPM yang anggota keluarganya ada yang menderita penyakit kronis atau menahun. Sementara, dari sisi jumlah desa yang telah menyalurkan BLT dana desa per 21 Juni, sebanyak 68.103 desa.

Jumlah ini setara dengan 91 persen dari 73.692 desa yang telah menerima dana desa dalam rekening kas. "Sudah 91 persen desa yang salur, mudah-mudahan minggu ini sudah selesai semua, dalam artian desa yang menyalurkan BLT dana desa sudah semua, dan desa yang tidak salurkan yang memang tidak membutuhkan ya tidak masuk 100 persen," ujar Abdul Halim.

Kendati demikian, jika dilihat dari jumlah kabupaten belum secara merata menyalurkan dana desanya. Hingga saat ini, sudah ada 316 kabupaten yang 100 persen melakukan penyaluran. Kemudian, 75 kabupaten yang penyalurannya 75 sampai 99 persen. Lalu, 36 kabupaten kota yang penyalurannya 50 sampai 74 persen. Sementara, yang menyalurkan satu sampai 49 persen 20 kabupaten dan tujuh kabupaten yang sama sekali belum menyalurkan BLT Dana Desa.

"Yang belum sudah berkurang banyak, dulu saya mengatakan ada 11 sekarang tujuh yang belum sama sekali," katanya. Tujuh kabupaten itu, enam berada di Papua dan satu di Kepulauan Morotai, Maluku Utara. Abdul Halim menjelaskan, kondisi geografis membuat penyaluran BLT dana desa di enam kabupaten tersebut jadi terhambat. Namun demikian, ia berharap, kendala tersebut bisa segera diselesaikan.

"Itu karena geografis dan komunikasi sehingga ini terbukti dari perjalanan kemarin, ketika kita mengatakan ada 11 waktu itu tinggal delapan yang belum, yang lain sudah salur, bisa saja sekarang saya bilang tujuh tapi sudah tambah," ujarnya.

Sebelumnya, Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar mengeluarkan Peraturan Menteri Desa terkait perpanjangan BLT Dana Desa. Dengan Permendes ini, penyaluran BLT Dana Desa diperpanjang selama tiga bulan berikutnya. Penyaluran BLT Dana Desa tahap kedua nantinya ini akan dimulai pada Juli, Agustus, September. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat