Zentara Technologies memperkenalkan sistem keamanan siber berbasis AI | Zentara

Ekonomi

Kebutuhan Pertahanan Siber Berbasis AI Makin Mendesak

Penguatan pertahanan siber akan semakin menjadi prioritas.

JAKARTA — Ketergantungan Indonesia pada infrastruktur digital yang kian meluas meningkatkan urgensi penguatan pertahanan siber nasional. Di tengah ekspansi layanan publik, sistem keuangan, dan industri strategis, kebutuhan teknologi keamanan berbasis kecerdasan artifisial (AI) dinilai semakin penting untuk menjaga kedaulatan data dan stabilitas ekonomi digital.

Langkah memperkuat postur keamanan ini salah satunya ditunjukkan melalui hadirnya solusi cybersecurity berteknologi AI yang ditawarkan sejumlah penyedia, termasuk Zentara Technologies. Solusi tersebut dirancang untuk membantu institusi pemerintah, BUMN, dan sektor keuangan menghadapi peningkatan serangan siber serta kompleksitas risiko yang muncul dari konektivitas digital yang semakin intensif.

CEO Zentara, Regal Rauniyar Star, menilai ancaman siber kini dapat menjadi hambatan signifikan bagi pertumbuhan ekonomi digital jika tidak ditangani secara menyeluruh.

“Baik itu BUMN yang mengelola layanan publik, bank yang mengelola dana masyarakat, atau penyedia layanan yang memegang data pelanggan, para pemimpin berhak berinovasi dengan percaya diri. Teknologi harus mampu melindungi fondasi masa depan Indonesia,” ujarnya, Kamis (4/12/2025).

Perusahaan tersebut mencatat telah bekerja sama dengan MIND ID dalam pembangunan kerangka tata kelola data untuk memastikan pengelolaan aset strategis dilakukan sesuai standar integritas dan kepatuhan global. Langkah ini menjadi relevan di tengah dorongan regulator, termasuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang menekankan pentingnya ketahanan digital bagi stabilitas industri.

Solusi yang dikembangkan antara lain meliputi Security Operations Center (SOC) generasi baru berbasis AI untuk pemantauan ancaman sepanjang waktu serta Zero Trust Architecture (ZTA) yang menempatkan keamanan berbasis identitas sebagai inti pertahanan digital. Pendekatan tersebut dirancang untuk menggantikan ketergantungan pada sistem lama yang semakin rentan dalam lingkungan digital yang terfragmentasi.

Selain itu, fasilitas Defence Labs dan Cyber Intelligence memanfaatkan AI generatif untuk menyediakan analisis proaktif terkait pola serangan, potensi risiko, dan perubahan lanskap keamanan. Pendekatan ini bertujuan membantu organisasi mengantisipasi ancaman, bukan hanya merespons insiden yang sudah terjadi.

Penguatan pertahanan siber diperkirakan menjadi prioritas utama di tahun-tahun mendatang mengingat eksposur digital Indonesia yang semakin luas, baik pada sektor publik maupun privat. Teknologi AI diyakini memainkan peran kunci dalam menjaga keandalan layanan dan memastikan kedaulatan digital tetap terjaga.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat