Petugas melayani donatur di Kantor Rumah Zakat. Lembaga filantropi ini menjadi tempat menyalurkan ZIS. | Republika/Mahmud Muhyidin

Khazanah

Filantropi Optimistis di Tengah Pandemi Covid-19

Dalam hal filantropi, kedermawanan masyarakat meningkat di tengah wabah Covid-19.

 

JAKARTA – Pandemi virus korona (Covid-19) berdampak luas, salah satunya terhadap perekonomian masyarakat Indonesia. Meski demikian, hal itu tak menyurutkan semangat lembaga-lembaga filantropi di Tanah Air dalam menghimpun zakat, infak dan sedekah (ZIS) pada bulan Ramadhan 1441 H. 

Mereka optimistis mampu mencapai target, bahkan meningkatkan angka penghimpunan ZIS dibandingkan denganRamadhan sebelumnya. “Kami optimistis dapat mencapai target yang kita tetapkan di Ramadhan ini. Dan saya kira tidak hanya Baznas (Badan Amil Zakat Nasional) pusat, tapi saya dengar Baznas seluruh Indonesia juga sedang menggeliat,” ujar Direktur Utama Baznas Arifin Purwakananta saat dihubungi Republika, Selasa (21/4).

Ia menjelaskan, optimisme Baznas itu karena dua hal. Pertama, wabah Covid-19 telah membuat Baznas lebih aktif dalam memberikan bantuan atau program kerjanya di lapangan, sehingga kemudian banyak direspons positif oleh masyarakat.

“Nah, sampai sekarang, walaupun dalam kondisi wabah Covid-19, banyak pencapaian kita sampai bulan Maret kemarin mencapai target. Jadi, dalam kondisi Covid-19, target Baznas tercapai, bahkan melampui sedikit. Kita melampui 4 persen,” ujar dia.

Kedua, lanjut Arifin, optimisme Baznas juga karena meningkatnya kedermawanan masyarakat di tengah wabah Covid-19. Ia mencontohkan, banyak sekali masyarakat dan beberapa perusahaan yang menyalurkan bantuan ke rekening Dompet Covid-19.

''Masyarakat Muslim Indonesia dengan potensi yang luar biasa telah meningkatkan donasinya, baik zakat, infak, maupun sedekah untuk membantu masyarakat yang terdampak Covid-19,'' kata Arifin.

Pada Ramadhan tahun ini, Baznas meningkatkan target penghimpunan ZIS sebesar 30 persen dari tahun lalu atau sekitar Rp 4 triliun se-Indonesia. Arifin optimistis, target itu akan tercapai. “Insya Allah naik,” ujar dia.

Baznas akan membuat pelayanan yang nyaman bagi masyarakat yang ingin menyalurkan ZIS, baik melalui digital maupun penjemputan. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan, sehingga para muzakki dapat menunaikan kewajibannya dengan maksimal. 

Optimisme yang sama juga tampak di Rumah Zakat (RZ). CEO RZ Nur Efendi mengatakan, pihaknya menargetkan hingga 1 juta penerima manfaat selama Ramadhan. "Saya tidak sebutkan nilai ZIS, tapi untuk penerima manfaat sampai ke 1 juta orang, salah satunya mereka yang terdampak wabah Covid-19," ujar dia. 

Meski tengah terjadi pandemi Covid-19, menurut Nur Efendi, itu tak menyurutkan semangat umat untuk berbagi. Bahkan, capaian ZIS diperkirakan akan meningkat 30 persen dari Ramadhan tahun sebelumnya.

Nur mengatakan, ada beberapa hal yang mendorong peningkatan penghimpunan ZIS. Di antaranya,  masyarakat Indonesia yang begitu dermawan. Mereka orang-orang yang mudah berbagi. Selain itu, masa pandemi ini merupakan peluang terbaik untuk berbagi.

 

 

Ramadhan tahun ini akan istimewa, sebanyak-banyaknya membantu, yang kaya membantu yang miskin, yang kuat membantu yang lemah.

 

CEO Rumah Zakat Nur Efendi 
 

Nur Efendi juga mengungkapkan, sebelum Ramadhan, ZIS yang dihimpun RZ sudah mengalami peningkatan. Karena itu, ia memperkirakan, peningkatan juga akan terjadi pada Ramadhan ini.

Semangat untuk meningkatkan penghimpunan zakat pada Ramadhan tahun ini juga ditunjukkan Dompet Dhuafa (DD). Pelaksana Tugas Direktur Sumber Daya Mobilisasi DD Doni Marlan mengungkapkan, pihaknya menargetkan penghimpunan dan pengelolaan dana zakat hingga Rp 212,3 miliar. "Saat ini, di era digitalisasi dan pandemi Covid-19, tentu Dompet Dhuafa pun melakukan terobosan dalam melakukan amal kebaikan," ujar Doni.

Untuk itu, DD mengampanyekan berbagai macam fitur digital. Harapannya, masyarakat semakin banyak terpapar informasi mengenai mudahnya berzakat dan berdonasi melalui pembayaran digital.

DD juga terus mengoptimalkan jaringan di 34 provinsi dan 200 zona layanan di seluruh penjuru nusantara serta jaringan global DD di 30 negara.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat