Zakat merupakan ibadah sosial yang meringankan beban masyarakat miskin. | ANTARA FOTO

Cahaya Ramadhan

Ramadhan Tingkatkaan Ghirah Ibadah Sosial

Ibadah sosial meringankan penderitaan kaum dhuafa pada bulan Ramadhan.

 

 

 

 

JAKARTA – Rabithah Alawiyah mendorong anggotanya dan umat Muslim lain meningkatkan ibadah sosial saat Ramadhan. Masyarakat diimbau membantu orang-orang yang terdampak ekonomi akibat Covid-19.

 

Ketua Umum Rabithah Alawiyah, Habib Zen bin Umar Smith, mengatakan, pandemi Covid-19 membawa dua dampak dalam kehidupan masyarakat. Pertama, dampak secara medis di mana banyak orang terinfeksi virus dan melemahkan imunitas mereka. Dampak kedua, yaitu masalah sosial yang muncul akibat aktivitas ekonomi yang terganggu. Dampak ini terutama dirasakan masyarakat golongan ekonomi menengah ke bawah.

 

Menurut Habib Zen, Ramadhan 1441 Hijriyah menjadi kesempatan bagi setiap orang beribadah secara sosial. "Berbondong-bondong membantu saudara-saudara sesama bangsa Indonesia yang terdampak dengan adanya virus ini," ujarnya, saat dihubungi Republika, Kamis (23/4).

 

Dalam Hadis Qudsi, Allah SWT berfirman, "Aku (Allah SWT) bisa ditemui di sisi orang yang sedang sakit, orang-orang yang kelaparan, dan mereka yang menderita." Umat Muslim diwajibkan bergerak dalam kegiatan yang bersifat membantu saudara sesama yang lemah, baik dari sisi ekonomi maupun yang lain.

 

Habib Zen mengatakan, dari segi fikih, ibadah sosial lebih diutamakan dibandingkan ibadah individual. Untuk itu, dalam bulan penuh pahala ini, program-program Rabithah diarahkan ke sana. Setiap anggotanya, diminta mengerahkan bantuan kepada yang membutuhkan.

 

Sebanyak 68 cabang Rabithah diperintahkan mulai mengambil sikap membantu masyarakat. Bantuan sosial yang diberikan diharap dapat meringankan kehidupan sehari-hari mereka. Selain bantuan kepada masyarakat, yang tidak kalah penting saat ini adalah memberi perhatian dan bantuan kepada petugas medis.

 

Rabithah mengajak anggotanya patuh terhadap imbauan pemerintah dan rekomendasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) terkait pelaksanaan ibadah Ramadhan selama pandemi. Rekomendasi yang dikeluarkan diyakini pasti memiliki dasar-dasar fikih dan dalil yang kuat.

 

Hal ini berkaitan dengan larangan melakukan shalat berjamaah, termasuk shalat Jumat juga larangan untuk mudik. Dalam kondisi tha'un seperti ini, ada dalil yang menyebut kewajiban Muslim melaksanakan shalat Jumat menjadi pengecualian.

 

Karena berada di Indonesia, harus mengacu pada fatwa yang dikeluarkan MUI. Habib Zeb mengatakan, fatwa ini sama dengan apa yang dikeluarkan oleh al-Azhar maupun lembaga Islam lainnya di luar negeri.

 

Komunitas Gerakan Pemuda Muslim (GPM) Solo Raya sedih lantaran tidak bisa menggelar qiyamul lail bersama sepanjang malam saat Ramadhan. "Bagi GPM ini menjadi Ramadhan terberat, kami merasa ada sesuatu yang hilang," ujar Ketua GPM Solo Raya Mahdi Xmuff.

 

Meski tak bisa menggelar qiyamul lail bersama, Mahdi berharap, anggota GPM dan jamaah yang biasa mengikuti kegiatan GPM tetap melaksanakannya di rumah bersama keluarga. Sebagai ganti kegiatan Ramadhan nanti, GPM telah membuat program sosial. Tujuannya, untuk membantu sesama Muslim, terutama yang ekonominya terdampak karena pandemi Covid-19. 

