Ilustrasi doa memohon Allah mengatasi wabah korona. | Republika/Putra M. Akbar

Kabar Utama

Saatnya Memanjatkan Doa Memohon Allah Mengatasi Korona

Doa menjadi kekuatan membangkitkan optimisme dunia menghadapi pandemi korona yang berkepanjangan.

 

Wabah korona tak hanya diselesaikan oleh tangan manusia. Sebab manusia memiliki keterbatasan. Karena itu, manusia harus memohon kepada Allah agar memberikan kekuatan-Nya untuk mengatasi wabah tersebut. Caranya dengan memanjatkan doa yang oleh Rasulullah disebut sebagai senjata orang-orang beriman.

 

Grand Syekh Al-Azhar, Prof Ahmad at-Thoyyib, mengimbau semua pihak melakukan doa serentak di seluruh dunia pada 14 Mei 2020. Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Prof KH Din Syamsuddin, menyambut seruan dan imbauan yang bertepatan dengan 21 Ramadhan 1441 Hijriyah itu.

 

Din menyeru seluruh ormas dan umat Islam di Indonesia agar memanjatkan doa khusus untuk kemanusiaan pada Kamis (14/5). Doa diniatkan khusus untuk memohon pertolongan dari Allah SWT agar dunia dan manusia terbebas dari wabah virus korona atau Covid-19. 

 

Dengan doa yang dipanjatkan secara serentak oleh seluruh umat manusia di dunia pada bulan yang sangat penuh dengan keberkahan, dia berharap, Allah SWT akan menurunkan pertolongan dengan membebaskan dunia dari wabah Covid-19. Dia juga berharap, Allah SWT menurunkan limpahan rahmat, hidayah, dan ma'unah-Nya.

 

"Tatanan dunia saat ini dengan adanya wabah Covid-19 telah berubah secara sosial, budaya, keagamaan, dan ekonomi. Maka, perlunya semua pihak mengintrospeksi dan memperbaiki diri agar dunia kembali pada tatanannya yang damai dan sejahtera," kata Din melalui pesan tertulis yang diterima Republika, Senin (11/5).

 

photo
Seorang pedagang berdoa usai melaksanakan shalat di salah satu los Pasar Tradisional Masomba Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (26/3/2020). Pasar tradisional tersebut sepi dari pengunjung setelah pemerintah mengumumkan masuknya Virus Corona ke wilayah Indonesia dan dilakukannya pembatasan bagi warga untuk berkumpul dan berada di tempat ramai - (ANTARAFOTO)
 
Doa dapat dilakukan di berbagai tempat. Siapa pun dapat melaksanakan ritual ini. Tradisi agama di dunia juga memiliki tuntunan berdoa. Seluruh umat manusia dari berbagai latar belakang keimanan yang beragam dapat sama-sama berdoa, memohon kebaikan untuk kehidupan dunia yang saat ini dihujam pandemi korona.
 
 

 

Wabah korona yang menyebar sejak tahun lalu tak henti-hentinya menelan korban jiwa. Hingga Senin (12/5) terdapat 14.265 kasus. 2.881 di antaranya sudah sembuh. Kemudian ada 991 orang meninggal dunia. Jumlah kasus baru terus bertambah dari hari ke hari, seperti binatang buas yang tak pernah kenyang makan.

 

photo
Romo berdoa ketika mengikuti Ibadah Jumat Agung di Gereja Katedral Surabaya, Jawa Timur, Jumat (10/4/2020). Ibadah untuk mengenang sengsara dan wafatnya Yesus tersebut disiarkan secara langsung melalui dalam jaringan agar umat Katolik melakukan ibadah dari rumahnya masing-masing guna mencegah penyebaran Virus Corona (COVID-19) - (ANTARAFOTO)

Pimpinan Pondok Modern Tazakka, KH Anizar Masyhadi, mengatakan, doa bersama secara serentak ini merupakan imbauan para tokoh agama, kepala negara, dan ketua-ketua organisasi internasional. Mereka di antaranya Grand Syekh Al-Azhar, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Dewan Masjid Indonesia (DMI), Paus Franciscus, Emir Abu Dhabi, Raja Bahrain, Sekretaris Jenderal Liga Dunia Islam, dan Persatuan Negara Arfika.

 

"Insya Allah, PP Muhammadiyah, PBNU, PMI juga akan menyerukan hal yang sama agar 14 Mei menjadi hari internasional untuk doa bersama secara serentak memohon kepada Allah SWT agar segera dapat terhindar dari wabah yang melanda seluruh dunia," kata KH Anizar. 

 

Doa bersama ini adalah wujud kebersamaan, bukan saja untuk kelompok dan bangsa, tapi juga dunia. Semuanya diajak untuk bermunajat, mengangkat kedua tangan, merendahkan diri, dan mengagungkan Allah dengan segala sifat-sifat-Nya.

Usaha manusia hanyalah jalan kecil menggapai tujuan dan harapan. Yang terbesar adalah kehendak Allah. Salah satu jalan menuju kehendak Allah adalah doa. “Mari bersama-sama kita rayu dan bermanja kepada Allah agar Yang Mahakuasa menyayangi kita dan membebaskan kita dari segala wabah dan bahaya,” kata Anizar.

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat