Seorang pria melintasi layar elektronik pergerakan saham di Jakarta, Selasa (7/4/2020). | Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO

Kabar Utama

Prediksi IMF Pukul Rupiah dan IHSG

IMF memproyeksikan ekonomi Indonesia tumbuh 0,5 persen pada 2020.

 

JAKARTA -- Proyeksi buruknya pertumbuhan ekonomi global akibat wabah Covid-19 memicu kekhawatiran para pelaku pasar. Akibatnya, nilai tukar rupiah dan indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali tertekan. 

IHSG konsisten bergerak di zona merah pada perdagangan Kamis (16/4). Indeks saham ditutup melemah 145 poin atau terkoreksi cukup dalam sebesar 3,14 persen ke posisi 4.480,60. Semua sektor kompak memerah dengan penurunan rata-rata di atas 2 persen. 

Sementara itu, nilai tukar rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (BI) sebesar Rp 15.787 per dolar AS, melemah dibandingkan hari sebelumnya yang tercatat senilai Rp 15.707 per dolar AS. 

IHSG sejak 1 April mulai rebound secara konsisten ke level 4.538,93 setelah sempat menyentuh level 3.937,63 pada 24 Maret. Rupiah pun demikian. Kurs rupiah yang pada awal April mencapai Rp 16.413 per dolar AS menguat ke level Rp 15.840 per dolar AS pada Senin (13/4) berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (BI). 

Pelemahan IHSG sejalan dengan pergerakan bursa Asia yang mayoritas ditutup di zona merah. Indeks Hang Seng terkoreksi 0,79 persen, Strait Times turun 0,02 persen, dan Kospi melemah 0,17 persen. Pasar saham Asia ini turun dari level tertingginya selama sebulan terakhir.

Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, pelemahan bursa Asia, khususnya IHSG, dipengaruhi pernyataan Dana Moneter Internasional (IMF) terkait proyeksi pertumbuhan ekonomi Asia. "IMF memproyeksikan pertumbuhan nol persen untuk Asia tahun ini. Pertumbuhan nol persen ini yang pertama kalinya dalam 60 tahun," kata Nico, Kamis (16/4). 

Menurut Nico, penyebaran Covid-19 di seluruh dunia merupakan faktor utama melambatnya ekonomi global. Pandemi ini memaksa konsumen tinggal di rumah sehingga tingkat permintaan turun drastis dan membuat aktivitas bisnis harus dihentikan. Selain itu, kata dia, IHSG mendapat tekanan dari beberapa data penting yang dirilis pemerintah dan bank sentral. 

Berdasarkan data Bloomberg, pasar saham dalam satu pekan terakhir telah membukukan aliran modal keluar sebesar 30 juta dolar AS. Sedangkan, per kemarin, aksi jual bersih investor asing di pasar saham mencapai Rp 1,19 triliun. 

photo
Penyedia jasa penukaran uang menunjukkan selembar uang dolar AS di Kwitang, Jakarta, Senin (23/3/2020). - (ANTARA)

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, pelemahan rupiah terjadi setelah pasar merespons negatif pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tentang ekspektasi buruknya ekonomi Indonesia karena pandemi Covid-19. Sri menyebut ekonomi Indonesia berpotensi tumbuh negatif. 

Menurut dia, para pelaku pasar menilai proyeksi tersebut tidak sejalan dengan pandangan Bank Indonesia (BI) yang sangat optimistis dengan fundamen ekonomi dalam negeri. "Pasar sedikit kecewa dengan pernyataan Sri Mulyani, padahal Bank Indonesia berulang kali memberikan informasi yang positif," kata Ibrahim.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo saat mengumumkan hasil rapat dewan gubernur (RDG) terkait BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) yang dipertahankan sebesar 4,5 persen pada Selasa (14/4) sempat menyampaikan pandangan BI ihwal risiko ekonomi global. Perry saat itu mengatakan, pertumbuhan ekonomi negara maju seperti Amerika Serikat dan negara di kawasan Eropa akan mengalami kontraksi pada tahun ini. Namun, pada kuartal keempat 2020, ekonomi dunia diperkirakan membaik. 

Menurut dia, pemulihan kondisi ekonomi dunia pada kuartal empat 2020 akan tecermin pada berkurangnya kepanikan pasar keuangan dunia pada April 2020. Perry menekankan, berkurangnya kepanikan didukung oleh sentimen positif atas berbagai respons kebijakan yang ditempuh banyak negara. 

Atas hal tersebut, Perry menyebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga akan mengalami penurunan pada kuartal dua dan ketiga. Namun, perekonomian nasional diperkirakan membaik mulai kuartal empat 2020 dan angka pertumbuhan bisa mencapai 2,3 persen. 

Lebih baik

Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund) memproyeksikan ekonomi Indonesia tumbuh 0,5 persen pada 2020. Pertumbuhan ini relatif baik di kawasan Asia, terutama negara berkembang. Thailand yang sama-sama masuk dalam ASEAN-5 diprediksi terkontraksi 6,7 persen, sementara Malaysia juga tumbuh negatif hingga 1,7 persen.

Data tersebut disampaikan IMF melalui laporannya bertajuk World Economic Outlook (WEO) April 2020 yang dirilis Selasa (14/4). Dalam laporan itu, IMF memprediksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini lebih buruk daripada krisis keuangan 2008-2009, yaitu kontraksi 3 persen. Penyebabnya, pandemi Covid-19 yang menekan aktivitas ekonomi di sektor riil maupun keuangan.

IMF menyebutkan, ekonomi akan rebound pada tahun depan. Ekonomi Indonesia diprediksi bisa tumbuh hingga 8,2 persen, sementara global 5,8 persen. Namun, ini dengan skenario, pandemi sudah usai pada paruh kedua 2020 dan aktivitas ekonomi kembali normal.

IMF mengapresiasi respons pemerintah terkait kebijakan fiskal. Lembaga donor tersebut menyebutkan, Pemerintah Indonesia sudah menyediakan dukungan fiskal yang sesuai target.  "Banyak pasar dan negara berkembang (seperti Cina, Indonesia, dan Afrika Selatan) sudah mengumumkan dukungan fiskal dengan jumlah signifikan untuk sektor dan pekerja terkena dampak," tulis IMF dalam laporannya.

Kendati demikian, IMF meminta agar langkah-langkah fiskal tersebut ditingkatkan. Khususnya jika pembatasan kegiatan ekonomi terus berlangsung atau aktivitas ekonomi terlalu lemah. Stimulus fiskal dengan basis yang luas bisa mendorong kenaikan permintaan, dan mencegah perlambatan ekonomi lebih dalam.

Kebijakan fiskal harus diarahkan pada dua hal, yaitu melindungi rumah tangga dan bisnis yang paling terpapar dan menjaga hubungan ekonomi setelah krisis ini terlewati. Dalam melakukannya, kebijakan spesifik patut dibuat secara masif, tepat waktu, bersifat sementara dan //targeted//.

IMF juga menekankan pentingnya kerja sama multilateral yang kuat untuk mengatasi dampak pandemi Covid-19. Termasuk dengan membantu negara-negara yang mengalami kendala finansial dan menyalurkan bantuan kepada negara yang memiliki sistem perawatan kesehatan terbatas.

Negara-negara sangat perlu bekerja sama untuk memperlambat penyebaran virus dan mengembangkan vaksin maupun terapi dalam melawan Covid-19. "Sampai intervensi medis seperti itu tersedia, tidak ada negara yang aman dari pandemi selama transmisi terjadi di tempat lain," demikian dikutip dari laporan IMF.

Untuk negara-negara berkembang di Asia, IMF memproyeksikan ekonominya mampu tumbuh 1 persen pada 2020. Meski lebih rendah lima poin persentase dibandingkan dengan rata-rata dalam satu dekade terakhir, kawasan ini menjadi satu-satunya wilayah dengan tingkat pertumbuhan positif sepanjang 2020. 

UMKM terpukul

Mewabahnya Covid-19 juga sangat berdampak bagi para pelaku usaha, khususnya Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (KUMKM). Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) pun telah melakukan identifikasi KUMKM terdampak. 

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki menyatakan, dampak ekonomi akibat Covid-19 berbeda dengan saat krisis 1998 dulu. Sebab, kini bisnis UMKM terimbas.  "Pada 1998, UMKM betul-betul jadi penyelamat ekonomi dan sosial. Ketika banyak (industri) berjatuhan, ekspor UMKM justru naik 350 persen," ujar Teten dalam diskusi virtual pada Rabu, (15/4).

photo
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas (kedua kanan) mengecek Alat Pelindung Diri (APD) produksi UMKM di Banjarsari, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (2/4/2020). - (BUDI CANDRA SETYA/ANTARA FOTO)

Ia menjelaskan, peningkatan ekspor UMKM pada 1998 tersebut didorong oleh tingginya kurs dolar AS. Hal itu membuat ekspor UMKM yang kebanyakan furnitur dan bahan baku lokal hasil laut dan pertanian itu meningkat. 

Sementara saat ini, kata dia, perekonomian global pun tengah lesu yang menyebabkan permintaan menurun.  Meski begitu, kata Teten, UMKM tetap memiliki peluang. "Ada peluang substitusi produk impor, impor tinggi itu misal buah-buahan, sayur-sayuran, bahan baku industri setengah jadi, atau material. Jadi karena impor terganggu, bisa disubstitusi UMKM," jelas dia.

Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM bidang Pemberdayaan Ekonomi Kreatif Fiki Satari mengatakan, ada beberapa masalah yang kini dihadapi KUMKM. Hal itu disimpulkan berdasarkan laporan yang telah masuk lewat call center

"Secara umum, permasalahannya sebanyak 56 persen UMKM penjualannya menurun. Lalu 22 persen berkaitan dengan permodalan," ujar Fiki dalam konferensi pers virtual di Jakarta pada Kamis, (16/4). Selanjutnya, kata dia, sebanyak 18 persen UMKM mengalami kesulitan distribusi. Kemudian sebanyak empat persen kesulitan bahan baku. 

Fiki mengatakan data yang diterima melalui call center belum semuanya diolah. Pemerintah harus menyesuaikan data tersebut dengan data internal di Online Data System Kemenkop UKM. 

Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kemenkop UKM Victoria Simanungkalit menambahkan, kementerian berupaya memulihkan UMKM dengan berbagai program stimulus serta pemulihan. Menurut dia, Kemenkop UKM memberikan stimulus daya beli Produk UMKM atau koperasi. Kedua, bantuan langsung tunai usaha ultra mikro. 

Program lainnya adalah restrukturisasi dan subsidi suku bunga kredit usaha mikro. Kemudian, restrukturisasi kredit untuk koperasi melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB). "Lainnya berupa pemberian kartu prakerja, relaksasi pajak, hingga menggandeng BUMN sebagai offtaker produk pangan dan bahan pokok. n

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat