Warga Palestina berdiri di samping jalan yang hancur pasca operasi militer Israel di kota Tubas, Tepi Barat, Minggu, 19 Oktober 2025. | AP Photo/Majdi Mohammed

Internasional

Senyap di Gaza, IDF Obrak-Abrik Tepi Barat

Penggerebekan dilakukan IDF di berbagai wilayah di Tepi Barat.

TEPI BARAT – Saat warga Palestina di Gaza mulai bernapas setelah dua tahun genosida, kejahatan tentara penjajahan Israel (IDF) menjadi-jadi di Tepi Barat. Mereka belakangan melakukan penggerebekan di berbagai lokasi di Tepi Barat yang diduduki.

Kantor berita WAFA melaporkan bahwa empat orang ditangkap di kota el-Bireh, dan pasukan Israel menyerang putra salah satu pria yang ditahan selama penangkapan tersebut. Dua orang lainnya ditahan di desa Deir Abu Mash’al, sebelah barat Ramallah, Wafa melaporkan.

Tujuh orang ditangkap dalam penggerebekan di kamp pengungsi Aqabat Jaber di kota Jericho. Penggerebekan lainnya menargetkan sebuah rumah di Nilin, sebelah barat Ramallah; Kamp Balata, sebelah timur Nablus; pinggiran kota di selatan Tulkarem; al-Tabaqa, selatan Dura; dan desa al-Mughayyir, timur laut Ramallah.

Seorang anak terluka parah pada Senin setelah kepalanya terkena bom suara yang ditembakkan oleh pasukan pendudukan Israel di kota Beit Awwa, barat daya Hebron. Direktur Kota Beit Awwa Mohammad Masalma mengatakan kepada WAFA bahwa IOF menyerbu kota tersebut dan menembakkan bom suara dan gas air mata ke arah warga.

Saat mereka mundur dari kota, mereka menargetkan Nazih Iyad Awad, seorang siswa berusia 15 tahun di Sekolah Menengah Putra Beit Awwa, dengan bom suara yang mengenai kepalanya saat dia meninggalkan rumahnya di Wadi Al-Simiya.

photo
Warga Palestina berdiri di samping jalan yang hancur pasca operasi militer Israel di kota Tubas, Tepi Barat, Minggu, 19 Oktober 2025. - ( AP Photo/Majdi Mohammed)

Awad dibawa ke Rumah Sakit Al-Ahli di Hebron untuk perawatan, dan luka-lukanya dianggap kritis. Seorang wanita juga menderita sesak napas akibat menghirup gas air mata dan dipindahkan ke Rumah Sakit Pemerintah Dura untuk perawatan.

 Pasukan pendudukan Israel membakar sebuah rumah milik keluarga Jawabra di lingkungan Manshiyya di kamp pengungsi Nour Shams, sebelah timur kota Tulkarm, pada Minggu malam.

Koresponden WAFA melaporkan bahwa api terlihat membumbung di wilayah udara kamp tersebut. Akses ke daerah tersebut dan rincian insiden yang sedang berlangsung sulit dilakukan karena pengepungan ketat yang dilakukan oleh pasukan pendudukan.

Hal ini terjadi di tengah agresi Israel yang sedang berlangsung dan pengepungan ketat terhadap kamp pengungsi Nour Shams selama 260 hari berturut-turut, serta di kota dan kamp Tulkarem selama 273 hari.

Pasukan Israel terus menutup semua pintu masuk ke kedua kamp tersebut dengan gundukan tanah dan balok beton, dan telah memasang gerbang besi di beberapa pintu masuk utama, di tengah suara tembakan keras di dalam kamp.

Kota Tulkarm dan sekitarnya, khususnya lingkungan Aktaba dan Shuweika, terus menerima bala bantuan militer. Kendaraan pendudukan berpatroli di jalan-jalan utama kota, menghalangi pergerakan warga dan kendaraan, di tengah suasana tegang yang terjadi di kota.

Eskalasi yang sedang berlangsung telah menyebabkan lebih dari lima ribu keluarga mengungsi secara paksa dari kamp Tulkarem dan Nur Shams, yang mencakup lebih dari 25.000 penduduk.

Eskalasi yang sedang berlangsung juga menyebabkan kehancuran total lebih dari 600 rumah dan kerusakan sebagian pada 2.573 rumah lainnya, mengubah kedua kamp tersebut menjadi wilayah yang hampir tidak berpenghuni.

Agresi tersebut sejauh ini telah mengakibatkan terbunuhnya 14 warga, termasuk seorang anak-anak dan dua wanita, salah satunya sedang hamil delapan bulan. Hal ini juga mengakibatkan puluhan orang terluka dan ditangkap, serta kerusakan infrastruktur, rumah, toko, dan kendaraan yang meluas.

Pasukan pendudukan Israel juga mulai melibas tanah dan membuat jalan kolonial pada Senin pagi di desa timur Al-Lubban, selatan Nablus. Sumber-sumber lokal melaporkan bahwa buldoser Israel melibas wilayah tanah Palestina milik desa Al-Lubban di bagian timur, di sisi utara desa yang disebut "Wadi Yasuf."

Daerah tersebut telah menjadi sasaran operasi buldoser selama beberapa bulan yang bertujuan untuk memperluas batas koloni "Ariel" dan "Taffuh", yang dibangun di atas tanah milik kota Salfit dan desa-desa di bagian timur dan baratnya, hingga ke desa bagian timur Al-Lubban, di selatan Nablus.

Sementara itu, pasukan pendudukan mencegah pemilik lahan yang ditargetkan untuk mengakses dan mereklamasi lahan tersebut, sebuah kawasan yang kaya akan pohon zaitun yang subur.

Pemukim Israel pada Ahad juga membajak ratusan dunum lahan pertanian milik warga Palestina di desa Sikka dan kota Beit Awa, sebelah barat Hebron, sebagai persiapan untuk merebutnya, menurut sumber lokal.

Ketua dewan desa Sikka mengatakan kepada WAFA bahwa kelompok penjajah dari pemukiman ilegal Negohot menyerang lahan pertanian di sebelah timur desa dan membajak lebih dari 500 dunum selama beberapa hari terakhir.

Dia menambahkan bahwa penjajah bertujuan untuk mengambil alih tanah tersebut, yang mencakup lebih dari 1.000 dunum dataran subur antara Sikka dan Beit Awa. Tanah tersebut milik banyak keluarga Palestina dan menjadi sumber pendapatan utama mereka.

Ketua dewan menekankan bahwa warga hadir setiap hari di tanah mereka, menentang upaya penjajah untuk merebut tanah mereka, dan menyerukan lembaga-lembaga lokal dan internasional untuk mendukung dan melindungi para petani dan properti mereka.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat