Persiapan penyelenggaraan mahya tahun lalu. | X90138

Cahaya Ramadhan

Tradisi Mahya Peninggalan Masa Kekhalifahan Utsmani

Pandemi korona membuat tradisi mahya tak seperti tahun lalu.

 

Cahaya bola-bola lampu tradisional bergantung di antara dua menara masjid di Turki. Lampu-lampu ini biasanya dipasang selama bulan suci Ramadhan.

Bola-bola lampu tersebut dikenal dengan sebutan Mahya, yaitu tradisi yang ada sejak masa Kekhalifahan Utsmani. Bola-bola lampu itu disusun sedemikian rupa sehingga membentuk sebuah pesan atau bendera Turki.

Proses menggantung bola-bola lampu diawasi oleh pakar seni. Awalnya, para seniman membuat sketsa yang dilanjutkan dengan pemasangan bola-bola lampu di tali untuk menggambarkan pesan yang ingin disampaikan. Selanjutnya, bola-bola lampu tersebut dinaikkan di antara menara masjid menggunakan katrol.

Bola-bola lampu menyampaikan pesan agama dalam huruf besar sehingga dapat terlihat dari jauh. Pesan tersebut dimaksudkan untuk memberi penghargaan dan menginspirasi umat Islam yang telah melaksanakan puasa.

Pada Ramadhan tahun ini yang terjadi di tengah pandemi membuat pesan tradisi Mahya berbeda dari biasanya. Orang-orang Turki kini terpaksa tetap tinggal di rumah.

Kahraman Yildiz merupakan salah satu pakar seni di Turki. Dia mengenakan masker untuk pertama kali dalam kariernya yang sangat panjang. Dia lantas menggantung bola-bola lampu di antara dua menara masjid berusia 400 tahun di Distrik Fatih, Istanbul.

"Kami memberikan pesan agama yang bagus selama Ramadhan," kata Yildiz dilansir di The Daily Star, Rabu (29/4).

Bola-bola lampu yang dipasang bertuliskan "Life Fits at Home" atau tinggal di rumah saja. Yildiz menggantung bola-bola lampu tersebut pada tali di antara menara dua masjid. Dia dan rekan-rekannya menjalankan tradisi Mahya sambil mematuhi aturan menjaga jarak sosial. Ada sekitar 112 ribu kasus positif virus korona di Turki.

Bola-bola lampu yang menggantung di antara dua menara masjid menyala setiap malam selama Ramadhan. Lampu tersebut dinyalakan saat waktu buka puasa tiba.

"Mahya telah memberikan pesan-pesan indah dengan kutipan dari ayat-ayat (Alquran) selama berabad-abad. Namun, tahun ini, untuk pertama kalinya kami memiliki Mahya yang kami gantung yang bertujuan untuk melindungi kesehatan kami," kata Direktur Jenderal Yayasan, Burhan Ersoy.

Burhan menyampaikan, Mahya lain yang digantung di menara-menara masjid ada yang bertuliskan "Tetap Bertanggung Jawab", "Tetap Sehat", dan "Tetap di Rumah, Tetap Sehat". Mahya yang menyampaikan pesan ini sengaja dibuat saat Turki memerangi pandemi Covid-19.

Tradisi baru Ramadhan juga terjadi di Kota Dearborn, Michigan, negara bagian Amerika Serikat (AS). Tradisi tersebut bisa dilakukan sambil tetap mematuhi aturan menjaga jarak sosial. 

Masyarakat Muslim di sana mengadakan kompetisi lampu Ramadhan. Kompetisi diharapkan mampu menyebarkan kegembiraan di tengah masyarakat Muslim dan membawa kembali semangat Ramadhan.

Biasanya, memang banyak Muslim mendekorasi rumah mereka selama Ramadhan. Masyarakat Muslim di Kota Dearborn kemudian mengubahnya menjadi sebuah kompetisi pada Ramadhan tahun ini.

Orang-orang diundang untuk mencalonkan rumah sendiri atau tetangga mereka. Caranya, dengan membagikan alamat mereka dan foto rumah mereka yang dihiasi pada 11 Mei 2020.

Foto-foto akan dibagikan di media sosial sehingga publik dapat memberikan suara mereka pada 10 rumah favorit dari masing-masing distrik. Para juri selanjutnya akan memilih rumah-rumah dengan dekorasi terbaik di kota.

Pembuat film dokumenter, Razi Jafri, dari Pusat Studi Amerika Arab, University of Michigan-Dearborn, merupakan penggagas kompetisi ini. Dia bekerja sama dengan Dewan Komunitas Muslim Michigan dan Festival Ramadhan Suhoor tahunan.

"Kompetisi ini akan membantu membangkitkan semangat dengan menyediakan proyek prososial yang positif bagi masyarakat agar mereka terlibat," kata Jafri, dilansir di CNN.

Menurut Jafri, kompetisi ini luar biasa karena masyarakat Muslim dan non-Muslim menjadi sangat bersemangat dengan tantangan itu. Ada begitu banyak energi positif yang telah keluar dari kegiatan ini.

Pemenang kompetisi di masing-masing distrik akan diumumkan sebelum Idul Fitri. Setiap pemenang akan menerima sertifikat dan keranjang hadiah dari restoran setempat. ed: qommarria rostanti

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Mutiara Ramadhan

Sesungguhnya di dalam surga ada satu pintu yang disebut dengan Ar-Rayyan, yang pada Hari Kiamat orang-orang yang berpuasa masuk ke surga melalui pintu tersebut... HR ALBUKHARI No.1896

HIKMAH RAMADHAN

Image

Memahami Makna Ramadhan

Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.
Oleh

Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.