ZIS Digital Nahdliyin memindai QR Barcode untuk pembayaran zakat, infak dan sedekah secara non tunai melalui Go-Pay dalam peluncuran Kerjasama Strategis Pemberdayaan Ekonomi Umat berbasis Digital antara Gojek, Go-Pay dengan NU Care LazisNU di Jakarta, Sel | Tahta Aidilla/Republika

Cahaya Ramadhan

Sedekah, Ifthar, dan Ramadhan

Amalan utama pada Ramadhan yang meningkat pesat di kalangan umat adalah sedekah.

Oleh Ustaz Boby Herwibowo

 

“Sesungguhnya, orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipatgandakan (ganjarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.” (QS al-Hadid: 18).

Amalan utama pada Ramadhan yang meningkat pesat di kalangan umat adalah sedekah. Hampir semua badan dan lembaga amil zakat melaporkan bahwa lonjakan ziswaf saat Ramadhan berpuluh kali lipat dibandingkan bulan lainnya.

Mengapa orang gemar bersedekah di bulan Ramadhan? Orang banyak bersedekah di bulan Ramadhan, salah satu alasanya, karena momentum. Momentum puasa yang membuat orang merasakan lapar dan haus menambahkan rasa empati dan peduli kepada kaum yang berkekurangan.

Rasa empati itu kemudian membuat manusia jadi suka berbagi dan kepedulian meningkat. Momentum Ramadhan pun menjadi momentum sedekah, seperti sabda Nabi sallallahu alaihi wasallam yang artinya, “Dari Anas RA, ia berkata bahwa Rasulullah SAW pernah ditanya apakah sedekah yang paling utama? Beliau pun menjawab, ‘Sedekah yang paling utama adalah sedekah pada bulan Ramadhan,’” (HR Al-Baihaqi).

Para ulama Mazhab Syafi’i berpendapat bahwa sedekah di bulan Ramadhan mustahabbbun, amat disukai. “Para ulama dari kalangan kami (Madzhab Syafi’i) mengatakan bahwa bersikap dermawan itu sangat dianjurkan pada bulan Ramadhan. Pada sepuluh hari terakhir Ramadhan lebih utama karena mengikuti praktik yang dijalankan Rasulullah SAW dan para ulama salaf. Sebab, bulan puasa adalah bulan yang mulia karenanya kebaikan di dalamnya lebih utama dibanding bulan lain. Karena orang-orang fokus dengan puasa dan menambah intensitas ibadahnya dibanding dengan intensitas mencari nafkah untuk kehidupannya sehingga mereka membutuhkan uluran tangan dan bantuan,” (Muhyiddin Syaraf An-Nawawi, Al-Majmu’ Syarah Al-Muhadzdzab, Kairo-Dar Al-Hadits, 1421 H/2010 M, juz VII, hlm 576).

Tidak hanya itu, Rasulullah SAW juga makin gemar bersedekah dan bertambah dermawan jika Ramadhan menjelang. Hal ini diceritakan oleh Ibnu Abbas radhiallahu’anhuma, “Rasulullah SAW adalah orang yang paling dermawan. Dan Beliau lebih dermawan lagi ketika Ramadhan saat bertemu Jibril. Jibril menemuinya setiap malam untuk mengajarkan Alquran. Dan kedermawanan Rasulullah SAW melebihi angin yang berembus.” (HR Bukhari No 6).

Ibnu Rajab rahimahullah berkata, “Al juud berarti rajin dan banyak memberi (berderma).” (Lathaif Al-Ma’arif, hlm 291). Maksud hadis tersebut adalah Rasulullah SAW rajin memberi sedekah pada orang lain ketika Ramadhan. Maka, rajin bersedekah ketika Ramadhan adalah sunah Nabi Muhammad SAW.

Banyak cara dan kesempatan untuk bersedekah terbuka lebar di bulan Ramadhan. Beberapa di antaranya adalah sedekah di waktu pagi, memberi makan iftar (berbuka), fidyah, menyantuni anak yatim, serta zakatul fitri.

lullah SAW, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata, “Rasulullah SAW bersabda, ‘Tidak satu hari pun di mana pada pagi harinya seorang hamba ada padanya melainkan dua malaikat turun kepadanya, salah satu di antara keduanya berkata: Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak. Dan yang lainnya berkata: Ya Allah, hancurkanlah (harta) orang yang kikir.’” (HR Bukhari-Muslim).

Sementara, keutamaan sedekah memberi makan iftar akan mendapatkan pahala shaum dari orang yang menyantapnya. Rasulullah SAW bersabda, "Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.” (HR Tirmidzi No 807, Ibnu Majah No 1746, dan Ahmad 5: 192. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadis ini sahih).

Adapun fidyah adalah memberi makan orang miskin apabila kita meninggalkan shaum karena sakit dan tak mampu menjalankan shaum. Dengan besaran satu mud (cerukan kedua telapak tangan) makanan pokok sekira 0,6 kg bagi setiap hari yang ditinggalkan. "(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi, barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui." (QS al-Baqarah: 184).

Menyantuni anak yatim juga dapat dilakukan saat Ramadhan dan sepanjang tahun. Keutamaan menyantuni yatim adalah hidup bersama Rasulullah di surga. “Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini.” Kemudian Nabi SAW mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah Beliau, serta agak merenggangkan keduanya." (HR Bukhari).

Sedangkan, keutamaan zakatul fitri disebutkan oleh Rasulullah SAW, dari Ibnu Abbas RA, ia berkata, “Rasulullah SAW telah mewajibkan zakat fitri sebagai pembersih (penyucian diri) untuk orang yang berpuasa dari perbuatan sia-sia dan keji dan sebagai makanan untuk orang-orang miskin.” (HR Abu Daud).

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Mutiara Ramadhan

Sesungguhnya di dalam surga ada satu pintu yang disebut dengan Ar-Rayyan, yang pada Hari Kiamat orang-orang yang berpuasa masuk ke surga melalui pintu tersebut... HR ALBUKHARI No.1896

HIKMAH RAMADHAN

Image

Memahami Makna Ramadhan

Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.
Oleh

Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.