 

Ramadhan dinilai menjadi peluang paling tepat bagi umat Islam meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah. "Selama niat dan selama kita mengisi Ramadhan dengan baik dan benar maka tidak akan mengurangi kualitas dan pahala ibadah," kata Ketua umum Pengurus Besar Pemuda Al-Irsyad, Ustaz Fahmi Bahreisy.

 

Badan Pengelola Masjid Raya An Nur (BPMRA) Provinsi Riau mendistribusikan paket sembako dan santunan bagi anak yatim. Sebanyak 280 paket sembako dibagikan kepada masyarakat sekitar lingkungan Masjid Raya An Nur, karyawan yang bekerja di lingkungan masjid tersebut, dan kaum dhuafa yang diusulkan oleh pengurus.

 

Paket sembako itu berupa bahan pokok dan uang tunai senilai Rp 50.000 untuk pembelian kebutuhan dasar lainnya, seperti gas. Bahan pokok tersebut berisi beras 5 kg, minyak 2 kg, gula 1 kg, tepung 1 kg, susu 505 gr, garam 200 gr, mie instan 15 bungkus, dan sarden 425 gr.

 

Selain pembagian paket sembako, BPMRA juga membagikan 110 paket santunan anak yatim senilai Rp 500.000 untuk gelombang pertama. Pendistribusian sembako secara simbolik dilakukan oleh Ustadz Zulhendri Rais, selaku Ketua Harian BPMRA, bersama beberapa orang pengurus harian. Kegiatan pendistribusian paket sembako itu dilakukan pada Rabu (22/4) di halaman Masjid Raya An Nur.

 

Pendistibusian tahun ini agak berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, karena menyesuaikan dengan protokol kesehatan di tengah pandemi virus corona. Paket sembako untuk masyarakat yang tinggal di sekitar lingkungan Masjid Raya An Nur Provinsi Riau disalurkan melalui pengurus RT dan RW.

 

Kebijakan ini dilakukan sebagai upaya untuk menghindari penumpukan massa yang tak terkendali di tengah penerapan PSBB di Kota Pekanbaru. Sedangkan pembagian untuk karyawan yang bekerja di lingkungan Masjid Raya An Nur diatur agar tidak berkerumun. Sementara itu, pembagian untuk penerima lainnya langsung diantarkan oleh pengurus ke rumah-rumah penerimanya.

 

Dalam penyerahan paket sembako itu, Ketua Harian BPMRA, Ustaz Zulhendri menyampaikan bahwa pendistribusian ini sengaja diupayakan selesai sebelum memasuki bulan Ramadhan 1441 H. Hal itu bertujuan agar masyarakat yang termasuk dhuafa terbantu dan agar mereka tenang beribadah di bulan Ramadhan.

 

"Jangan sampai mereka bersedih menyambut Ramadhan di tengah pandemik Covid-19," kata Ustaz Zulhendri, dalam keterangan yang diterima Republika.co.id, Kamis (23/4).

 

Kabid Diklat BPMRA yang membawahi Kasi Unit Pengumpul Zakat (UPZ), M. Fakhri, mengatakan bahwa kondisi perekonomian masyarakat yang semakin susah karena dampak wabah Covid-19 mesti menjadi perhatian semua pihak. Ia mengatakan, bahwa mereka berupaya agar sebagian permasalahan ekonomi umat terselesaikan di masjid.

 

"Karena masjid adalah basis kekuatan umat," kata Fakhri.zahrot

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Mutiara Ramadhan

Sesungguhnya di dalam surga ada satu pintu yang disebut dengan Ar-Rayyan, yang pada Hari Kiamat orang-orang yang berpuasa masuk ke surga melalui pintu tersebut... HR ALBUKHARI No.1896

HIKMAH RAMADHAN

Image

Memahami Makna Ramadhan

Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.
Oleh

Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.