Link Aja | republika

Ekonomi

Link Aja Syariah Lengkapi Ekosistem Eksyar

JAKARTA – Kehadiran Link Aja Syariah melengkapi ekosistem ekonomi syariah (eksyar), terutama dalam layanan teknologi pembayaran di Indonesia. Direktur Eksekutif Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) Ventje Rahardjo menyampaikan, LinkAja Syariah menjadi satu-satunya layanan sistem pembayaran holistik yang berdasarkan prinsip syariah.

Ke depannya, Link Aja Syariah akan mendukung sejumlah program pemerintah, di antaranya upaya meningkatkan inklusi keuangan yang ditargetkan mencapai 90 persen pada 2023 dan implementasi dari Masterplan Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia (MEKSI).

"Link Aja secara resmi meluncurkan layanan syariah Link Aja sebagai uang elektronik syariah pertama di Indonesia yang memfasilitasi berbagai jenis pembayaran sesuai kaidah syariah," kata Ventje dalam konferensi pers melalui telekonferensi, Selasa (14/4).

Pembayaran digital syariah dinilai akan membantu pemenuhan kebutuhan transaksi masyarakat seiring berkembangnya teknologi dan perubahan pola gaya hidup. Link Aja Syariah menjadi jawaban untuk masyarakat yang memiliki preferensi syariah. 

Ventje menilai, Link Aja Syariah dapat memberikan kemudahan transaksi produk halal di niaga daring, pembayaran dan penyaluran zakat, infak, sedekah, dan wakaf (Ziswaf), serta dana sosial keagamaan lainnya. Ia menilai banyak potensi yang bisa tergarap, termasuk melengkapi ekosistem digital syariah.

Ventje mengatakan, potensi itu bisa terlihat dari sekitar 800 ribu masjid yang ada di Indonesia, 26 ribu pesantren, dan sekitar 800 program studi yang ada di berbagai perguruan tinggi. Selain itu, sektor industri halal juga akan membutuhkan sistem pembayaran syariah.

"Kalau kita ukur jumlahnya memang belum terlihat, tapi ini adalah satu potensi terpendam," kata dia.

Ventje meyakini, dengan lengkapnya ekosistem ekonomi syariah, kesempatan akan makin terbuka untuk menjadikan Indonesia sebagai //hub// global ekonomi dan keuangan syariah pada 2024. Saat ini, layanan syariah Link Aja telah bekerja sama dengan lebih dari 242 lembaga dan institusi penyaluran Ziswaf, lebih dari 1.000 masjid dan pesantren serta beberapa mitra niaga daring dan toko luring.

POH Direktur Utama Link Aja Haryati Lawidjaja mengatakan, pihaknya melihat kebutuhan masyarakat Indonesia yang besar terhadap produk ekonomi syariah. Sebagai langkah strategis dalam menjawab kebutuhan tersebut dan guna mendukung upaya pemerintah, layanan syariah Link Aja hadir sebagai solusi uang elektronik syariah pertama di Indonesia yang dapat dipercaya umat.

"Harapannya, layanan syariah Link Aja dapat memberikan kemudahan bagi seluruh kalangan masyarakat Indonesia, terutama masyarakat Muslim Indonesia," katanya.

Head of Group Syariah Channel Link Aja Widjayanto Djaenudin menyampaikan, layanan syariah Link Aja mengedepankan beberapa prinsip dasar. Yaitu, penempatan dana bekerja sama dengan sejumlah bank syariah, mengaplikasikan tata cara transaksi yang sesuai dengan kaidah syariah, serta dapat diterima di seluruh merchant Link Aja.

Di samping itu, layanan syariah Link Aja juga menghadirkan beragam produk yang sesuai dengan akad syariah dengan tidak ada unsur maisir, gharar, riba, zalim, dan barang tidak halal. 

Layanan syariah Link Aja akan berfokus pada ekosistem Ziswaf, pemberdayaan ekonomi berbasis masjid, serta digitalisasi pesantren dan UMKM.

"Pada situasi pandemi Covid-19 yang sedang terjadi sekarang ini, kami juga berharap layanan syariah Link Aja dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk memenuhi kebutuhan harian para pengguna yang meyakini syariat Islam," katanya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat