Sejumlah prajurit TNI mengusung peti jenazah dari Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso saat upacara pelepasan di rumah duka kawasan Bambu Apus Raya, Jakarta Timur, Ahad (10/5). Mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso meninggal dunia usai dirawa | M RISYAL HIDAYAT/ANTARA FOTO

Kabar Utama

TNI Kibarkan Bendera Setengah Tiang Hormati Djoko Santoso

Di mata kolega, Djoko Santoso sebagai seorang prajurit yang humanis.

 

JAKARTA -- Mantan panglima TNI Jenderal (Purn) Djoko Santoso, meninggal dunia, Ahad (10/5) pukul 06.30 WIB. Sosok yang menjadi orang kepercayaan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto itu menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto. Ia meninggal dunia pada usia 67 tahun.

Djoko Santoso adalah panglima TNI pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Laki-laki yang lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 8 September 1952 itu mengawali karier militernya setelah lulus Pendidikan Akademi Militer di Magelang 1975.

Kariernya terus melejit setelah menjabat panglima Kodam XVI/Pattimura dan Panglima Komando Operasi Pemulihan Keamanan yang berhasil meredam konflik di Maluku. Kemudian, ia melanjutkan karier menjadi panglima Kodam Jaya. Pada 2003, Djoko Santoso diangkat menjadi wakil kepala Staf TNI AD. Kemudian pada 2005 ia menjabat sebagai kepala Staf TNI AD dan pada 2007 dipercaya sebagai panglima TNI hingga 2010.

Setelah pensiun dari jabatan militer, Djoko mengikuti Prabowo membesarkan Partai Gerindra. Ia berhasil membawa pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno terpilih dalam Pilgub DKI Jakarta dari kursi ketua Dewan Pengarah. Namun, ia tidak berhasil memuluskan langkah Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dari kursi ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) saat Prabowo-Sandi berkontestasi di Pilpres 2019 menantang pejawat Jokowi-Ma'ruf Amin.

 
Bapak orang yang sangat baik dan Bapak betul-betul memiliki banyak jasa untuk bangsa ini, kami, dan keluarga. Semua orang tentunya kehilangan Bapak.
SANDIAGA UNO, Pengusaha
 

Juru Bicara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, menuturkan, bagi Prabowo, Djoko Santoso adalah seorang prajurit sejati. "Bagi Pak Prabowo, Pak Djoksan (Djoko Santoso) adalah tipe prajurit sejati. Beliau orang yang lurus dan berintegritas tinggi, sangat loyalitasnya tinggi," kata Dahnil kepada Republika, Ahad (10/5).

Dahnil mengaku, selama Djoko Santoso menjadi salah satu bawahan Prabowo di TNI, Prabowo menyebut bahwa Djoko adalah prajurit yang sangat berprestasi dan memiliki karir militer cemerlang. "Selain setia bersama Pak Prabowo Subianto sejak di TNI, setelah pensiun beliau juga tetap bersama Pak Prabowo Subianto di Partai Gerindra dan berjuang bersama," ujarnya.

Sandiaga Uno mengakui, banyak pelajaran yang sudah ia dapatkan selama mengenal Djoko Santoso. Ia mengatakan, selama bergabung di Gerindra, Sandi mendapatkan banyak nasihat dan petuah untuk menyikapi bagaimana agar setiap orang bisa berkontribusi untuk bangsa ini. Bagi Sandi, yang paling diingatnya dari Djoko adalah pesannya untuk selalu mendahulukan Merah Putih dan bangsa Indonesia.

"Bapak orang yang sangat baik dan Bapak betul-betul memiliki banyak jasa untuk bangsa ini, kami, dan keluarga. Semua orang tentunya kehilangan Bapak," kata Sandiaga di Jakarta, Aahd (10/5).

Di mata kolega, Djoko Santoso sebagai seorang prajurit yang humanis. Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) mengakui Djoko adalah sosok jenderal yang merakyat. "Beliau adalah salah satu sosok jenderal yang betul-betul merakyat ya, dekat dengan rakyat, tidak menjaga jarak dengan kalangan sipil," kata Hidayat. Tidak hanya tidak berjarak dengan rakyat, Hidayat menjelaskan, Djoko juga dekat dengan umat Islam. Kedekatan Djoko terbukti dari keterlibatannya di Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI).

Di lingkup TNI, sebagai penghormatan kepada mantan panglima TNI Djoko Santoso, jajaran TNI dan TNI Angkatan Darat mengibarkan bendera setengah tiang. “Sebagai bentuk penghormatan dan rasa dukacita yang mendalam atas kepergian almarhum Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso, seluruh satuan jajaran TNI/TNI Angkatan Darat mulai hari ini mengibarkan bendera setengah tiang,\" kata Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Kolonel Inf Nefra Firdaus, di Jakarta, Ahad. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat